Dermatop adalah obat yang bermanfaat untuk meredakan gejala peradangan, seperti gatal, bengkak, maupun kemerahan pada kulit. Obat ini mengandung bahan aktif prednicarbate. Dermatop bisa digunakan untuk mengatasi peradangan pada kulit akibat iritasi, alergi, atau psoriasis.

Dermatop mengandung 2,5 mg prednicarbate dalam setiap gramnya. Obat yang tergolong dalam kelompok obat kortikosteroid ini tersedia dalam bentuk krim. Untuk menggunakan Dermatop, perlu konsultasi dengan dokter terlebih dahulu.

Dermatop

Prednicarbate diduga bekerja dengan menghambat pembentukan dan pelepasan zat penyebab peradangan, seperti histamin atau prostaglandin. Cara kerja ini mampu meredakan gejala peradangan pada kulit. Meski begitu, obat ini tidak bisa mengatasi penyebab peradangan sehingga gejalanya mungkin saja kambuh kembali.

Apa Itu Dermatop

Bahan aktif Prednicarbate
Golongan Obat resep
Kategori Kortikosteroid topikal
Manfaat Mengatasi peradangan pada kulit akibat reaksi alergi, eksim, atau psoriasis
Digunakan oleh Dewasa
Dermatop untuk ibu hamil Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada ibu hamil.
Dermatop tidak boleh dipakai pada area yang luas pada tiga bulan pertama kehamilan. Obat ini hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.
Dermatop untuk ibu menyusui Efek Dermatop pada ibu menyusui atau bayi yang menyusu belum diketahui secara pasti. Jika Anda memakai Dermatop di puting payudara, gunakan obat setelah menyusui dan pastikan area payudara sudah dibersihkan sebelum waktu menyusui berikutnya.
Bentuk obat Krim

Peringatan sebelum Menggunakan Dermatop

Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu Anda perhatikan sebelum menggunakan Dermatop:

  • Beri tahu dokter tentang riwayat alergi yang Anda miliki. Dermatop tidak boleh digunakan oleh orang yang alergi terhadap obat ini.
  • Jangan menggunakan Dermatop jika gangguan kulit yang Anda alami disebabkan oleh cacar air, sifilis, tuberkulosis, dermatitis perioral, rosacea, atau vaksinasi.
  • Informasikan kepada dokter jika area yang akan diobati juga mengalami luka terbuka, luka bakar, atau infeksi kulit.
  • Beri tahu dokter jika Anda pernah atau sedang menderita diabetes, gangguan sirkulasi darah, sindrom Cushing, gangguan sistem kekebalan tubuh, hiperglikemia, penyakit hati, atau kelainan kelenjar adrenal, terutama jika obat ini akan digunakan dalam jangka panjang.
  • Diskusikan dengan dokter jika Anda sedang menggunakan obat atau produk herbal, terutama yang dioleskan ke kulit. Tujuannya adalah untuk menghindari terjadinya interaksi antarobat yang tidak diinginkan.
  • Konsultasikan ke dokter mengenai pemakaian Dermatop jika Anda sedang hamil, berencana hamil, atau sedang menyusui.
  • Segera temui dokter jika Anda mengalami reaksi alergi obat setelah menggunakan Dermatop.

Dosis dan Aturan Pakai Dermatop

Oleskan Dermatop ke area kulit yang ingin diobati, 1–2 kali sehari. Penggunaan obat ini tidak boleh lebih dari 4 minggu.

Cara Menggunakan Dermatop dengan Benar

Gunakan Dermatop sesuai anjuran dokter dan petunjuk pemakaian yang tertera pada kemasan obat. Jangan mengurangi atau menambah dosis tanpa seizin dokter.

Berikut ini adalah cara menggunakan Dermatop dengan benar:

  • Cuci tangan dan bersihkan terlebih dahulu area kulit yang ingin diobati dengan Dermatop.
  • Oleskan Dermatop secara merata pada area kulit yang mengalami peradangan.
  • Jangan menutup area kulit yang telah diolesi obat dengan perban kecuali jika disarankan oleh dokter.
  • Cucilah tangan setelah menggunakan Dermatop kecuali jika Anda mengobati area tangan.
  • Jangan sampai Dermatop mengenai mata, mulut, bagian dalam hidung, atau vagina. Segera basuh bagian tersebut dengan air jika terkena obat ini.
  • Jauhkan krim Dermatop dari produk berbahan lateks, seperti kondom. Dermatop dapat merusak produk berbahan lateks dan menurunkan efek perlindungannya.
  • Periksakan diri Anda ke dokter jika gejala tidak kunjung membaik setelah 2 minggu pengobatan.
  • Simpan Dermatop di tempat bersuhu ruangan, kering, dan terhindar dari sinar matahari langsung. Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak.

Interaksi Dermatop dengan Obat Lain

Penggunaan prednicarbate dalam jangka panjang atau dalam jumlah banyak dapat menurunkan efektivitas obat diabetes, seperti insulin, canagliflozin, acarbose, dapagliflozin, atau glimepiride.

Untuk mencegah terjadinya efek interaksi yang tidak diinginkan, diskusikan dengan dokter mengenai produk perawatan kulit atau obat oles lain yang sedang Anda gunakan sebelum memakai Dermatop.

Efek Samping dan Bahaya Dermatop

Mengingat Dermatop mengandung prednicarbate, ada efek samping yang mungkin terjadi setelah menggunakan obat ini, antara lain:

  • Sensasi terbakar pada kulit
  • Iritasi, kering, atau kemerahan pada kulit
  • Penipisan kulit
  • Nyeri atau pembengkakan pada kulit
  • Mati rasa atau kesemutan

Lakukan pemeriksaan ke dokter jika efek samping yang disebutkan di atas tidak kunjung mereda atau makin parah. Segera datang ke fasilitas kesehatan terdekat apabila Anda mengalami reaksi alergi obat atau efek samping yang lebih serius, seperti:

  • Perubahan warna kulit
  • Stretch mark
  • Jerawat
  • Pertumbuhan rambut berlebih
  • Benjolan merah pada kulit (folikulitis)
  • Hiperglikemia, yang bisa ditandai dengan rasa haus meningkat, sering buang air kecil, mulut kering, atau napas beraroma buah