Dulcolax adalah obat pencahar untuk mengatasi sembelit atau susah buang air besar (BAB). Dulcolax mengandung bisacodyl yang dapat melancarkan BAB, serta meredakan kembung dan sakit perut akibat sembelit.

Kandungan bisacodyl dalam Dulcolax bekerja meningkatkan gerakan usus besar. Dengan begitu, tinja dan gas yang menumpuk di dalam usus cepat terdorong keluar. Alhasil, buang air besar lancar dan kembung pun mereda. Biasanya, rasa mulas ingin buang air besar baru terasa dalam waktu 6–12 jam setelah minum obat pencahar ini.

Dulcolax

Dulcolax dijual bebas dalam sediaan tablet 5 mg. Selain itu, ada pula Dulcolax supositoria yang digunakan dengan cara dimasukkan ke dalam dubur.

Artikel ini khusus membahas Dulcolax sediaan tablet.

Apa Itu Dulcolax

Bahan aktif Bisacodyl
Golongan Obat bebas terbatas
Kategori Obat pencahar
Manfaat Mengatasi sembelit atau konstipasi
Membersihkan usus sebelum tindakan medis tertentu, seperti operasi usus atau kolonoskopi
Dikonsumsi oleh Dewasa dan anak usia 6 tahun ke atas
Dulcolax untuk ibu hamil Kategori C: Studi pada binatang percobaan tidak memperlihatkan adanya risiko bisacodyl terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada ibu hamil.
Obat ini hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.
Jika Anda sedang hamil, berkonsultasilah ke dokter sebelum menggunakan Dulcolax.
Dulcolax untuk ibu menyusui Dulcolax dapat digunakan oleh ibu menyusui dengan dosis maksimum 10 mg per hari selama maksimal 7 hari. Ibu menyusui dianjurkan untuk berkonsultasi ke dokter sebelum menggunakan Dulcolax.
Bentuk obat Tablet

Peringatan sebelum Mengonsumsi Dulcolax

Dulcolax tidak boleh dikonsumsi secara sembarangan. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum menggunakan Dulcolax sebagai obat sembelit, yaitu:

  • Jangan mengonsumsi Dulcolax jika memiliki alergi terhadap bisacodyl dan bahan lain yang terkandung dalam produk ini, seperti laktosa dan sukrosa. Jika ragu, beri tahu dokter mengenai riwayat alergi yang Anda miliki sebelum minum obat pencahar ini.
  • Jangan minum Dulcolax lebih dari 7 hari tanpa seizin dokter. Penggunaan obat pencahar yang mengandung bisacodyl dalam jangka panjang bisa menyebabkan dehidrasi, gangguan elektrolit, dan kekurangan kalium (hipokalemia).
  • Jangan mengonsumsi Dulcolax jika Anda sedang menderita penyakit usus buntu; obstruksi usus; ileus; radang usus, seperti penyakit Crohn dan kolitis ulseratif; nyeri perut hebat yang disertai muntah, atau dehidrasi berat.
  • Berkonsultasilah ke dokter sebelum minum obat pencahar berisi bisacodyl, seperti Dulcolax, jika Anda sedang mengalami BAB berdarah, perubahan pola buang air besar yang sudah berlangsung lebih dari 2 minggu, atau sindrom iritasi usus besar.
  • Hindari penggunaan obat berisi bisacodyl tanpa persetujuan dokter jika Anda baru saja menjalani operasi usus atau operasi perut.
  • Diskusikan dengan dokter mengenai penggunaan Dulcolax jika Anda sedang menggunakan obat diuretik atau obat lain, termasuk suplemen dan produk herbal. Tujuannya adalah untuk mengantisipasi interaksi obat yang tidak diinginkan.
  • Konsultasikan mengenai penggunaan Dulcolax ke dokter jika Anda sedang hamil atau menyusui.
  • Jangan memberikan Dulcolax kepada anak usia <10 tahun yang sudah beberapa minggu mengalami sembelit tanpa persetujuan dokter.
  • Jangan langsung mengemudi atau melakukan aktivitas yang memerlukan kewaspadaan setelah minum Dulcolax. Obat ini bisa menyebabkan pusing.
  • Segera ke dokter jika Anda mengalami reaksi alergi obat atau efek samping yang serius setelah minum

Dosis dan Aturan Pakai Dulcolax

Berikut adalah dosis Dulcolax untuk mengatasi sembelit:

  • Dewasa dan anak usia >10 tahun: 1–2 tablet per hari.
  • Anak usia 6–10 tahun: 1 tablet per hari.

