Erphatrim adalah obat untuk mengatasi infeksi bakteri, misalnya pada saluran kemih, pernapasan, telinga, pencernaan, hingga pneumonia. Obat antibiotik ini tidak efektif untuk menangani penyakit yang disebabkan oleh virus, seperti flu.
Erphatrim mengandung zat aktif sulfamethoxazole dan trimethoprim, yang bekerja dengan cara menghentikan pertumbuhan bakteri agar infeksi tidak menyebar. Erphatrim tersedia dalam bentuk kaplet, yang hanya bisa diperoleh dengan resep dokter.

Produk Erphatrim
Erphatrim tersedia dalam dua varian, yaitu:
- Erphatrim 10 Kaplet, dengan kandungan 400 mg sulfamethoxazole dan 80 mg trimethoprim tiap kapletnya
- Erphatrim Forte 10 Kaplet, yang berisi 800 mg sulfamethoxazole dan 160 mg trimethoprim tiap kapletnya
Apa Itu Erphatrim
| Bahan aktif | Trimethoprim dan sulfamethoxazole |
| Golongan | Obat resep |
| Kategori | Kombinasi antibiotik golongan sulfonamida dan trimethoprim |
| Manfaat | Mengatasi infeksi bakteri |
| Digunakan oleh | Dewasa dan anak-anak |
| Erphatrim untuk ibu hamil | Kategori D: Ada bukti bahwa kandungan obat berisiko terhadap janin manusia. Namun, obat dalam kategori ini masih mungkin digunakan ketika manfaat lebih besar daripada risikonya. |
| Jika Anda sedang hamil, sebaiknya konsultasikan dengan dokter mengenai penggunaan obat ini. | |
| Erphatrim untuk ibu menyusui | Kandungan sulfamethoxazole dan trimethoprim dalam Erphatrim dapat terserap ke dalam ASI. Obat ini tidak dianjurkan untuk ibu menyusui yang bayinya berusia kurang dari 1 bulan, lahir prematur, atau mengalami defisiensi G6PD, karena dapat memicu kernikterus. |
| Erphatrim umumnya dapat digunakan pada ibu menyusui dengan bayi yang sehat dan usianya sudah di atas 3 bulan. Namun, penggunaannya harus tetap berdasarkan anjuran dokter. | |
| Bentuk obat | Kaplet |
Peringatan sebelum Menggunakan Erphatrim
Sebelum menggunakan Erphatrim, penting untuk mengetahui beberapa hal di bawah ini:
- Beri tahu dokter jika Anda memiliki riwayat alergi obat, terutama terhadap sulfamethoxazole, trimethoprim, atau golongan sejenisnya.
- Sampaikan kepada dokter jika Anda memiliki riwayat penyakit hati, ginjal, HIV/AIDS, gangguan tiroid, gangguan pencernaan, riwayat alergi berat, asma bronkial, atau defisiensi G6PD.
- Informasikan ke dokter jika pernah atau sedang menderita penyakit jantung, misalnya penyakit jantung koroner, serangan jantung, gagal jantung, kelainan EKG, atau gangguan irama jantung seperti aritmia. Sampaikan juga jika ada anggota keluarga yang punya riwayat penyakit jantung.
- Beri tahu dokter jika Anda pernah mengalami penurunan trombosit atau gangguan elektrolit.
- Informasikan ke dokter bahwa Anda sedang menggunakan Erphatrim jika Anda berencana akan menjalani tindakan medis apa pun, termasuk operasi gigi.
- Sampaikan pada dokter jika Anda menggunakan sulfonamida dan hendak melakukan tes laboratorium, terutama tes urea, kreatinin, glukosa urine, atau urobilinogen.
- Pastikan untuk memberi tahu dokter jika Anda sedang hamil, menyusui, atau merencanakan kehamilan.
- Konsultasikan ke dokter jika Anda menggunakan obat lain, termasuk suplemen atau produk herbal. Hal ini untuk menghindari interaksi obat yang tidak diinginkan.
- Jangan langsung mengemudi atau melakukan aktivitas yang memerlukan kewaspadaan setelah menggunakan Bactoprim. Obat ini dapat menyebabkan pusing dan kantuk.
- Hindari paparan sinar matahari langsung karena Erphatrim dapat membuat kulit lebih sensitif dan mudah terbakar. Jika Anda harus beraktivitas di luar ruangan pada siang hari, gunakan tabir surya, kacamata hitam, serta pakaian tertutup untuk melindungi kulit.
- Segera ke dokter jika mengalami reaksi alergi obat atau efek samping serius selama menggunakan Erphatrim.
Dosis dan Aturan Pakai Erphatrim
Dosis Erphatrim dapat berbeda untuk setiap individu dan akan ditentukan oleh dokter berdasarkan kondisi medis, serta respons tubuh pasien terhadap pengobatan.
Berikut adalah rekomendasi dosis sulfamethoxazole dan trimethoprim yang terkandung dalam Erphatrim:
Pencegahan pneumonia
- Dewasa : 1 kaplet berisi 800 mg sulfamethoxazole dan 160 mg trimethoprim, diminum 1 kali sehari.
