Deflamat adalah obat yang bermanfaat untuk meredakan nyeri dan peradangan. Kondisi yang bisa diatasi dengan Deflamat, misalnya rasa sakit pada sendi akibat radang sendi (arthritis), nyeri haid, sakit gigi, dan nyeri pascaoperasi.
Kandungan diclofenac sodium dalam Deflamat termasuk golongan obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS). Diclofenac dapat menghambat produksi prostaglandin, yaitu zat yang memicu reaksi peradangan ketika tubuh mengalami cedera atau luka. Dengan terhambatnya zat ini, berbagai keluhan peradangan akan mereda.

Produk Deflamat
Deflamat hadir dalam 2 varian kandungan diclofenac sodium yang berbeda, yaitu:
- Deflamat 75 CR, dengan kandungan 75 mg diclofenac sodium tiap tabletnya
- Deflamat 100 CR, yang berbahan aktif 100 mg diclofenac sodium tiap per tablet
Apa Itu Deflamat
| Bahan aktif | Diclofenac sodium |
| Golongan | Obat resep |
| Kategori | Obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) |
| Manfaat | Mengobati nyeri, peradangan, dan sakit kepala, termasuk migrain |
| Digunakan oleh | Dewasa dan anak usia >14 tahun |
| Deflamat untuk ibu hamil | Usia kehamilan <20 mingguKategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada wanita hamil. |
|
Obat ini hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin. Usia kehamilan ≥20 minggu
Kategori D: Ada bukti bahwa kandungan obat berisiko terhadap janin manusia. Namun, obat dalam kategori ini masih mungkin digunakan ketika manfaat yang diperoleh lebih besar daripada risikonya, misalnya untuk mengatasi situasi yang mengancam nyawa. |
|
| Deflamat untuk ibu menyusui | Penggunaan Deflamat pada masa menyusui umumnya aman selama digunakan sesuai petunjuk dokter. Namun, ibu menyusui yang memiliki bayi prematur atau berusia kurang dari 1 bulan, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pilihan obat lain. |
| Bentuk obat | Kapsul lepas lambat |
Peringatan sebelum Menggunakan Deflamat
Karena bukan obat bebas, Deflamat tidak boleh dikonsumsi sembarangan. Sebelum minum Deflamat, Anda perlu memperhatikan beberapa hal berikut:
- Beri tahu dokter mengenai riwayat alergi yang Anda miliki. Deflamat tidak boleh digunakan oleh orang yang alergi terhadap diclofenac atau obat lain dari golongan OAINS.
- Sampaikan kepada dokter jika Anda pernah atau sedang menderita penyakit jantung, hipertensi, stroke, penyakit ginjal, sakit maag, asma, anemia, gangguan pembekuan darah, polip hidung, penyakit liver, atau penumpukan cairan dalam jaringan tubuh (edema).
- Informasikan kepada dokter perihal penggunaan Deflamat jika Anda sedang minum obat lain, termasuk suplemen dan produk herbal. Tujuannya adalah untuk mengantisipasi interaksi obat yang tidak diinginkan.
- Pastikan untuk memberi tahu dokter jika Anda sedang hamil, menyusui, atau berencana untuk hamil.
- Jangan langsung mengemudi atau melakukan aktivitas lain yang memerlukan kewaspadaan setelah minum Deflamat. Obat ini dapat menyebabkan pusing, kantuk, atau penglihatan buram.
- Hindari mengonsumsi minuman beralkohol selama menjalani terapi dengan Deflamat. Kombinasi alkohol dan diclofenac sodium dapat meningkatkan risiko terjadinya perdarahan lambung.
- Jangan terlalu lama terpapar sinar matahari selama menggunakan Deflamat. Gunakan tabir surya dan baju yang tertutup jika hendak beraktivitas di luar ruangan pada siang hari.
- Segera ke dokter jika Anda mengalami reaksi alergi obat atau efek samping berat setelah menggunakan Deflamat.
Dosis dan Aturan Pakai Deflamat
Dosis Deflamat ditentukan dokter berdasarkan usia, berat badan, dan kondisi pasien. Secara umum, berikut adalah dosis Deflamat sesuai usia pasien dan tujuan penggunaan obat:
Tujuan: Meredakan nyeri akut dan peradangan akibat osteoarthritis, rheumatoid arthritis, atau setelah operasi
- Dewasa: 75–100 mg per hari, dibagi menjadi beberapa dosis. Dosis maksimal 150 mg per hari.
