Pyrimethamine adalah obat antiparasit untuk mengatasi toksoplasmosis, yaitu penyakit infeksi akibat parasit Toxoplasma gondii. Pyrimethamine dapat digunakan untuk mengobati toksoplasmosis pada ibu hamil.
Pyrimethamine bekerja dengan cara menghambat penggunaan asam folat oleh parasit. Dalam siklus hidup parasit, asam folat diperlukan untuk produksi protein. Dengan begitu, perkembangan dan pertumbuhan parasit baru dapat dicegah.

Pyrimethamine juga bisa digunakan untuk mencegah dan mengobati malaria akibat infeksi parasit plasmodium. Agar efektif, pyrimethamine perlu dikombinasikan dengan obat antimalaria tertentu.
Merek dagang pyrimethamine: Primet
Apa Itu Pyrimethamine
| Golongan | Obat resep |
| Kategori | Antiparasit, antimalaria |
| Manfaat | Mengobati toksoplasmosis |
| Mencegah dan mengobati malaria | |
| Digunakan oleh | Dewasa dan anak usia >2 bulan |
| Pyrimethamine untuk ibu hamil | Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada ibu hamil. |
| Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin. | |
| Pyrimethamine untuk ibu menyusui | Pyrimethamine aman untuk ibu menyusui selama digunakan sesuai aturan pakai dan petunjuk dokter. |
| Bentuk obat | Tablet |
Peringatan sebelum Menggunakan Pyrimethamine
Pyrimethamine tidak boleh digunakan oleh penderita anemia megaloblastik karena kekurangan asam folat. Beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum menjalani pengobatan dengan pyrimethamine adalah:
- Beri tahu dokter tentang riwayat alergi yang Anda memiliki. Pyrimethamine tidak boleh digunakan oleh orang yang alergi terhadap obat ini.
- Informasikan kepada dokter jika Anda sedang menderita defisiensi G6PD, penyakit liver, epilepsi, penyakit ginjal, anemia, atau kelainan darah.
- Sampaikan kepada dokter jika Anda sedang mengalami kekurangan asam folat. Beri tahu juga jika terdapat kondisi yang berisiko menyebabkan kekurangan asam folat, misalnya malnutrisi atau kecanduan alkohol.
- Pastikan Anda memberi tahu dokter jika sedang hamil, berencana hamil, atau sedang dalam masa menyusui.
- Mintalah saran dokter mengenai penggunaan pyrimethamine ke dokter jika Anda sedang menjalani terapi dengan obat lain, termasuk suplemen dan produk herbal. Tujuannya adalah untuk mencegah interaksi antarobat.
- Beri tahu dokter bahwa Anda sedang menggunakan pyrimethamine jika direncanakan untuk menjalani operasi atau pemeriksaan medis apa pun.
- Segera ke dokter jika mengalami reaksi alergi obat atau efek samping serius setelah mengonsumsi pyrimethamine.
Dosis dan Aturan Pakai Pyrimethamine
Dosis pyrimethamine yang diberikan oleh dokter dapat berbeda, tergantung pada usia pasien. Pada anak, dosis pyrimethamine dapat disesuaikan dengan berat badan (BB) pasien. Berikut adalah rincian dosis pyrimethamine:
Tujuan: Mengobati toksoplasmosis
- Dewasa: 50–75 mg per hari, selama 1–3 minggu. Dosis lanjutan 25–37,5 mg per hari, selama 4–5 minggu.
- Anak usia 5–6 tahun: Dosis awal 2 mg/kgBB per hari dibagi dalam 2 jadwal konsumsi, selama 3 hari. Dosis perawatan 1 mg/kgBB per hari, selama 4 minggu. Dosis maksimal 50 mg per hari.
Tujuan: Mengobati toksoplasmosis pada ibu hamil
- Dewasa: 25–50 mg dikombinasikan dengan sulfadiazine dan leucovorin.
Tujuan: Mengobati toksoplasmosis sejak lahir (toksoplasmosis kongenital)
- Anak usia>2 bulan: Dosis awal 2 mg/kgBB per hari dibagi dalam 2 jadwal konsumsi, selama 2 hari. Dosis perawatan 1 mg/kgBB per hari selama 2–6 bulan. Dosis selanjutnya adalah 1 mg/kgBB per hari, 3 kali per minggu, hingga anak berusia 1 tahun
Pyrimethamine dapat digunakan untuk mengatasi malaria akibat Plasmodium falciparum yang tidak disertai komplikasi. Obat ini juga bisa untuk mencegah malaria pada penduduk di daerah endemis malaria.
