Voriconazole adalah obat antijamur untuk mengatasi infeksi jamur berat yang menyerang organ dalam. Obat ini umumnya diberikan untuk menangani aspergillosis yang menyebar dari paru-paru ke organ lain, infeksi jamur di aliran darah, atau kandidiasis kerongkongan.

Voriconazole termasuk antijamur golongan azole. Obat ini bekerja dengan cara menghambat pembentukan membran sel jamur sehingga pertumbuhan jamur terhenti. Voriconazole biasanya digunakan bila pengobatan antijamur sebelumnya tidak berhasil.

Voriconazole Tablet

Merek dagang voriconazole: Etavori, Vfend, Vorica

Apa Itu Voriconazole

Golongan Obat resep
Kategori Antijamur golongan azole
Manfaat Mengobati infeksi jamur yang berat di organ-organ dalam.
Digunakan oleh Dewasa dan anak-anak
Voriconazole untuk ibu hamil Kategori D: Ada bukti bahwa kandungan obat berisiko terhadap janin manusia. Namun, obat dalam kategori ini masih mungkin digunakan ketika manfaat yang diperoleh lebih besar daripada risikonya, misalnya untuk mengatasi situasi yang mengancam nyawa.
Voriconazole untuk ibu menyusui Belum diketahui apakah penggunaan voriconazole pada ibu menyusui dapat menyebabkan efek samping pada bayinya. Tanyakan kepada dokter mengenai obat lain yang lebih aman digunakan selama menyusui bayi baru lahir atau bayi prematur.
Bentuk obat Tablet dan infus

Peringatan sebelum Menggunakan Voriconazole

Voriconazole merupakan obat resep sehingga penggunaannya harus sesuai petunjuk dokter. Sebelum menjalani pengobatan dengan voriconazole, penting bagi Anda untuk memperhatikan hal-hal berikut:

  • Beri tahu dokter perihal riwayat alergi Anda. Voriconazole tidak boleh digunakan oleh orang yang memiliki alergi terhadap obat ini atau obat lain dari kelompok antijamur azole, seperti fluconazole atau itraconazole.
  • Bicarakan terlebih dahulu dengan dokter perihal terapi voriconazole jika Anda sedang menderita gagal jantung, gangguan elektrolit, penyakit liver, penyakit ginjal, atau gangguan pencernaan yang sering muncul karena konsumsi gula, susu, atau produk olahan susu.
  • Sampaikan kepada dokter jika Anda menderita gangguan irama jantung, kelainan hasil EKG, atau henti jantung mendadak di usia muda, baik pada diri sendiri maupun keluarga.
  • Pastikan Anda memberi tahu dokter jika sedang hamil, mungkin sedang hamil, berencana hamil, atau sedang dalam masa menyusui.
  • Gunakan alat kontrasepsi untuk mencegah kehamilan selama menggunakan voriconazole. Konsultasikan ke dokter mengenai alat kontrasepsi yang paling efektif untuk Anda.
  • Mintalah saran dokter perihal penggunaan voriconazole jika Anda sedang menjalani terapi dengan obat lain, termasuk suplemen dan produk herbal. Tujuannya adalah untuk mengantisipasi terjadinya interaksi antarobat.
  • Beri tahu dokter bahwa Anda sedang menggunakan voriconazole jika direncanakan untuk menjalani operasi, termasuk operasi gigi.
  • Jangan langsung mengemudi atau melakukan aktivitas lain yang memerlukan kewaspadaan setelah menggunakan voriconazole. Penggunaan obat ini dapat menyebabkan gangguan penglihatan sementara.
  • Hindari konsumsi minuman beralkohol selama menjalani pengobatan dengan voriconazole agar tidak timbul gangguan fungsi liver.
  • Jangan terlalu lama terpapar sinar matahari selama menjalani pengobatan dengan voriconazole. Obat ini dapat menyebabkan kulit lebih mudah mengalami sunburn saat terpapar sinar matahari. Gunakan tabir surya dan baju yang tertutup jika hendak beraktivitas di luar ruangan pada siang hari.
  • Segera laporkan ke dokter jika Anda mengalami reaksi alergi obat atau efek samping serius setelah menggunakan voriconazole.

