Gejala kehamilan tidak hanya dapat dialami oleh calon ibu, tapi juga bisa dialami oleh calon ayah. Mungkin kedengarannya tidak masuk akal, ya? Namun, hal ini memang benar bisa terjadi. Bumil tidak percaya? Yuk, simak artikel berikut ini!

Gejala kehamilan, seperti mual, muntah, atau ngidam bisa saja dialami oleh suami ketika Bumil sedang mengandung. Gejala kehamilan yang dialami oleh calon ayah ini dikenal dengan sebutan kehamilan simpatik atau couvade syndrome.

Bukan Hanya Calon Ibu, Calon Ayah Juga Bisa Mengalami Gejala Kehamilan, Lho! - Alodokter

Gejala dan Penyebab Kehamilan Simpatik

Biasanya, kehamilan simpatik dialami calon ayah pada akhir trimester pertama kehamilan hingga bayi lahir. Gejala kehamilan yang dapat dialami calon ayah tidaklah berbeda dengan yang Bumil rasakan, yaitu mual, muntah, berat badan bertambah, nafsu makan berubah, ngidam, kelelahan, nyeri perut, hingga kram kaki.

Tidak hanya itu saja, calon ayah yang mengalami kondisi ini juga dapat merasakan beberapa gejala psikologis, seperti perubahan suasana hati, kecemasan, gairah seks menurun, hingga depresi.

Risiko munculnya kondisi ini akan meningkat jika kehamilan yang dijalani istri merupakan yang pertama. Hal ini berkaitan dengan rasa gugup, tegang, khawatir, bahkan tidak jarang stres yang kerap dirasakan oleh calon ayah ketika nanti sang buah hati lahir.

Selain itu, kehamilan simpatik juga bisa dipicu oleh ikatan hubungan yang sangat kuat antara suami dan istri. Ikatan yang kuat ini dapat membuat suami ikut merasakan gejala kehamilan yang dirasakan oleh istrinya.

Atasi Gejala Kehamilan Simpatik dengan Cara Ini

Meskipun gejala kehamilan yang dialami oleh calon ayah hanya bersifat sementara dan bisa hilang dengan sendirinya tanpa penanganan khusus, tetapi ada beberapa cara yang bisa Bumil lakukan untuk membantu mengatasinya, yaitu:

1. Mengikuti kelas prenatal

Cobalah ajak suami untuk mengikuti kelas prenatal. Kelas prenatal tidak hanya dapat mengatasi gejala kehamilan simpatik yang dirasakannya, tapi juga dapat membantunya untuk lebih memahami perannya sebagai calon ayah, termasuk dalam mendukung Bumil selama kehamilan dan saat proses persalinan nanti.

2. Melakukan olahraga rutin

Ajak suami untuk melakukan olahraga bersama secara rutin. Pasalnya, olahraga diketahui mampu meredakan stres. Dengan melakukan olahraga ringan secara rutin, tekanan atau perasaan-perasaan cemas, khawatir, atau gugup yang sering muncul ketika menunggu calon buah hati lahir bisa berkurang.

Beberapa olahraga yang bisa menjadi pilihan untuk dilakukan bersama pasangan adalah yoga, jalan kaki, atau meditasi.

3. Meminta saran dari keluarga atau teman

Tidak ada salahnya untuk berdiskusi atau meminta saran dari pasangan lain yang sudah pernah mengalami kehamilan simpatik. Dengan melakukan hal ini, calon ayah tidak akan merasa sendiri dan akhirnya lebih bisa menerima kondisi yang dialaminya.

Mendengarkan pengalaman orang lain juga bisa menjadi sarana untuk menemukan solusi dalam mengatasi gejala kehamilan yang dialami calon ayah.

4. Membicarakannya berdua secara terbuka

Untuk membantu mengatasi gejala kehamilan yang dialami suami, ajaklah ia untuk bicara terbuka mengenai apa yang dipikirkan atau dirasakannya. Jika ia merasa stres dan khawatir akan peran barunya nanti sebagai seorang ayah, tanyakan kepadanya apa saja yang ia khawatirkan.

Tidak ada salahnya juga untuk mendiskusikan pembagian tugas dalam mengurus dan membesarkan Si Kecil nantinya. Diskusikan juga segala perubahan yang akan muncul setelah memiliki anak dan solusi untuk menghadapinya bersama.

Kehamilan simpatik hanya bersifat sementara dan akan hilang dengan sendirinya setelah Si Kecil lahir. Jadi, tidak perlu khawatir berlebihan, ya. Agar gejala kehamilan simpatik yang suami alami bisa membaik, saling mendukung dan bekerja samalah untuk menghadapi apa pun yang akan terjadi setelah menjadi orang tua.

Namun, jika gejala kehamilan yang dialami suami sudah sangat mengganggu hingga memengaruhi pekerjaan atau aktivitasnya, jangan sungkan untuk berkonsultasi dengan dokter atau psikolog untuk mendapatkan penanganan yang tepat.