Obat pencahar berisi bisacodyl, seperti Dulcolax, juga dapat digunakan untuk mengosongkan usus sebelum operasi usus atau pemeriksaan medis tertentu, seperti kolonoskopi. Untuk tujuan tersebut, penggunaan Dulcolax harus dengan pengawasan dokter.

Berikut adalah rekomendasi dosis Dulcolax untuk prosedur pengosongan usus sebelum operasi atau kolonoskopi:

  • Dewasa dan anak usia >10 tahun: 1 tablet pada pagi hari dan 1 tablet pada malam hari, diikuti dengan penggunaan 1 Dulcolax supositoria 10 mg pada pagi hari berikutnya.
  • Anak usia 4–10 tahun: 1 tablet Dulcolax yang dikonsumsi pada malam hari, diikuti dengan penggunaan 1 Dulcolax supositoria 5 mg pada pagi hari berikutnya.

Cara Mengonsumsi Dulcolax dengan Benar

Konsumsilah Dulcolax sesuai aturan pakai yang tertera pada label kemasan obat. Jika Anda memiliki kondisi kesehatan khusus, berkonsultasilah ke dokter agar mendapatkan saran penggunaan yang sesuai dengan kondisi Anda.

Berikut ini adalah cara yang benar dalam menggunakan Dulcolax untuk mengatasi sembelit:

  • Konsumsilah Dulcolax saat perut kosong pada malam hari menjelang tidur agar BAB lancar pada pagi harinya. Hal ini karena pagi hari merupakan waktu terbaik untuk buang air besar.
  • Telan tablet Dulcolax secara utuh dengan bantuan segelas air putih. Jangan menguyah tablet dan jangan minum obat ini bersama susu atau minuman bersoda.
  • Jangan mengonsumsi Dulcolax dalam waktu yang bersamaan atau berdekatan dengan obat maag dari golongan antasida atau penghambat pompa proton, seperti omeprazole. Jika Anda sedang mengonsumsi obat maag, minumlah obat tersebut setidaknya 2 jam sebelum minum Dulcolax.
  • Selain minum obat pencahar, lakukan cara alami mengobati sembelit di rumah. Tujuannya adalah agar sembelit cepat hilang dan tidak kambuh.
  • Hentikan konsumsi obat pencahar, seperti Dulcolax, jika keluhan sembelit sudah hilang. Obat pencahar berisi bisacodyl ini hanya digunakan ketika ada keluhan sembelit.
  • Temui dokter jika sembelit belum juga hilang meski sudah minum Dulcolax selama 1 minggu. Jangan menggunakan obat pencahar ini lebih dari 7 hari kecuali atas persetujuan dokter.
  • Simpan tablet Dulcolax di tempat yang kering dan terhindar dari paparan sinar matahari langsung, serta jauhkan dari jangkauan anak-anak.

Penggunaan Dulcolax untuk mengosongkan usus sebelum operasi atau pemeriksaan medis tertentu biasanya dikombinasikan dengan Dulcolax sediaan supositoria. Patuhi instruksi dokter selama menggunakan produk Dulcolax untuk tujuan tersebut.

Interaksi Dulcolax dengan Obat Lain

Mengingat Dulcolax mengandung bisacodyl, efek interaksi yang bisa timbul jika produk ini digunakan bersama obat-obat tertentu adalah:

  • Penurunan efektivitas Dulcolax dan meningkatkan risiko timbulnya dispepsia dan iritasi lambung bila digunakan bersama obat antasida
  • Peningkatan risiko terjadinya gangguan elektrolit bila dikombinasikan dengan obat kortikosteroid atau obat diuretik
  • Peningkatan risiko terjadinya efek samping jika digunakan bersama obat pencahar lainnya

Untuk menghindari efek interaksi yang tidak diinginkan, berkonsultasilah ke dokter jika hendak menggunakan obat lain bersama Dulcolax.

Efek Samping dan Bahaya Dulcolax

Kandungan bisacodyl dalam Dulcolax dapat menimbulkan sejumlah efek samping, seperti:

Temui dokter jika efek samping yang timbul tidak membaik atau bertambah parah meski penggunaan Dulcolax sudah dihentikan. Segera ke IGD jika Anda mengalami reaksi alergi obat atau efek samping yang lebih serius, seperti BAB berdarah.

Penggunaan Dulcolax secara berlebihan atau dalam jangka panjang bisa menyebabkan diare kronis, dehidrasi berat, hipokalemia, hingga batu ginjal. Carilah pertolongan medis jika muncul keluhan berikut:

  • Pusing berat seperti akan pingsan
  • Muntah dan diare terus-menerus
  • Kram atau lemah otot
  • Denyut jantung tidak teratur
  • Perubahan mental, seperti linglung
  • Tidak kunjung buang air besar >12 jam setelah mengonsumsi Dulcolax tablet