Dosis dan Aturan Pakai Voriconazole

Dokter akan memberikan dosis dan menentukan lama pengobatan sesuai dengan kondisi yang dialami pasien. Berikut adalah pembagian dosis voriconazole tablet berdasarkan kondisi, berat badan (BB), dan usia pasien:

Kondisi: Aspergillosis invasif, candidiasis esofagus, candidaemia (infeksi candida dalam darah), infeksi candida di jaringan bagian dalam, dan scedosporiosis atau fusariosis

  • Dewasa dengan BB ≥40 kg: 400 mg tiap 12 jam untuk 24 jam pertama, diikuti dengan 200 mg tiap 12 jam. Dosis dapat ditingkatkan hingga 300 mg tiap 12 jam atau dikurangi 50 mg jika diperlukan. Dosis disesuaikan dengan kondisi dan respons pasien terhadap pengobatan.
  • Dewasa dengan BB <40 kg: 200 mg tiap 12 jam selama 24 jam pertama, diikuti 100 mg tiap 12 jam. Dosis dapat ditingkatkan menjadi 150 mg tiap 12 jam atau dikurangi 50 mg jika diperlukan. Dosis disesuaikan berdasarkan kondisi dan respons pasien terhadap pengobatan.
  • Anak usia 2–14 tahun dengan BB <50 kg: 9 mg/kgBB tiap 12 jam. Dosis maksimal 350 mg.

Untuk pengobatan candidiasis esofagus, pengobatan dilakukan setidaknya selama 14 hari dan dilanjutkan selama 7 hari setelah gejala sembuh.

Voriconazole juga tersedia dalam bentuk infus. Dosis voriconazole infus untuk anak maupun dewasa ditentukan langsung oleh dokter berdasarkan berat badan dan kondisi pasien. Lama terapi voriconazole infus umumnya tidak lebih dari 6 bulan, dan pengobatan dapat dialihkan ke voriconazole tablet jika kondisi pasien sudah memungkinkan.

Cara Menggunakan Voriconazole dengan Benar

Gunakanlah voriconazole tablet sesuai anjuran dokter dan petunjuk yang tercantum pada kemasannya. Jangan mengubah dosis tanpa sepengetahuan dokter.

Berikut adalah tata cara penggunaan voriconazole tablet:

  • Voriconazole dapat dikonsumsi 1 jam sebelum makan atau 1–2 jam setelah makan.
  • Telan tablet dengan air putih secukupnya.
  • Jika Anda lupa menggunakan voriconazole, segera minum obat ini begitu teringan. Namun, jika sudah mendekati jadwal konsumsi berikutnya, abaikan dan jangan menggandakan dosis selanjutnya.
  • Tetap konsumsi voriconazole sesuai lama pengobatan yang dianjurkan dokter, meskipun gejala infeksi jamur sudah membaik. Berhenti menggunakan voriconazole sebelum waktunya dapat menyebabkan infeksi jamur kambuh dan sulit diobati.
  • Lakukan kontrol ke dokter secara rutin sesuai jadwal yang diberikan dokter agar kondisi dan respons terapi dapat terpantau. Selama menjalani pengobatan dengan voriconazole, Anda mungkin akan diminta untuk menjalani tes darah secara berkala.
  • Simpan voriconazole tablet di tempat bersuhu ruangan dan terhindar dari panas serta lembap. Jauhkan obat mata ini dari jangkauan anak-anak.
  • Jangan konsumsi voriconazole tablet yang sudah melewati tanggal kedaluwarsa.

