Cara mendeteksi kanker serviks melalui darah haid menjadi alternatif lain guna mengetahui keberadaan kanker serviks. Metode ini diketahui cukup efektif dan terasa nyaman, karena tidak perlu memasukkan alat bantu tertentu, sehingga bisa dikatakan cara ini lebih unggul daripada tes skrining lainnya. 

Kanker serviks menyerang sel-sel di leher rahim yang menghubungkan rahim dan vagina. Umumnya, kanker serviks disebabkan oleh infeksi HPV (human papillomavirus).

Cara Mendeteksi Kanker Serviks Melalui Darah Haid, Bisakah? - Alodokter

Kanker ini biasanya tidak menimbulkan gejala apa pun pada stadium awal, sehingga tidak disadari oleh penderitanya. Makanya, upaya deteksi dini penting dilakukan guna mencegah penyebaran sel kanker makin meluas. Selain dengan metode pap smear, cara mendeteksi kanker serviks melalui darah haid menjadi pilihan yang bisa dicoba.  

Cara Mendeteksi Kanker Serviks Melalui Darah Haid

Ada beberapa cara mendeteksi kanker serviks yang umum dilakukan oleh dokter, mulai dari pap smear hingga pemeriksaan HPV DNA. Meski terbilang cukup efektif, metode ini diketahui masih menimbulkan rasa ketidaknyamanan pada pasien karena menggunakan alat yang dimasukkan ke dalam vagina. 

Sebuah penelitian mengemukakan bahwa cara mendeteksi kanker serviks melalui darah haid bisa dilakukan sebagai alternatif dari tes lainnya. Darah haid diketahui memiliki tingkat sensitivitas dan spesifisitas yang cukup tinggi. 

Metode ini dinilai lebih aman dan nyaman dilakukan karena tidak perlu memasukkan alat ke dalam vaginai. Selain itu, metode ini juga praktis dan cukup memudahkan bagi wanita yang bekerja atau memiliki jadwal yang padat karena bisa dilakukan di rumah. 

Untuk melakukannya, sampel darah haid dikumpulkan menggunakan pembalut. Pembalut yang digunakan adalah pembalut yang telah dimodifikasi bantalannya menggunakan kapas organik dan strip pengujian yang bisa dilepas. 

Penggunaan pembalut tersebut biasanya dilakukan pada hari kedua siklus menstruasi karena volume aliran darah haid sedang tinggi. Bila pembalut sudah penuh dengan darah haid, pembalut dilepaskan dan dibawa ke laboratorium. 

Nantinya, DNA dalam darah haid tersebut akan dianalisis guna mengidentifikasi risiko keberadaan virus HPV. Bila diketahui ada tanda-tanda keberadaan virus HPV, dokter akan melakukan pemeriksaan dan penanganan lebih lanjut untuk memastikannya.

Meski dinilai lebih efektif dan mudah dilakukan untuk mendeteksi keberadaan virus HPV penyebab kanker serviks, masih diperlukan penelitian yang lebih luas lagi guna mengetahui efektivitas cara mendeteksi kanker serviks melalui darah haid. 

Namun, bukan berarti adanya cara ini, penggunaan metode pap smear tidak diperlukan. Selain mendeteksi kanker serviks, metode pap smear juga dapat mendeteksi penyakit lain selain HPV. Hal ini karena pemeriksaan yang dilakukan secara fisik dapat secara jelas menunjukkan keadaan bagian dalam vagina dan mulut rahim. 

Pencegahan Kanker Serviks

Selain dengan melakukan pemeriksaan guna memastikan keberadaan sel kanker, Anda juga perlu mengimbanginya dengan melakukan beberapa pencegahan kanker serviks, seperti:

  • Lakukan vaksin HPV sedini mungkin sebelum Anda aktif secara seksual.
  • Lakukan hubungan seksual yang sehat dengan setia pada 1 pasangan, gunakan kondom saat berhubungan seksual, dan hindari penggunaan sex toys secara bergantian dengan orang lain.
  • Hentikan kebiasaan merokok agar sistem kekebalan tubuh tidak melemah dalam melawan virus HPV.  
  • Konsumsi makanan sehat dan bergizi, seperti buah-buahan dan sayuran. 
  • Hindari pula mengonsumsi makanan cepat saji atau makanan olahan secara berlebihan. Makanan-makanan tersebut berpotensi meningkatkan risiko terkena kanker, termasuk kanker serviks. 
  • Lakukan pemeriksaan ke dokter secara rutin. 

Bila Anda mengalami tanda-tanda yang mengarah pada kanker serviks, seperti keputihan beraroma tidak sedap, nyeri saat berhubungan seksual, hingga perdarahan vagina tidak normal, jangan tunda pergi ke dokter. Dokter akan melakukan pemeriksaan, termasuk dengan cara mendeteksi kanker serviks melalui darah haid atau tidak, dan memberi penanganan yang tepat sesuai kondisi Anda.