Keguguran tentunya bisa membawa kesedihan dan duka mendalam bagi pasangan yang sedang menantikan kehadiran buah hati. Jika kamu sedang mengalaminya, beberapa cara berikut ini mungkin bisa dicoba agar dapat bangkit dari kesedihan dan pulih kembali.
Secara fisik, kamu mungkin dapat sembuh dengan cepat dari keguguran. Namun, secara emosional belum tentu bisa pulih dengan cepat. Pasalnya, walau belum sempat menimang buah hati, ikatan batin antara ibu dan bayi umumnya sudah terjalin sejak dalam kandungan.
Meski sulit, jangan biarkan hal ini membuatmu tenggelam dalam duka yang berkepanjangan, ya. Hal tersebut justru dapat membuatmu mengalami depresi bahkan takut untuk memiliki anak lagi.
Kondisi Emosional Setelah Keguguran
Saat mengalami keguguran, kamu mungkin dapat merasakan perpaduan emosi, mulai dari sedih, cemas, takut, kecewa, hingga rasa bersalah. Pengalaman buruk ini tentu sulit untuk dilalui.
Akibatnya, kamu bisa merasa lelah, sulit tidur, tidak nafsu makan, sulit konsentrasi, sering menangis, dan selalu ingin menjauh dari orang lain.
Jika guncangan batin yang dirasakan sangat kuat, rasa ingin bunuh diri bisa saja muncul dalam pikiran. Keluhan-keluhan tersebut umumnya mengarah pada depresi pasca keguguran.
Memulihkan diri dari keguguran bukan berarti melupakan sama sekali tentang peristiwa tersebut. Namun, lebih kepada proses pembelajaran untuk bisa menerima kenyataan pahit yang telah terjadi dan bangkit secara perlahan dari perasaan terpuruk yang dirasakan.
Meski sulit dilalui, cobalah untuk mengingatkan dirimu sendiri bahwa masa sulit ini akan berlalu dan kamu akan pulih. Ingatlah bahwa keguguran bukanlah akhir dari segalanya dan usahakan untuk selalu berpikir positif serta mengambil hikmah dari setiap peristiwa.
Setelah pulih dari pengalaman buruk tersebut, kamu bisa mencoba untuk hamil kembali. Jika belum siap untuk menjalaninya sekarang, berikan dirimu waktu agar dapat pulih secara fisik dan emosional.
Tetap Tegar Selama Menjalani Masa Pemulihan Setelah Keguguran
Keguguran dapat memadamkan semangat seorang calon ibu. Namun, jangan biarkan hal tersebut berlarut-larut, ya. Jika merasa kesulitan untuk melalui masa setelah keguguran, Anda bisa mencoba beberapa tips berikut ini:
1. Jangan menyalahkan diri atau orang lain
Cobalah untuk tidak menyalahkan diri sendiri atas keguguran yang kamu alami atau orang lain, termasuk dokter, bidan, atau pasangan. Meski menyakitkan secara batin, kamu juga perlu belajar untuk tidak menyalahkan pengalaman tersebut. Percayalah, menyalahkan diri atau orang lain tidak akan banyak membantumu.
Justru sebaliknya, berdamai dengan diri sendiri dan keadaan akan sangat membantumu melalui proses pemulihan. Jika dirasa membantu, kamu juga bisa mencoba untuk mendekatkan diri kepada Tuhan agar mendapatkan ketenangan batin.
2. Coba untuk membuka diri
Saat menjalani pemulihan, kamu bisa mencoba untuk membuka diri dan mengungkapkan semua perasaan negatif yang mungkin muncul. Kamu tidak perlu menyimpan perasaan tersebut seorang diri karena akan membuatmu merasa semakin tertekan.
Namun, jangan memaksakan diri bila kamu belum siap untuk membuka diri kepada orang lain. Beri waktu bagi dirimu dan pasangan untuk berduka dan saling mengungkapkan perasaan.
3. Ambil cuti kerja dan perbanyak istirahat
Jika kamu seorang pekerja, ambillah cuti dari kantor meski secara fisik kamu telah pulih dan mungkin merasa baik-baik saja. Hal ini dapat membantumu untuk menenangkan pikiran sejenak dari rutinitas dan melalui masa pemulihan dengan sebaik-baiknya.
Kalau kamu sudah punya anak, mintalah bantuan kerabat, teman, atau pengasuh anak untuk membantu menjaganya sementara waktu. Kamu juga bisa meminta bantuan asisten rumah tangga untuk meringankan pekerjaan rumah tangga, jika kamu merasa kesulitan untuk mengerjakannya sendiri.
4. Abaikan komentar orang lain
Tidak perlu mendengarkan komentar orang lain yang tidak berkenan di hati. Misalnya, saat seseorang mengatakan “ayo dong move-on, jangan nyusahin deh” atau “ya salah kamu sih, makanya hati-hati jaga kehamilannya”. Kalimat-kalimat negatif seperti ini justru membuatmu semakin sedih bahkan terpuruk.
Sebisa mungkin hindari orang-orang yang justru membuatmu makin sedih dan bersalah, ya.
5. Beri waktu untuk kembali bersosialisasi
Tidak apa jika kamu merasa belum siap untuk bertemu orang lain, apalagi datang untuk mengunjungi kelahiran bayi dari kerabat atau acara lain yang mengingatkan pada peristiwa keguguran yang kamu alami. Kamu berhak mendapatkan waktu untuk diri sendiri selama masa pemulihan ini dan orang lain pun pasti memahaminya.
Keguguran merupakan peristiwa traumatis yang dapat membuatmu memiliki tekanan batin. Namun, cobalah untuk tidak membiarkan hal tersebut mengganggu kehidupanmu sehari-hari, maupun kesehatanmu. Meski tidak mudah, kamu harus tetap tegar dan kembali menjalani hidup dengan semangat, ya!
Hal penting yang juga perlu diingat, jangan pernah sungkan untuk berkonsultasi ke psikolog jika kamu merasa kesulitan untuk pulih dari kesedihan setelah keguguran. Psikolog akan membantumu menghadapinya, sehingga kamu bisa beraktivitas kembali secara normal.