Daging buaya semakin sering diperbincangkan karena dipercaya memiliki berbagai manfaat kesehatan, mulai dari meningkatkan stamina hingga membantu pengobatan penyakit tertentu. Meski populer di masyarakat, tidak semua klaim tentang daging buaya sudah terbukti secara ilmiah, sehingga penting untuk memahami manfaat dan risiko konsumsinya.
Daging buaya biasanya dikonsumsi dalam bentuk daging segar, olahan, seperti abon, atau suplemen. Di beberapa daerah di Indonesia, daging ini kerap digunakan sebagai alternatif pengobatan tradisional.

Namun, perlu diketahui, penelitian mengenai manfaat daging buaya pada manusia masih sangat terbatas dan umumnya didasarkan pada pengalaman turun-temurun, bukan hasil uji klinis berskala besar.
Kandungan Nutrisi Daging Buaya
Berikut adalah beberapa kandungan nutrisi yang terdapat pada daging buaya:
- Protein
- Lemak
- Zat besi
- Zinc (seng)
- Asam lemak omega-3
- Fosfor
- Magnesium
- Vitamin B12
- Kalium
- Kalsium
Manfaat Konsumsi Daging Buaya
Berikut beberapa manfaat daging buaya yang sering disebut, disertai penjelasan agar Anda bisa mempertimbangkannya secara lebih bijak:
1. Membantu dan memperbaiki otot
Tingginya kandungan protein pada daging buaya menjadikannya pilihan bagi Anda yang ingin menjaga atau meningkatkan massa otot. Protein berperan sebagai “bahan baku” tubuh untuk memperbaiki jaringan yang rusak dan membangun otot, sehingga sangat bermanfaat bagi atlet, orang yang dalam masa pemulihan, atau siapa saja yang ingin mendukung kebugaran tubuh.
2. Menambah tenaga dan stamina sehari-hari
Zat besi dan zinc dalam daging buaya membantu pembentukan sel darah merah serta menunjang metabolisme tubuh. Jika asupan kedua mineral ini tercukupi, tubuh akan terasa lebih segar, tidak mudah lelah, dan daya tahan pun meningkat.
3. Mendukung kesehatan jantung dan otak
Daging buaya mengandung asam lemak omega-3, jenis lemak sehat yang bisa membantu menjaga fungsi jantung tetap stabil dan melindungi kesehatan otak. Mengonsumsi makanan dengan omega-3 secara rutin juga dapat berperan dalam mempertahankan daya ingat dan mengurangi risiko gangguan jantung di kemudian hari.
4. Membantu memperkuat daya tahan tubuh
Mineral penting seperti magnesium dan zinc dalam daging buaya berperan dalam mendukung sistem imun. Bila dikonsumsi dalam jumlah yang tepat, nutrisi tersebut dapat membantu tubuh lebih siap menghadapi serangan penyakit.
Meski manfaat di atas terdengar menarik, perlu diingat bahwa belum ada bukti klinis kuat yang menyatakan daging buaya dapat menyembuhkan penyakit berat, seperti kanker atau autoimun. Tetap kritis terhadap setiap klaim yang beredar dan konsultasikan dengan dokter jika ragu.
Risiko dan Efek Samping Konsumsi Daging Buaya
Konsumsi daging buaya mentah atau kurang matang dapat menyebabkan infeksi karena adanya bakteri atau parasit.
- Dapat menyebabkan infeksi bakteri atau parasit bila daging tidak dimasak dengan benar, sehingga menimbulkan gangguan pencernaan atau infeksi saluran cerna.
- Berisiko menimbulkan efek samping pada kelompok rentan, seperti anak-anak, ibu hamil, dan orang dengan penyakit tertentu, karena belum ada batas aman konsumsi yang jelas.
- Bisa menimbulkan efek tidak terduga dari produk olahan atau suplemen, sebab banyak yang belum teruji secara ilmiah dan belum memiliki izin edar BPOM.
- Konsumsi berlebihan dapat berdampak buruk bagi kesehatan, mengingat penelitian tentang efek jangka panjang daging buaya masih terbatas.
Selain itu, konsumsi daging buaya juga berisiko terhadap kelestarian populasi buaya, karena di beberapa daerah konsumsi dan perdagangannya diatur ketat atau bahkan dilarang.
Mengkonsumsi daging buaya memang tengah menjadi tren di masyarakat, tetapi manfaat nyata bagi kesehatan masih perlu diteliti lebih lanjut. Jika Anda memiliki penyakit tertentu, sedang hamil, atau ingin memberikan daging buaya kepada anak-anak, konsultasikan dulu dengan dokter sebelum mencoba.
Konsultasi bisa dilakukan secara online melalui fitur Chat Bersama Dokter di aplikasi ALODOKTER.