Erphamol adalah obat untuk menurunkan demam dan meredakan nyeri, seperti sakit kepala, nyeri gigi, atau pegal-pegal. Obat ini mengandung bahan aktif paracetamol. Erphamol tersedia dalam bentuk kaplet, sirup, serta obat tetes (drops), sehingga dapat digunakan oleh berbagai kelompok usia, mulai dari anak-anak hingga dewasa.
Kandungan paracetamol dalam Erphamol bekerja langsung di otak untuk meredakan rasa nyeri sekaligus menurunkan suhu tubuh saat demam. Efek obat biasanya mulai dirasakan dalam waktu 30 menit hingga 1 jam setelah dikonsumsi. Karena efektivitas dan keamanannya yang tinggi, Erphamol bisa menjadi pilihan pertolongan pertama di rumah untuk mengatasi demam dan nyeri.

Produk Erphamol
Erphamol tersedia dalam 4 varian, yaitu:
- Erphamol 10 Kaplet, yang mengandung 500 mg paracetamol tiap kaplet.
- Erphamol Forte 650 mg 10 Kaplet, dengan kandungan 650 mg paracetamol tiap kaplet.
- Erphamol Sirup 60 ml, yang mengandung 120 mg paracetamol tiap 5 ml sirop.
- Erphamol Drop, dengan kandungan 60 mg paracetamol tiap 0,6 ml.
Apa Itu Erphamol
| Bahan aktif | Paracetamol |
| Golongan | Obat bebas |
| Kategori | Analgetik-antipiretik |
| Manfaat | Meredakan nyeri |
| Menurunkan demam | |
| Dikonsumsi oleh | Dewasa dan anak-anak |
| Erphamol untuk ibu hamil | Kategori B: Studi pada binatang percobaan tidak memperlihatkan adanya risiko paracetamol terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada ibu hamil. |
| Erphamol umumnya aman digunakan oleh ibu hamil. Namun, sebaiknya tetap diskusikan dengan dokter mengenai dosis yang tepat untuk ibu hamil. | |
| Erphamol untuk ibu menyusui | Obat yang mengandung paracetamol, seperti Erphamol, dapat digunakan oleh ibu menyusui selama sesuai dengan dosis dan aturan pakai. |
| Bentuk obat | Kaplet, sirop, dan drops |
Peringatan sebelum Menggunakan Erphamol
Meski mudah didapat, Erphamol tidak boleh digunakan secara sembarangan. Sebelum menggunakan obat ini, Anda perlu memperhatikan beberapa hal berikut:
- Jangan mengonsumsi Erphamol jika Anda alergi terhadap paracetamol. Beri tahu dokter mengenai riwayat alergi yang Anda miliki.
- Informasikan kepada dokter jika Anda pernah atau sedang menderita penyakit hati, defisiensi G6PD, penyakit ginjal, asma, anemia, penyakit jantung, penyakit paru-paru, atau malnutrisi kronis.
- Beri tahu dokter jika Anda sering mengonsumsi minuman beralkohol atau mengalami kecanduan alkohol. Penggunaan Erphamol bersama alkohol bisa meningkatkan risiko terjadinya efek samping.
- Diskusikan dengan dokter mengenai penggunaan Erphamol jika Anda sedang hamil, menyusui, atau sedang merencanakan kehamilan.
- Konsultasikan ke dokter jika Anda sedang menggunakan obat lain, termasuk suplemen dan produk herbal, untuk mencegah interaksi obat yang tidak diinginkan.
- Segera ke dokter jika mengalami reaksi alergi obat atau efek samping serius setelah menggunakan Erphamol.
Dosis dan Aturan Pakai Erphamol
Berikut adalah dosis umum penggunaan Erphamol untuk meredakan demam dan nyeri berdasarkan usia pasien:
- Dewasa: 500–1000 mg, 3–4 kali sehari.
- Anak-anak: Dosis disesuaikan berat badan dan usia, biasanya 10–15 mg/kgBB tiap 4–6 jam, maksimal 5 kali dalam 24 jam.
Cara Menggunakan Erphamol dengan Benar
Bacalah aturan pakai pada kemasan sebelum mengonsumsi Erphamol atau ikuti anjuran dokter. Jangan menambah atau mengurangi dosis tanpa persetujuan dokter.
Berikut ini adalah cara mengonsumsi Erphamol dengan benar yang perlu Anda perhatikan:
- Konsumsilah Erphamol kaplet sebelum atau sesudah makan. Telan obat ini dengan bantuan air putih.
- Jika hendak mengonsumsi Erphamol sediaan sirop atau drops, kocok botol obat terlebih dahulu. Gunakan sendok takar atau alat ukur yang tersedia dalam kemasan agar dosisnya tepat.
- Bila Anda lupa mengonsumsi Erphamol, segera minum obat ini begitu teringat. Namun, bila jeda waktu dengan dosis selanjutnya sudah dekat, abaikan dosis tersebut dan jangan menggandakan dosis selanjutnya.
- Konsultasikan dengan dokter jika setelah 3 hari demam tidak turun atau setelah 5 hari nyeri tidak kunjung mereda.
- Simpan Erphamol di tempat bersuhu ruangan, kering, dan terhindar dari sinar matahari langsung. Jauhkan dari jangkauan anak-anak.
- Jangan mengonsumsi Erphamol sirop atau drops yang sudah melewati tanggal kedaluwarsa. Obat sirop tidak boleh digunakan lebih dari 14 hari setelah kemasan dibuka.
Interaksi Erphamol dengan Obat Lain
Interaksi yang bisa terjadi jika Erphamol digunakan bersama obat-obat lain meliputi:
- Peningkatan risiko terjadinya efek samping Erphamol jika digunakan bersama isoniazid atau probenecid
- Penurunan efektivitas Erphamol jika digunakan dengan cholestyramine
- Peningkatan risiko terjadinya perdarahan jika digunakan dalam jangka panjang bersama warfarin atau antikoagulan lain
- Penurunan efektivitas lamotrigine dalam mencegah kejang
- Peningkatan risiko terjadinya kerusakan liver apabila digunakan dengan obat golongan barbiturat, seperti phenobarbital
Untuk mencegah terjadinya efek interaksi obat, berdiskusilah melalui fitur Chat Bersama Dokter jika Anda berencana menggunakan Erphamol bersama obat, suplemen, atau produk herbal apa pun.
Efek Samping dan Bahaya Erphamol
Jika diminum sesuai aturan pakai atau anjuran dokter, Erphamol umumnya jarang menyebabkan efek samping. Namun, bila digunakan secara berlebihan, kandungan paracetamol di dalam obat ini bisa menimbulkan efek samping berikut:
- Mual
- Muntah
- Lelah yang tidak biasa
- Nyeri di perut kanan bagian atas
- Tidak nafsu makan
- Tinja berwarna pucat atau keabu-abuan
- Urine berwarna gelap
- Penyakit kuning
Hentikan konsumsi Erphamol dan berkonsultasilah ke dokter melalui chat jika muncul keluhan di atas. Dokter akan memberikan saran dan pengobatan untuk mengatasi keluhan tersebut.
Selain itu, Anda perlu ke IGD rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pertolongan medis secepatnya bila mengalami reaksi alergi obat serius, seperti sulit bernapas atau bengkak di wajah, lidah, maupun bibir.