Dalam penggunaannya, pyrimethamine harus dikombinasikan dengan sulfadoxine. Selain itu, terapi bisa ditambah dengan beberapa obat antimalaria lain, seperti amodiaquine atau artesunate. Dosis pyrimethamine dalam pencegahan dan pengobatan malaria akan ditentukan langsung oleh dokter berdasarkan usia pasien.
Cara Menggunakan Pyrimethamine dengan Benar
Gunakanlah pyrimethamine sesuai anjuran dokter dan petunjuk pada kemasan obat. Jangan menambah atau mengurangi dosis yang dikonsumsi tanpa sepengetahuan dokter.
Berikut tata cara penggunaan pyrimethamine yang perlu Anda perhatikan:
- Konsumsilah pyrimethamine pada waktu makan atau sesudah makan.
- Telan tablet pyrimethamine secara utuh dengan air putih.
- Jangan membelah, mengunyah, atau menggerus tablet, kecuali atas anjuran dokter.
- Jika Anda lupa mengonsumsi pyrimethamine, segera minum obat ini begitu teringat. Namun, bila jadwal konsumsi berikutnya sudah dekat, abaikan dosis yang terlewat dan jangan menggandakan dosis selanjutnya.
- Lakukan kontrol sesuai dengan jadwal yang diberikan dokter agar respons terapi dapat terpantau. Selama menggunakan pyrimethamine, Anda akan diminta untuk menjalani pemeriksaan darah serta tes fungsi hati dan ginjal secara berkala.
- Jangan menghentikan pengobatan meski keluhan sudah membaik, kecuali atas persetujuan dokter. Menghentikan pengobatan sebelum waktunya dapat menyebabkan parasit kebal terhadap obat dan lebih sulit diobati.
- Simpan pyrimethamine di tempat kering dan sejuk. Jangan menyimpannya di tempat yang lembap atau panas. Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak.
- Jangan konsumsi pyrimethamine yang sudah melewati tanggal kedaluwarsa.
Interaksi Pyrimethamine dengan Obat Lain
Pyrimethamine dapat berinteraksi dengan obat-obatan tertentu jika digunakan secara bersamaan. Efek interaksi yang dapat terjadi bisa berupa:
- Penurunan penyerapan dan efektivitas pyrimethamine jika digunakan bersama antasida atau kaolin
- Penurunan kadar asam folat dalam darah jika digunakan bersama dengan cotrimoxazole, zidovudine, atau methotrexate
- Peningkatan risiko terjadinya kerusakan hati jika digunakan bersama lorazepam
- Peningkatan risiko terjadinya kejang pada penderita leukemia jika digunakan dengan methotrexate
- Peningkatan risiko terjadinya anemia aplastik jika digunakan bersama dengan daunorubicin pada penderita leukemia mieloblastik akut
Agar terhindar dari efek interaksi yang tidak diinginkan, mintalah saran dokter jika hendak menggunakan obat apa pun bersama pyrimethamine.
Efek Samping dan Bahaya Pyrimethamine
Efek samping yang dapat terjadi akibat konsumsi pyrimethamine meliputi:
Lakukan konsultasi online dengan dokter jika efek samping yang timbul tidak membaik atau makin berat. Dokter akan mengevaluasi keluhan Anda dan memberikan saran penanganan yang tepat.
Segera periksakan diri ke dokter jika Anda mengalami reaksi alergi obat atau efek samping yang serius, seperti:
- Urine berwarna pink atau mengandung darah
- Nyeri dada, jantung berdebar, detak jantung lambat atau tidak beraturan
- Sering memar tanpa sebab yang jelas atau perdarahan dari bagian tubuh mana pun yang sulit berhenti
- Gejala infeksi, seperti demam, menggigil, lelah yang terasa berat, atau sakit tenggorokan yang tidak kunjung membaik
- Gejala anemia, lemah, letih, lesu, kulit pucat, jantung berdebar atau napas lebih cepat daripada biasanya saat melakukan aktivitas ringan
- Lidah bengkak atau nyeri
Lewat ALODOKTER, Anda bisa membuat janji temu dengan dokter tanpa harus datang langsung ke tempat praktik. Cukup buka aplikasi, pilih dokter, dan atur waktu sesuai kebutuhan Anda.