Flakka merupakan salah satu jenis narkotika yang memberikan efek serius bagi kesehatan. Obat terlarang yang berbentuk seperti garam ini bisa membuat penggunanya berperilaku aneh dan agresif hingga percaya memiliki kekuatan super.

Flakka merupakan psikotropika golongan stimulan yang mengandung senyawa cathinone sintetis dan biasa disebut alpha-pyrrolidinopentiophenone (alpha PVP).

Efek Mengerikan Penggunaan Flakka bagi Tubuh - Alodokter

Zat ini sudah tercantum dalam Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 2 Tahun 2017, dengan nama ALFA-PVP, sebagai salah satu jenis narkotika golongan 1 yang dilarang peredarannya.

Berbagai Efek Samping Penggunaan Flakka

Flakka dapat digunakan dengan berbagai cara, mulai dari dihirup, dimakan, disuntikkan, hingga dicampur ke dalam cairan yang digunakan pada rokok elektrik atau vape.

Sama seperti narkoba jenis lain, flakka juga menimbulkan beragam efek samping pada kesehatan fisik dan mental penggunanya. Efek samping flakka bahkan 10 kali lebih berbahaya daripada kokain.

Beberapa efek samping yang ditimbulkan akibat penggunaan flakka antara lain:

Para pengguna flakka juga menampakkan efek seperti zombie. Hal ini karena flakka bisa menyebabkan agitasi hebat, delusi, serta halusinasi yang membuat penggunanya menjadi agresif serta berpikiran dan berperilaku aneh.

Dalam kondisi agitasi parah, pengguna flakka bisa mengalami delirium, yaitu kondisi ketika seseorang sangat bingung untuk mengenali lingkungan sekitarnya, bahkan hingga mengalami penurunan kesadaran.

Pengguna flakka yang mengalami delirium juga lebih hiperaktif dan agresif, seperti berteriak, memukul, atau menyakiti orang lain, juga diri sendiri.

Tak hanya itu, penggunaan flakka juga banyak menyebabkan terjadinya kecelakaan, pembunuhan, bahkan bunuh diri. Menurut peneliti di Amerika Serikat, lebih dari separuh pengguna flakka diketahui juga menggunakan jenis narkoba lainnya.

Itulah berbagai efek samping penggunaan flakka. Jika Anda anggota keluarga menggunakan flakka atau jenis narkoba lainnya, sebaiknya mintalah bantuan dokter untuk mendapatkan pendampingan dan program rehabilitasi yang sesuai.