Cara menyelamatkan janin tidak berkembang akan selalu diupayakan sebisa mungkin untuk menjaga kehamilan. Meski sulit untuk diterima, kondisi ini perlu ditindak sesegera mungkin agar tidak menyebabkan komplikasi lebih lanjut.

Semua ibu hamil tentu mengharapkan kehamilannya berjalan dengan lancar hingga proses persalinan tiba. Namun, kenyataannya, tidak semua kehamilan berjalan sesuai yang diharapkan. Ada beberapa kondisi yang membuat kehamilan tidak bisa dipertahankan, termasuk janin tidak berkembang.

Cara Menyelamatkan Janin Tidak Berkembang di Awal Kehamilan, Apakah Ada? - Alodokter

Cara Menyelamatkan Janin Tidak Berkembang

Janin tidak berkembang (blighted ovum) merupakan kondisi ketika sel telur yang sudah dibuahi menempel pada dinding rahim, tetapi calon janin (embrio) tidak berkembang sebagaimana mestinya dan kantung kehamilan pun tetap kosong. Kondisi ini pun dikenal sebagai kehamilan kosong

Kehamilan ini biasanya terjadi di awal trimester pertama dan sering kali tidak disadari oleh ibu hamil. Paslanya, gejala yang muncul sama dengan kehamilan normal, seperti tidak keluar darah menstruasi, hasil test pack positif, terjadi mual dan muntah, serta terasa nyeri pada payudara.

Mungkin, beberapa ibu hamil yang mengalami blighted ovum akan berusaha mencari cara menyelamatkan janin tidak berkembang. Namun, faktanya tidak ada cara untuk menyelamatkan janin tidak berkembang. Meski sangat menyakitkan, tetapi tidak perlu berkecil hati, terlebih sampai menyalahkan diri sendiri atau pasangan. 

Janin yang tidak berkembang bisa saja terjadi pada siapa saja, bukan karena keturunan. Kondisi ini memang belum diketahui secara pasti penyebabnya, tetapi kelainan kromosom pada sel telur yang sudah dibuahi, pembelahan sel yang tidak normal, serta kualitas sperma yang buruk diduga menjadi penyebabnya. 

Meski pada awalnya, blighted ovum tidak menimbulkan gejala yang khas dan sering kali menyerupai tanda-tanda kehamilan normal. Namun, pada beberapa kasus kondisi ini akan menimbulkan gejala yang mirip dengan kehamilan ektopik, seperti sakit atau kram perut bawah yang ringan, hingga terjadinya bercak darah di luar siklus menstruasi. 

Gejala kehamilan dengan janin tidak berkembang ini paling sering ditemukan pada trimester pertama kehamilan, sekitar usia kehamilan minggu ke-8 sampai ke-13. Kondisi ini baru diketahui saat ibu hamil menjalani pemeriksaan kehamilan rutin dengan menggunakan USG

Penanganan Janin Tidak Berkembang

Umumnya dokter tidak langsung menyarankan ibu hamil untuk melakukan kuret. Pasalnya, pada kasus janin yang tidak berkembang, tubuh diyakini mampu untuk mengeluarkan jaringan atau janin yang tidak berkembang melalui proses keguguran alami. Meski begitu, hal ini juga perlu dipantau oleh dokter.

Namun, ketika tubuh tidak berhasil mengeluarkan janin yang tidak berkembang secara alami, dokter akan memberikan obat untuk merangsang kontraksi rahim. Dengan begitu, sisa jaringan tersebut bisa dikeluarkan.

Setelah jaringan keluar, dokter akan melakukan pemeriksaan ulang untuk memastikan bahwa sudah tidak ada lagi sisa jaringan yang tertinggal di dalam rahim. Jika ada, barulah dokter akan melakukan tindakan kuret. Kuret juga bisa disarankan oleh dokter, jika ditemukan adanya tanda-tanda infeksi rahim maupun perdarahan hebat. 

Pada sebagian besar kasus janin tidak berkembang memang tidak dapat dicegah, tetapi melakukan kontrol kehamilan secara rutin ke dokter merupakan cara terbaik untuk memantau dan memastikan kehamilan tetap sehat dan memastikan janin berkembang dengan optimal.

Selain itu, Bunda dapat menerapkan tips berikut ini untuk menjaga kehamilan agar tetap sehat serta mengurangi risiko terjadinya janin tidak berkembang:

  • Mencukupi kebutuhan nutrisi
  • Menjaga pola makan bergizi seimbang
  • Memperbanyak konsumsi air putih
  • Melakukan olahraga ringan, seperti jalan kaki atau yoga kehamilan
  • Menjauhi rokok ataupun paparan asap rokok
  • Beristirahat cukup 
  • Mengelola stres dengan baik

Meskipun tidak ada cara menyelamatkan janin tidak berkembang, tetapi dengan melakukan pemeriksaan serta penanganan yang tepat, pemulihan Bunda pun bisa lebih cepat. Selain itu, penanganan yang tepat dapat menekan risiko terjadinya komplikasi, seperti perdarahan, infeksi pada rahim, serta robekan pada rahim

Selain penanganan medis, ibu yang mengalami kehamilan dengan janin tidak berkembang juga memerlukan dukungan emosional dari pasangan serta keluarga untuk bangkit dari rasa sedih dan kecewa. 

Oleh karena itu, meski sulit untuk menerima bahwa janin yang Bunda kandung tidak berkembang sebagaimana mestinya, cobalah untuk berdamai dan menerima serta mengikuti segala saran serta tindakan terbaik yang dianjurkan oleh dokter