- Anak usia ≥14 tahun: 75–100 mg per hari dibagi menjadi 2–3 dosis.
Tujuan: Meringankan nyeri haid
- Dewasa: 50–100 mg dikonsumsi saat nyeri haid pertama muncul. Dosis perawatan maksimal 150 mg per hari, dibagi menjadi beberapa dosis.
Tujuan: Mengatasi migrain akut
- Dewasa: Dosis awal 50 mg pada serangan pertama. Bila migrain masih terasa setelah 2 jam, minum lagi sebanyak 50 mg. Jika gejala masih ada, konsumsilah obat 50 mg tiap 4–6 jam. Dosis maksimal 200 mg per hari.
Cara Menggunakan Deflamat dengan Benar
Konsumsilah Deflamat sesuai anjuran dokter atau aturan pakai yang terdapat pada kemasan obat. Jangan minum obat ini melebihi dosis yang dianjurkan.
Ikutilah cara-cara di bawah ini dalam mengonsumsi Deflamat:
- Deflamat kapsul dapat dikonsumsi sebelum atau sesudah makan. Untuk mencegah sakit perut, sebaiknya minum Deflamat saat atau setelah makan.
- Telan kapsul Deflamat secara utuh dengan bantuan air putih tanpa mengunyah atau membelahnya terlebih dahulu.
- Jangan langsung berbaring setelah mengonsumsi Deflamat, tunggu setidaknya sampai 10 menit.
- Jika Anda lupa mengonsumsi Deflamat, segera minum obat ini begitu teringat. Namun, bila waktu minum obat berikutnya sudah dekat, abaikan dosis yang terlewat dan jangan menggandakan dosis selanjutnya.
- Simpan Deflamat di tempat bersuhu ruangan dan terhindar dari paparan sinar matahari langsung. Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak.
Interaksi Deflamat dengan Obat Lain
Diclofenac sodium di dalam Deflamat bisa menyebabkan interaksi obat jika digunakan bersama obat tertentu. Interaksi yang dapat terjadi antara lain:
- Peningkatan risiko terjadinya perdarahan, termasuk perdarahan saluran cerna jika digunakan dengan obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) lain, antidpresan SSRI, kortikosteroid, atau obat pengencer darah
- Peningkatan risiko terjadinya kadar kalium di dalam darah yang tinggi (hiperkalemia) bila digunakan dengan ciclosporin, obat diuretik, atau tacrolimus
- Peningkatan risiko terjadinya efek samping dari lithium, phenytoin, methotrexate, atau digoxin
- Penurunan efektivitas penghambat beta atau obat ACE inhibitor
- Peningkatan risiko terjadinya efek samping Deflamat jika digunakan dengan voriconazole
Agar terhindar dari efek interaksi yang tidak diinginkan, konsultasikan dengan dokter sebelum menggunakan Deflamat bersama obat, suplemen, atau produk herbal apa pun.
Efek Samping dan Bahaya Deflamat
Penggunaan Deflamat yang mengandung diclofenac sodium dapat menyebabkan efek samping setelah digunakan. Sejumlah efek samping yang mungkin terjadi meliputi:
- Diare atau sembelit
- Sakit kepala atau pusing
- Kantuk
- Penglihatan buram
- Sakit perut atau perut kembung
- Heartburn
- Mual
Konsultasikan ke dokter lewat chat jika gejala-gejala tersebut tidak kunjung mereda atau justru memburuk. Segera cari pertolongan medis jika mengalami reaksi alergi obat atau efek samping yang lebih serius, seperti:
- Sulit menelan
- Perubahan suasana hati
- Mudah memar atau berdarah
- Telinga berdenging (tinnitus)
- Penyakit liver, yang ditandai dengan sakit perut, mual dan muntah terus-menerus, urine berwarna gelap, atau penyakit kuning
- Gangguan ginjal, seperti jumlah urine yang keluar saat buang air kecil berkurang atau urine mengandung darah
- Gagal jantung, dengan gejala berupa pergelangan kaki atau kaki bengkak, lemas, dan berat badan bertambah drastis secara tiba-tiba