Bravoderm adalah obat oles berbentuk krim yang mengandung fluocinolone acetonide. Bravoderm bermanfaat untuk mengatasi ruam, gatal-gatal, kemerahan, dan bengkak pada kulit akibat peradangan.

Fluocinolone pada Bravoderm tergolong sebagai obat kortikosteroid topikal. Obat ini bekerja dengan cara menghambat produksi zat kimia alami di dalam tubuh yang memicu peradangan dan gatal-gatal pada kulit. Fluocinolone juga memiliki kemampuan mengempiskan pembuluh darah yang melebar sehingga bengkak di kulit berkurang.

Bravoderm Cream

Bravoderm dijual dalam kemasan tube. Bravoderm Krim 5 gr hanya bisa diperoleh dengan resep dokter.

Apa Itu Bravoderm

Bahan aktif Fluocinolone 0,25 mg dalam tiap 1 gram
Golongan Obat resep
Kategori  Kortikosteroid topikal
Manfaat Meredakan gatal-gatal dan gejala peradangan pada kulit
Digunakan oleh Dewasa dan anak usia 1 tahun
Bravoderm untuk ibu hamil Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping obat oles berbahan fluocinolone terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada ibu hamil.
Obat oles ini hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.
Bravoderm untuk ibu menyusui Produk fluocinolone, seperti Bravoderm, umumnya aman untuk ibu menyusui selama digunakan dalam jangka pendek dan sesuai arahan dokter.
Pastikan bayi tidak bersentuhan langsung dengan area kulit Anda yang sedang diobati dengan Bravoderm.
Bravoderm termasuk obat kortikosteroid topikal yang kuat sehingga tidak untuk dipakai pada area payudara. Tanyakan kepada dokter perihal obat oles lain yang aman untuk digunakan pada area payudara selama masa menyusui.
Bentuk obat Krim

Peringatan sebelum Menggunakan Bravoderm

Hal penting yang perlu Anda perhatikan sebelum menggunakan Bravoderm untuk mengobati radang kulit adalah:

  • Beri tahu dokter jika Anda pernah mengalami iritasi atau alergi terhadap obat oles. Bila memungkinkan, beri tahu juga jenis obatnya. Bravoderm tidak boleh digunakan oleh orang yang alergi terhadap fluocinolone.
  • Jangan menggunakan produk fluocinolone untuk mengobati jerawat, rosacea, gatal-gatal atau pruritus di sekitar alat kelamin dan anus, dermatitis perioral, atau ruam popok. Agar penggunaan Bravoderm tepat guna, berkonsultasilah ke dokter lewat chat jika Anda memiliki keluhan tertentu pada kulit.
  • Informasikan kepada dokter jika Anda pernah mengalami iritasi kulit setelah menggunakan obat lain yang tergolong kortikosteroid topikal, seperti clobetasol atau triamcinolone.
  • Jangan menggunakan obat oles berbahan fluocinolone untuk mengatasi impetigo, herpes, atau kandidiasis kulit.
  • Sampaikan kepada dokter jika Anda memiliki diabetes, penyakit liver, atau gangguan kelenjar adrenal, seperti sindrom Cushing.
  • Bicarakan terlebih dahulu mengenai penggunaan Bravoderm ke dokter  jika terdapat kondisi yang menyebabkan terjadinya peningkatan tekanan intrakranial, misalnya aneurisma otak, stroke, tumor otak, cedera kepala, ensefalitis, atau meningitis.
  • Pastikan Anda memberi tahu dokter jika sedang hamil, berencana hamil, atau sedang dalam masa menyusui.
  • Mintalah saran dokter mengenai penggunaan Bravoderm jika terdapat luka bakar, luka yang besar, atau luka tusuk di area kulit yang akan diobati.
  • Beri tahu dokter mengenai semua obat yang sedang digunakan, termasuk obat oles lain. Hindari penggunaan obat lain pada kulit yang sedang diobati dengan Bravoderm kecuali atas saran dokter.
  • Hindari penggunaan Bravoderm pada anak, kecuali atas instruksi dokter. Hal ini karena anak-anak rentan mengalami efek samping dari fluocinolone.
  • Segera hubungi dokter jika timbul reaksi alergi obat atau efek samping serius setelah memakai Bravoderm.

Dosis dan Aturan Pakai Bravoderm

Bravoderm dapat digunakan untuk mengatasi radang kulit pada penderita eksim, psoriasis, alergi kulit, atau dermatitis. Untuk meredakan keluhan dari kondisi tersebut, oleskan krim Bravoderm secara merata pada area kulit yang perlu diobati, 3–4 kali sehari atau sesuai petunjuk dokter.

