Warna mata merupakan salah satu ciri fisik yang membuat setiap orang tampak unik dan menarik. Warna mata dipengaruhi oleh berbagai faktor, mulai dari genetik hingga kondisi kesehatan tertentu, sehingga setiap orang bisa memiliki warna mata yang berbeda-beda.

Warna mata sering dianggap turun-temurun dari keluarga, padahal proses terbentuknya warna mata lebih kompleks daripada sekedar meniru warna mata orang tua. Beberapa orang bahkan bisa memiliki warna mata yang berbeda dari kedua orang tuanya, atau mengalami perubahan warna seiring waktu.

Beragam Warna Mata dan Faktor yang Menentukannya - Alodokter

Warna Mata dan Beragam Variannya

Proses terbentuknya warna mata sangat dipengaruhi oleh jumlah pigmen, terutama melanin, di bagian mata yang disebut iris. Berikut beberapa varian warna mata yang dapat ditemukan:

1. Cokelat

Warna mata cokelat merupakan yang paling umum di dunia, termasuk di Indonesia. Mata cokelat memiliki kandungan melanin paling tinggi sehingga tampak lebih gelap. Warna ini dominan dijumpai pada orang Asia, Afrika, dan Amerika Latin, karena faktor genetik yang mewariskan jumlah melanin lebih banyak pada iris.

2. Hitam

Mata hitam sebenarnya varian warna cokelat yang sangat gelap, sehingga tampak benar-benar hitam. Iris pada mata hitam mengandung melanin dalam jumlah sangat tinggi, sehingga warna aslinya hampir tidak bisa dibedakan dari pupil.

Warna mata hitam banyak dijumpai pada populasi Asia Timur, Asia Tenggara, dan Afrika. Selain unik, mata hitam juga memberikan perlindungan alami yang lebih baik terhadap sinar matahari.

3. Biru

Warna mata biru banyak dijumpai pada masyarakat Eropa. Warna biru terjadi karena jumlah melanin di iris sangat sedikit, sehingga cahaya yang masuk ke mata tersebar dan dipantulkan, lalu tampak kebiruan. Efek warna biru sebenarnya bukan akibat pigmen biru, melainkan karena pembiasan cahaya.

4. Hijau

Mata hijau tergolong salah satu warna mata yang paling langka di dunia. Warna ini terbentuk dari kombinasi pigmen kuning dan sedikit melanin di iris, sehingga menghasilkan warna kehijauan yang cerah dan khas. Mata berwarna hijau lebih sering dijumpai pada sebagian populasi di Eropa dan Asia Barat.

5. Hazel (cokelat kehijauan atau keemasan)

Hazel merupakan perpaduan warna mata cokelat, hijau, dan kadang keemasan. Warna ini dapat terlihat berubah-ubah tergantung pencahayaan dan sudut pandang. Biasanya, iris pada mata hazel memiliki corak atau gradasi warna yang unik serta berbeda pada setiap orang.

6. Abu-abu

Warna mata abu-abu merupakan warna yang jarang ditemukan. Iris dengan warna abu-abu memiliki kandungan melanin yang sangat sedikit, bahkan lebih sedikit dari mata biru. Saat iris memantulkan cahaya, warna mata akan tampak abu-abu.

7. Amber

Warna amber juga termasuk warna mata yang jarang ditemukan. Warna ini muncul akibat dominasi pigmen lipochrome di iris. Mata amber memberikan kesan eksotis dan hangat. Warna ini lebih banyak ditemui pada beberapa populasi di Asia dan Amerika Selatan.

Selain berbagai warna di atas, ada pula warna mata yang sangat langka, seperti violet atau merah muda. Biasanya, warna mata tersebut berkaitan dengan kondisi medis tertentu, misalnya albinisme.

Warna Mata dan Faktor yang Menentukannya

Terdapat beberapa faktor yang dapat memengaruhi warna mata seseorang, di antaranya:

  • Genetik yang diwariskan orang tua. Gabungan dari beberapa gen akan menentukan jumlah pigmen dan cara mata memantulkan cahaya.
  • Jumlah melanin yang merupakan pigmen (zat pemberi warna) utama di iris. Semakin banyak melanin, warna mata akan cenderung lebih gelap, sedangkan melanin yang sedikit menghasilkan warna terang.
  • Ras dan etnis, misalnya orang Asia dan Afrika umumnya bermata cokelat karena kandungan melanin yang tinggi, sedangkan kelompok ras Kaukasia memiliki variasi warna mata yang lebih beragam.
  • Faktor usia, contohnya warna mata bayi yang bisa berubah seiring pertumbuhan, terutama dalam 1–2 tahun pertama. Hal ini karena produksi melanin di iris masih berkembang, sehingga warna mata turut berubah.
  • Kondisi kesehatan tertentu, seperti albinisme, glaukoma, atau vitiligo, dapat memengaruhi atau mengubah warna mata.
  • Faktor lain, seperti penggunaan obat tetes mata tertentu, trauma pada mata, atau dampak dari tindakan operasi, meskipun kondisi ini cukup langka.

Selain berbagai faktor di atas, ada juga kondisi lain yang menyebabkan warna mata berbeda dari biasanya, misalnya heterochromia. Kondisi ini membuat seseorang memiliki 2 warna mata yang berbeda, baik pada kedua mata (heterochromia totalis) maupun dalam satu mata yang sama (heterochromia iridis).

Contohnya, satu mata berwarna biru dan satu lagi cokelat, atau satu mata tampak memiliki dua warna berbeda seperti bercak atau cincin. Heterochromia umumnya sudah ada sejak lahir akibat variasi genetik dan tidak berbahaya. Namun, kondisi ini juga bisa muncul akibat cedera, peradangan, atau penyakit tertentu yang memengaruhi iris.

Selanjutnya, ada juga Waardenburg syndrome, yaitu kelainan genetik langka yang memengaruhi pigmentasi pada rambut, kulit, dan mata. Kondisi ini bisa menyebabkan warna mata yang sangat terang, biru, atau bahkan berbeda antara kiri dan kanan (mirip dengan heterochromia).

Apabila Anda mengalami perubahan warna mata yang mendadak, terutama bila disertai keluhan lain seperti nyeri atau penurunan penglihatan, segera konsultasikan dengan dokter secara online melalui Chat Bersama Dokter. Dengan berkonsultasi, hal ini dapat mencegah kerusakan atau gangguan fungsi penglihatan lebih lanjut.