- Anak usia ≥2 bulan berat badan <40 kg: Dosis disesuaikan dengan berat badan, yaitu 40 mg sulfamethoxazole + 8 mg trimethoprim per kg berat badan per hari, dibagi dalam 2 kali minum, selama 10 hari.
Pengobatan bronkitis, otitis media, dan infeksi saluran kemih
- Dewasa: 1 kaplet (800 mg/160 mg) diminum setiap 12 jam, selama 10–14 hari.
- Anak usia ≥2 bulan berat badan ≥40 kg: Sama dengan dosis orang dewasa, yaitu 1 kaplet (800 mg/160 mg) setiap 12 jam, selama 10–14 hari.
Cara Menggunakan Erphatrim dengan Benar
Gunakan Erphatrim sesuai anjuran dokter dan aturan pakai yang tertera pada kemasan. Jangan menambah atau mengurangi dosis tanpa persetujuan dokter.
Untuk mendapatkan manfaat maksimal dari Erphatrim, pastikan Anda mengetahui cara penggunaannya yang benar. Berikut adalah panduannya:
- Telan Erphatrim utuh dengan segelas air putih, tanpa dibelah, dikunyah, atau dihancurkan.
- Perbanyak minum air putih selama menggunakan Erphatrim untuk mencegah efek samping, misalnya terbentuknya kristal di urine.
- Konsumsilah Erphatrim pada jam yang sama setiap hari. Jika Anda lupa, segera minum obat ini begitu teringat. Namun, bila sudah dekat dengan jadwal dosis berikutnya, lewati dosis yang terlupa dan lanjutkan seperti biasa.
- Jangan menghentikan pengobatan dengan Erphatrim tanpa sepengetahuan dokter meskipun gejala sudah membaik, agar bakteri tidak menjadi kebal.
- Lakukan kontrol rutin sesuai jadwal dokter agar kondisi dan respons pasien terhadap pengobatan dapat dipantau. Dokter mungkin akan melakukan tes darah untuk memeriksa fungsi ginjal, hati, serta jumlah sel darah.
- Jangan membagikan Erphatrim kepada orang lain meski gejalanya mirip dengan Anda.
- Jangan gunakan Erphatrim yang sudah melewati tanggal kedaluwarsa.
- Simpan Erphatrim di tempat bersuhu ruangan, di tempat kering, dan terlindung dari sinar matahari. Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak.
Interaksi Erphatrim dengan Obat Lain
Penggunaan lebih dari satu obat dapat menimbulkan efek interaksi yang tidak diinginkan. Berikut ini adalah efek interaksi yang mungkin timbul jika Erphatrim digunakan bersama obat lain:
- Peningkatan risiko terjadinya gangguan irama jantung jika digunakan bersama antidepresan trisiklik, digoxin, procainamide, atau dofetilide.
- Peningkatan risiko terjadinya perdarahan jika digunakan bersama obat antikoagulan, seperti warfarin.
- Peningkatan kadar phenytoin dalam darah jika digunakan bersama phenytoin, yang dapat menyebabkan pusing, penglihatan kabur, atau gangguan koordinasi.
- Peningkatan risiko terjadinya gangguan darah, seperti anemia, jika digunakan bersama pyrimethamine atau zidovudine.
- Peningkatan toksisitas sumsum tulang jika digunakan bersama methotrexate.
- Peningkatan kadar amantadine yang menyebabkan efek pada sistem saraf, seperti gelisah atau lingliung, jika digunakan bersama amantadine.
- Peningkatan risiko terjadinya kerusakan ginjal jika digunakan bersama ciclosporin, ACE inhibitor, atau indomethacin.
- Peningkatan efek samping jika digunakan bersama obat antidiabetik, seperti glibenklamid.
- Peningkatan risiko terjadinya penurunan kadar kalium darah jika digunakan bersama diuretik tertentu, misalnya furosemid.
- Peningkatan risiko terjadinya hipoglikemia jika digunakan bersama obat diabetes, seperti pioglitazone atau metformin.
Untuk menghindari efek interaksi yang tidak diinginkan, berkonsultasilah ke dokter jika hendak menggunakan Erphatrim bersama obat, suplemen, atau produk herbal apa pun.
Efek Samping dan Bahaya Erphatrim
Penggunaan Erphatrim berisiko menimbulkan efek samping, terutama bila penggunaannya menyalahi dosis. Keluhan yang muncul bisa berupa:
- Mual, muntah, atau diare ringan
- Ruam atau gatal ringan pada kulit
- Sakit kepala atau pusing
Hentikan penggunaan Erphatrim dan segera cari pertolongan medis bila muncul efek samping serius, seperti:
- Reaksi alergi seperti sesak napas, bengkak pada wajah atau mulut, dan ruam merah yang luas
- Penurunan jumlah sel darah, seperti anemia atau leukopenia
- Gangguan fungsi ginjal atau hati seperti bengkak pada kaki, urine berbusa atau berkurang, kulit dan mata menguning, atau mudah lelah.
Konsultasikan diri Anda ke dokter bila keluhan dan efek samping di atas tidak kunjung mereda atau malah memburuk. Agar lebih mudah, Anda bisa menggunakan fitur Chat Bersama Dokter atau buat janji konsultasi di aplikasi Alodokter.