Etaluric adalah obat untuk menurunkan kadar asam urat dalam darah, terutama pada penderita asam urat tinggi (hiperurisemia) dan penyakit gout. Obat ini juga kerap diresepkan kepada pasien batu ginjal atau pasien yang sedang menjalani kemoterapi yang memiliki kadar asam urat tinggi.
Etaluric mengandung bahan aktif allopurinol yang berfungsi menurunkan kadar asam urat dalam darah. Cara kerjanya adalah dengan menghambat enzim xanthine oxidase, yaitu enzim yang bertanggung jawab dalam proses pembentukan asam urat.

Apa Itu Etaluric
| Bahan aktif | Allopurinol 100 mg |
| Golongan | Obat resep |
| Kategori | Obat penghambat xanthine-oxidase |
| Manfaat | Menurunkan kadar asam urat dalam darah. |
| Digunakan oleh | Dewasa dan anak-anak |
| Etaluric untuk ibu hamil | Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada ibu hamil. |
| Obat ini hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin. | |
| Etaluric untuk ibu menyusui | Ibu menyusui dapat mengonsumsi Etaluric selama dokter yang menyarankan. Penggunaannya juga harus berada di bawah pengawasan dokter. |
| Bentuk obat | Tablet |
Peringatan sebelum Menggunakan Etaluric
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum menggunakan Etaluric. Hal tersebut adalah:
- Informasikan kepada dokter perihal riwayat alergi yang Anda derita. Orang yang alergi dengan kandungan allopurinol tidak boleh minum obat ini.
- Diskusikan keamanan konsumsi obat ini apabila Anda memiliki kondisi tertentu, seperti menderita diabetes, penyakit ginjal, gangguan sumsum tulang, hipertensi, gagal jantung kongestif, penyakit hati, penyakit tiroid, penyakit kanker, atau sedang menjalani kemoterapi.
- Sampaikan kepada dokter apabila Anda sedang hamil, menyusui, atau sedang menjalani program hamil
- Konsultasikan dengan dokter apabila ada obat, suplemen, atau produk herbal tertentu yang akan atau sedang digunakan bersama Etaluric. Tujuannya untuk mencegah terjadinya interaksi obat.
- Jangan mengemudi atau melakukan aktivitas yang memerlukan kewaspadaan setelah minum obat ini. Etaluric dapat memicu terjadinya efek samping pusing dan kantuk
- Hentikan konsumsi minuman beralkohol selama menjalani pengobatan dengan Etaluric. Kebiasaan ini bisa membuat kadar asam urat dalam darah meningkat.
- Segera kunjungi dokter ketika muncul reaksi alergi obat atau efek samping serius setelah mengonsumsi Etaluric.
Dosis dan Aturan Pakai Etaluric
Dosis penggunaan Etaluric akan ditentukan oleh dokter berdasarkan kondisi kesehatan pasien, tingkat keparahan penyakit, serta respons terhadap pengobatan. Namun, dosis awal untuk pemberian obat ini umumnya adalah 100 mg per hari, dengan dosis pemeliharaan 200–300 mg per hari. Dosis maksimalnya adalah 800 mg per hari.
Sementara untuk anak, dosisnya akan disesuaikan dengan usia dan berat badannya. Agar dosis yang diberikan akurat, coba konsultasikan dengan dokter secara langsung atau manfaatkan layanan Chat Bersama Dokter untuk kemudahan konsultasi.
Cara Menggunakan Etaluric dengan Benar
Dokter akan menjelaskan cara penggunaan Etaluric yang benar. Berikut adalah panduan penggunaan Etaluric:
- Minumlah obat ini bersama atau setelah makan agar tidak alami gangguan pencernaan, seperti sakit perut.
- Telan tablet Etaluric secara utuh dengan bantuan air putih. Anda disarankan untuk mengonsumsi obat ini pada jam yang sama setiap harinya.
- Apabila Anda lupa minum obat ini sesuai jadwal, segera konsumsi begitu teringat. Namun, ketika jadwal minum obat selanjutnya sudah dekat, abaikan dosis yang terlewat dan jangan menggandakan dosis berikutnya.
- Pastikan untuk mengonsumsi air putih yang banyak selama menjalani pengobatan dengan dengan Etaluric. Tujuannya agar Anda tidak mengalami batu ginjal.
- Jangan berhenti mengonsumsi obat ini secara tiba-tiba tanpa berkonsultasi dnegan dokter terlebih dahulu. Tindakan tersebut justru bisa memperparah gejala asam urat.
- Simpan obat ini ditempat sejuk, kering, dan terhindar dari paparan sinar matahari langsung. Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak.
Selama menggunakan Etaluric, penting untuk menjalani kontrol kesehatan secara rutin sesuai arahan dokter. Dokter mungkin akan merekomendasikan pemeriksaan darah berkala guna memantau kadar asam urat serta memastikan respons tubuh terhadap pengobatan.
Interaksi Etaluric dengan Obat Lain
Etaluric atau obat yang mengandung allopurinol dapat berinteraksi dengan obat, suplemen, atau produk herbal tertentu. Efek interaksi obat Etaluric antara lain:
- Peningkatan risiko terjadinya pendarahan, ketika digunakan dengan antikoagulan, misalnya warfarin
- Peningkatan risiko efek samping azathioprine, protamin, atau cyclosporine
- Peningkatan risiko terjadinya hipoglikemia atau gula darah rendah, jika digunakan bersama dengan chlorpropamide
- Peningkatan risiko terjadinya ruam kulit, saat diminum bersama obat antibiotik, contohnya ampisilin dan amoksisilin
- Peningkatan risiko terjadinya efek samping Etaluric, bila dipakai bersama ACE inhibitor, seperti captopril dan benazepril
- Penurunan efektivitas Etaluric, jika dikonsumsi bersama aluminium hidroksida
- Peningkatan risiko terjadinya efek samping Etaluric, saat digunakan bersama obat diuretik thiazide, apalagi jika pasien menderita gangguan ginjal.
Agar interaksi obat terhindarkan, selalu gunakan obat ini secara hati-hati dan bicarakan dengan dokter terlebih dahulu ketika ingin menggunakan Etaluric bersama dengan obat, suplemen, atau produk herbal apa pun.
Efek Samping dan Bahaya Etaluric
Konsumsi Etaluric dapat menyebabkan efek samping berupa:
- Mual atau muntah
- Diare
- Ruam kulit
- Kantuk
- Pusing
Efek samping tersebut biasanya akan hilang dengan sendirinya seiring berjalannya waktu. Namun, jangan abaikan jika semakin memburuk atau tidak juga menghilang. Anda perlu untuk berkonsultasi kepada dokter jika hal tersebut terjadi.
Jika mengalami reaksi alergi obat atau efek samping serius berikut ini, segera kunjungi IGD terdekat:
- Kulit atau mata menguning
- Nyeri perut kanan atas
- Sulit bernapas
- Kulit bersisik atau gatal
- Lemas
- Nyeri tubuh
- Berkeringat pada malam hari
- Memar atau perdarahan
- Panas dingin
- Nafsu makan menurun
- Berat badan menurun