Senam otak penting untuk dilakukan secara rutin, khususnya bagi para lansia. Kegiatan ini bertujuan untuk mencegah dan mengurangi pikun, meningkatkan daya ingat, kecerdasan, dan konsenterasi, sekaligus untuk menjaga kesehatan dan fungsi otak seiring bertambahnya usia.

Senam otak merupakan serangkaian kegiatan yang dapat dilakukan untuk membantu meningkatkan fungsi otak serta melatih daya pikir dan kreativitas serta memberikan stimulasi sebagai terapi pascastroke. Dengan rutin melakukan kegiatan ini sebagai bagian dari gaya hidup sehat, fungsi otak dan daya ingat Anda bisa tetap terjaga, meskipun usia tak lagi muda.

Berbagai Senam Otak untuk Mencegah dan Mengurangi Pikun - Alodokter

Sering melatih kemampuan otak juga diketahui dapat meningkatkan kecerdasan atau IQ. Jadi, senam otak tak hanya perlu dilakukan oleh para lansia atau orang yang mengalami gangguan fungsi kognitif, tetapi juga berlaku untuk setiap orang di segala usia.

Berbagai Senam Otak untuk Mencegah dan Mengurangi Pikun

Berikut adalah beberapa jenis senam otak yang bisa Anda lakukan:

1. Mengawali hari dengan membaca

Dengan membaca koran, buku, atau berita online di pagi hari, otak akan disuguhi dengan beragam informasi baru. Kegiatan ini bisa membuat fungsi otak Anda bekerja dengan lebih baik, sehingga memori dan kemampuan konsentrasi Anda pun bisa lebih tajam.

Selain itu, Anda juga bisa mengasah dan melatih kemampuan otak dengan mengisi permainan teka-teki silang atau sudoku yang ada pada koran atau pada gadget. Permainan tersebut bisa meningkatkan kemampuan berpikir sekaligus mencegah pikun.

2. Mempelajari bahasa baru

Mempelajari keterampilan baru, termasuk bahasa asing, adalah salah satu bentuk senam otak yang paling baik. Menurut beberapa penelitian, orang yang mempelajari bahasa atau kosakata baru cenderung memiliki kemampuan daya ingat, konsentrasi, serta kreativitas yang tinggi.

Selain itu, dengan menguasai bahasa baru, Anda juga bisa berkomunikasi dengan orang lain yang sama-sama bisa menggunakan bahasa tersebut serta mempelajari budaya baru. Hal ini bisa membuat Anda menjalin interaksi sosial dan komunikasi dengan orang lain dengan lebih baik sehingga tidak merasa kesepian.

3. Mendengarkan atau memainkan alat musik

Musik dan lagu tak hanya enak didengar, tapi juga dapat membantu meningkatkan fungsi otak, kreativitas, daya pikir dan konsentrasi, serta mengatur mood dan emosi. Jadi, jika Anda butuh inspirasi atau solusi yang inovatif, cobalah untuk mendengarkan beberapa lagu daripada hanya berdiam diri.

Selain itu, Anda juga bisa belajar memainkan alat musik, seperti piano, gitar, atau drum, untuk melatih aktivitas dan fungsi otak Anda.

4. Mencoba memasak hidangan baru

Apakah Anda bosan dengan makanan yang selama ini dikonsumsi? Cobalah belajar memasak makanan baru. Aktivitas ini juga baik dilakukan sebagai senam otak karena bisa melatih fungsi berbagai bagian otak serta beragam indera, seperti perasa, penglihatan, sentuhan, dan penciuman.

Anda juga bisa memasak bersama keluarga untuk mencoba resep baru atau coba memasak hidangan yang lebih sehat.

5. Bermain game

Bermain berbagai jenis game, seperti kartu, catur, puzzle, game online, atau video game, juga baik untuk mengasah kemampuan otak. Beberapa penelitian menyatakahan bahwa bermain game dapat meningkatkan daya ingat dan kemampuan berpikir.

Namun, jika Anda sudah menghabiskan terlalu banyak waktu menatap layar komputer atau smartphone, waktu Anda mungkin jauh lebih baik dihabiskan untuk berjalan-jalan, menikmati hobi baru, atau mengunjungi teman. Semua aktivitas ini juga dapat memiliki efek jangka panjang yang besar terhadap kesehatan otak.

6. Mengerjakan soal hitung-hitungan

Senam otak juga bisa dilakukan dengan mengerjakan soal matematika atau hitung-hitungan sederhana tanpa bantuan alat tulus atau alat bantu hitung. Cobalah kerjakan dengan hanya membayangkannya di otak. Latihan berhitung ini juga baik untuk melatih kemampuan otak dan daya konsentrasi.

7. Mengingat daftar belajar bulanan

Menguji ingatan Anda juga salah satu hal penting dalam senam otak. Cobalah untuk membuat daftar barang belanjaan atau hal apa pun yang harus dilakukan. Setelah beberapa jam, coba ingat barang apa saja yang ada dalam daftar tersebut atau hal apa saja yang perlu dilakukan.

8. Bersosialisasi secara aktif

Berhubungan dengan orang lain juga bisa berdampak baik bagi kesehatan otak Anda. Hal ini didukung oleh beberapa penelitian yang menyatakan bahwa orang yang aktif bersosialisasi berisiko lebih rendah terkena demensia dan penyakit Alzheimer.

Anda bisa melibatkan diri dalam berbagai interaksi sosial, misalnya bergabung dengan komunitas, klub, atau hanya sekadar berhubungan dekat dengan teman dan keluarga.

9. Melakukan olahraga secara rutin

Bukan rahasia lagi bahwa olahraga dapat membawa banyak manfaat bagi kesehatan, termasuk untuk otak. Olahraga secara rutin, seperti berlari, berenang, yoga, golf, tenis, atau senam aerobik maupun senam lansia bagi mereka yang lanjut usia,  baik dilakukan untuk memelihara fungsi otak dan mencegah demensia atau pikun.

Selain dengan melakukan beberapa kegiatan senam otak di atas, Anda juga perlu menjaga kesehatan otak dengan menjalani gaya hidup sehat lainnya, seperti mengonsumsi makanan bergizi, tidak merokok, istirahat yang cukup, mengurangi stres, dan membatasi konsumsi minuman beralkohol.

Menjaga otak tetap aktif dan sehat melalui senam otak termasuk salah satu bagian dari gaya hidup sehat yang penting Anda lakukan agar Anda bisa tetap produktif.

Namun, bila Anda sulit melakukan senam otak atau mengalami masalah tertentu pada fungsi otak, seperti mudah lupa, sulit konsentrasi, tidak bisa berpikir jernih, atau sulit menjalani aktivitas sehari-hari tanpa bantuan orang lain, konsultasikan ke dokter untuk menjalani pemeriksaan dan mendapatkan penanganan yang tepat.