Voriconazole infus akan diberikan oleh dokter atau petugas medis di bawah pengawasan dokter di rumah sakit. Ikuti instruksi dokter selama pemberian infus agar hasil pengobatan maksimal.

Interaksi Voriconazole dengan Obat Lain

Ada beberapa efek interaksi yang dapat terjadi jika voriconazole digunakan bersamaan dengan obat-obatan lain, yaitu:

  • Peningkatan risiko terjadinya gangguan irama jantung (aritmia) yang fatal, seperti torsade de pointes, jika digunakan bersama astemizole, cisapride, quinidine, pimozide, atau terfenadine
  • Peningkatan risiko terjadinya efek samping fatal, seperti serangan jantung, stroke, atau kematian jaringan (gangrene), jika digunakan dengan obat golongan ergot alkaloid, contohnya dihydroergotamine atau ergotamine
  • Peningkatan efek samping sirolimus
  • Penurunan kadar voriconazole atau peningkatan kadar phenytoin maupun rifabutin di dalam darah jika digunakan bersamaan
  • Penurunan kadar voriconazole di dalam darah jika digunakan bersama carbamazepine, phenobarbital, rifampicin, ritonavir, atau tanaman herbal John’s wort
  • Peningkatan risiko terjadinya efek samping dari ciclosporin, omeprazole, tacrolimus, methadone, oxycodone, atau obat antiinflamasi nonsteroid, seperti ibuprofen atau diclofenac
  • Peningkatan risiko terjadinya efek samping dari voriconazole jika digunakan dengan pil KB
  • Peningkatan risiko terjadinya perdarahan jika digunakan bersama obat antikoagulan, seperti warfarin

Untuk mencegah efek samping akibat interaksi obat, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter jika akan menggunakan obat lain bersamaan dengan voriconazole.

Efek Samping dan Bahaya Voriconazole

Efek samping yang terjadi akibat penggunaan voriconazole bisa berupa:

Beri tahu dokter jika efek samping yang muncul tidak kunjung mereda atau malah makin parah. Untuk mendapatkan respons yang cepat, berkonsultasilah melalui layanan Chat Bersama Dokter. Melalui chat, dokter akan mengevaluasi kondisi Anda dan memberikan penanganan yang tepat untuk meredakan efek samping.

Segera temui dokter jika penggunaan voriconazole menimbulkan reaksi alergi obat atau efek samping yang lebih serius, seperti:

  • Detak jantung cepat atau jantung berdebar, napas pendek
  • Pusing berat seperti akan pingsan
  • Demam, menggigil, atau timbul halusinasi
  • Gangguan penglihatan yang menetap, termasuk buta warna
  • Sunburn, yang bisa ditandai dengan kulit memerah dan terasa panas ketika disentuh, atau muncul lepuhan berisi cairan yang bisa pecah
  • Sering memar tanpa sebab atau perdarahan dari bagian tubuh manapun yang sulit berhenti
  • Detak jantung lambat, denyut nadi lemah, dan napas lambat
  • Gangguan ginjal, yang gejalanya antara lain buang air kecil lebih jarang dari biasanya, urine yang keluar makin sedikit atau malah tidak keluar sama sekali, atau bengkak di kaki maupun pergelangan kaki
  • Gangguan fungsi hati, yang gejalanya meliputi nyeri perut yang berat, urine berwarna gelap, warna tinja pucat seperti dempul, kulit atau mata menguning (penyakit kuning)
  • Gejala gangguan elektrolit, seperti pusing, kebas atau kesemutan, sembelit, haus, frekuensi buang air kecil meningkat, detak jantung tidak teratur, kaki kram, kejang otot, atau lemah otot

Membuat janji dengan dokter kini semakin praktis. Melalui fitur Buat Janji Dokter di aplikasi ALODOKTER, Anda bisa menemukan dokter terbaik dari berbagai kota, lengkap dengan jadwal praktik, estimasi biaya, hingga ulasan dari jutaan pengguna.