Cara Menggunakan Bravoderm dengan Benar

Gunakanlah Bravoderm sesuai anjuran dokter dan petunjuk yang tertera pada kemasan. Jangan menggunakan Bravoderm terlalu banyak atau terlalu sering, tetapi secukupnya saja sesuai aturan pakai. Penggunaan krim berbahan fluocinolone secara berlebihan dan dalam waktu yang lama bisa menimbulkan sindrom Cushing.

Berikut tata cara penggunaan Bravoderm yang perlu Anda perhatikan:

  • Pastikan untuk mencuci tangan dan mengeringkannya sebelum menggunakan Bravoderm. Bersihkan dan keringkan area kulit yang akan diobati.
  • Oleskan krim Bravoderm tipis-tipis di area kulit yang perlu diobati hingga merata.
  • Jangan menutup atau membalut area yang diolesi krim Bravoderm dengan perban kecuali jika disarankan oleh dokter.
  • Jangan lupa untuk mencuci tangan setelah menggunakan Bravoderm, kecuali jika yang diobati area tangan.
  • Bravoderm hanya boleh digunakan di kulit. Bila obat tidak sengaja mengenai mata, atau bagian dalam hidung, mulut, vagina, maupun anus, segera bilas area tersebut dengan air bersih.
  • Jika lupa menggunakan Bravoderm, segera pakai obat ini begitu teringat. Namun, bila sudah dekat dengan jadwal pemakaian berikutnya, tidak perlu mengoleskan obat ini lebih banyak pada pemakaian selanjutnya.
  • Lakukan konsultasi online dengan dokter jika gejala radang kulit belum mereda meski sudah 2 minggu memakai Bravoderm. Dengan begitu, dokter dapat memastikan kondisi kulit Anda dan memberikan penanganan yang cepat.
  • Segera ke dokter jika gejala radang di kulit makin parah meski belum 2 minggu.
  • Simpan Bravoderm di tempat bersuhu ruangan dan terhindar dari panas serta lembap. Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak.
  • Jangan gunakan Bravoderm yang sudah melewati tanggal kedaluwarsa. Obat oles ini sebaiknya tidak digunakan lebih dari 3 bulan setelah kemasan dibuka.

Interaksi Bravoderm dengan Obat Lain

Bravoderm jarang menimbulkan efek interaksi dengan obat lain. Namun, tidak tertutup kemungkinan fluocinolone dalam krim ini bisa berinteraksi dengan obat atau bahan aktif tertentu.

Supaya aman, jangan mengoleskan krim Bravoderm bersama produk perawatan kulit atau obat oles lain pada area kulit yang sama, kecuali jika dianjurkan oleh dokter.

Efek Samping dan Bahaya Bravoderm

Pemakaian Bravoderm bisa menimbulkan efek samping berupa iritasi, yang gejalanya meliputi gatal, kering, dan rasa panas pada kulit yang diolesi obat. Biasanya keluhan ini timbul pada awal pemakaian saja dan bisa hilang dalam beberapa hari.

Konsultasikan dengan dokter jika efek samping yang muncul tidak membaik atau malah makin parah. Untuk mendapatkan respons yang cepat, Anda bisa melakukan konsultasi melalui Chat Bersama Dokter. Melalui chat, dokter dapat memberikan saran dan pengobatan untuk meredakan efek samping.

Hentikan penggunaan Bravoderm dan segera ke dokter jika muncul keluhan yang mengganggu, termasuk:

  • Gejala infeksi kulit, seperti kemerahan, bengkak, dan benjolan berisi nanah
  • Jerawat yang banyak
  • Folikulitis
  • Tumbuh bulu badan yang banyak atau hypertrichosis
  • Stretch mark
  • Perubahan warna pada area kulit yang diobati
  • Penumpukan lemak, terutama di bahu (buffalo hump) dan wajah (moon face)
  • Ruam kulit yang parah, mengi, bengkak di wajah atau kelopak mata, sesak napas, pusing berat seperti akan pingsan

Untuk kemudahan Anda, buat janji dengan dokter kini bisa dilakukan secara online. Mengetahui estimasi biaya dokter sebelum konsultasi bisa bikin lebih tenang. Di ALODOKTER, informasi ini tersedia lengkap, termasuk jadwal praktik dokter dari berbagai daerah.