Finasteride adalah obat untuk mengatasi pembesaran prostat jinak atau benign prostate hyperplasia. Selain itu, obat ini juga dapat digunakan untuk mengobati kebotakan pada pria yang disebabkan oleh kelebihan hormon androgen, yang dikenal sebagai androgenetic alopecia.
Finasteride bekerja dengan cara menghambat produksi hormon dihidrotestosteron. Hormon ini merupakan salah satu penyebab pembesaran kelenjar prostat serta kerontokan rambut pada pria.

Dengan mengurangi kadar hormon dihidrotestosteron (DHT), finasteride dapat mengecilkan ukuran kelenjar prostat yang membesar sehingga penderita BPH bisa lebih mudah buang air kecil. Sementara pada kebotakan, finasteride merangsang pertumbuhan rambut di area kepala yang mengalami penipisan atau kebotakan.
Merek dagang finasteride: Alopros, Finasterid, Finasteride, Finazide, Finpro, Propecia, Prostacom, Proscar, Reprostom, Sanbe-Hair
Apa Itu Finasteride
| Golongan | Obat resep |
| Kategori | Penghambat 5-alpha-reductase |
| Manfaat | Meredakan gejala pembesaran kelenjar prostat jinak atau benign prostatic hyperplasia (BPH) |
| Mengatasi kebotakan akibat androgenetic alopecia | |
| Digunakan oleh | Pria dewasa |
| Finasteride untuk ibu hamil atau ibu menyusui | Finasteride hanya diperuntukkan bagi pria dewasa. Wanita tidak boleh menggunakan obat ini. |
| Bentuk obat | Tablet, kapsul, cairan obat luar |
Peringatan sebelum Menggunakan Finasteride
Finasteride tidak boleh digunakan sembarangan. Sebelum menggunakan finasteride, Anda perlu memperhatikan beberapa hal berikut:
- Informasikan kepada dokter mengenai riwayat alergi yang dimiliki. Finasteride tidak boleh digunakan oleh orang yang alergi terhadap obat ini.
- Sampaikan kepada dokter jika Anda sedang atau pernah menderita penyakit liver, kanker prostat, atau gangguan di saluran kemih, termasuk striktur uretra.
- Beri tahu dokter jika Anda sedang menggunakan obat, suplemen, atau produk herbal tertentu. Hal ini untuk mengantisipasi interaksi obat yang tidak diinginkan.
- Bicarakan dengan dokter bahwa Anda sedang menggunakan Finasteride jika direncanakan untuk menjalani prosedur medis apa pun, termasuk pemeriksaan kadar PSA.
- Hindari berhubungan intim tanpa pengaman bersama pasangan yang sedang menggunakan finasteride jika Anda sedang hamil atau mungkin hamil.
- Jangan menggunakan atau memegang tablet finasteride yang pecah maupun hancur bila Anda sedang hamil, menyusui, atau merencanakan kehamilan. Hal ini karena dapat membahayakan janin.
- Segera ke dokter apabila muncul reaksi alergi obat atau efek samping serius setelah menggunakan finasteride.
Dosis dan Aturan Pakai Finasteride
Pemberian dosis finasteride disesuaikan dengan kondisi yang hendak diobati. Berikut adalah dosis umum penggunaan finasteride berdasarkan tujuannya:
Tujuan: Mengobati pembesaran prostat jinak (BPH)
- Dewasa: 5 mg, 1 kali sehari, selama minimal 6 bulan. Pengobatan dapat dikombinasikan dengan doxazosin.
Tujuan : Mengobati kebotakan akibat hormon androgen pada pria
- Dewasa: 1 mg, 1 kali sehari, selama minimal 3 bulan.
Cara Menggunakan Finasteride dengan Benar
Ikuti aturan dokter dan bacalah petunjuk pada kemasan obat sebelum menggunakan finasteride. Jangan menambah atau mengurangi dosis tanpa persetujuan dokter.
Agar finasteride bekerja secara efektif, ikutilah cara menggunakan obat ini dengan benar:
- Finasteride tablet atau kapsul bisa dikonsumsi sebelum atau sesudah makan. Telan obat dengan bantuan segelas air putih.
- Jika Anda lupa mengonsumsi finasteride tablet atau kapsul, segera minum obat ini begitu teringat. Namun, bila sudah dekat dengan waktu konsumsi berikutnya, abaikan dosis yang terlewat dan jangan menggandakan dosis selanjutnya.
- Apabila diresepkan finasteride cairan obat luar, gunakan pada kulit kepala yang bersih dan kering.
- Oleskan finasteride sesuai dosis yang dianjurkan dokter, kemudian ratakan perlahan di area yang mengalami penipisan rambut.
- Hindari penggunaan finasteride cairan obat luar pada kulit yang iritasi, luka, atau terinfeksi.
- Cuci tangan setelah mengaplikasikan dan hindari mengenai wajah atau area tubuh lain.
- Jangan keramas setidaknya 4 jam setelah pemakaian, kecuali bila dokter menyarankan hal lain.
- Hindari menggunakan finasteride cairan obat luar melebihi dosis yang dianjurkan karena tidak membuat rambut tumbuh lebih cepat dan dapat meningkatkan risiko efek samping.
- Lakukan pemeriksaan rutin ke dokter selama menggunakan finasteride untuk mengetahui efektivitas pengobatan. Anda mungkin perlu melakukan pemeriksaan kadar PSA secara berkala selama menggunakan finasteride.
- Jangan berhenti menggunakan finasteride tanpa berkonsultasi dengan dokter. Khasiat obat ini mungkin baru akan terlihat setelah 6–12 bulan pemakaian rutin.
- Simpan finasteride di tempat yang kering, sejuk, dan terhindar dari paparan sinar matahari langsung. Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak.
Interaksi Finasteride dengan Obat Lain
Efek interaksi obat yang bisa terjadi jika finasteride digunakan bersama obat tertentu, yaitu:
- Peningkatan risiko terjadinya efek samping finasteride jika digunakan bersama itraconazole
Untuk menghindari risiko terjadinya efek interaksi yang tidak diinginkan, konsultasikan ke dokter lewat chat jika hendak menggunakan finasteride bersama obat, suplemen, atau produk herbal apa pun.
Efek Samping dan Bahaya Finasteride
Efek samping yang mungkin muncul setelah menggunakan finasteride adalah:
- Penurunan libido
- Kesulitan orgasme
- Disfungsi ereksi (impotensi)
- Gangguan ejakulasi
- Payudara bengkak atau nyeri saat disentuh
- Kulit kepala gatal-gatal
- Kulit kepala iritasi
- Ketombe
Lakukan pemeriksaan ke dokter atau konsultasi lewat chat jika efek samping tersebut tidak kunjung mereda atau bertambah parah. Segera temui dokter jika mengalami reaksi alergi obat atau efek samping yang lebih serius, seperti:
- Darah di air mani
- Nyeri pada buah zakar
- Depresi