Fulopin adalah obat untuk menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi. Obat ini juga dapat digunakan untuk menangani nyeri dada kronis dan penyakit jantung koroner. Fulopin tersedia dalam bentuk tablet dan mengandung bahan aktif amlodipine.
Kandungan amlodipine dalam Fulopin bekerja dengan cara melemaskan otot pembuluh darah. Dengan begitu, pembuluh darah akan melebar, darah dapat mengalir dengan lebih lancar, dan tekanan darah dapat menurun. Fulopin bisa dikonsumsi sebagai obat tunggal atau dikombinasikan dengan obat antihipertensi lainnya.

Perlu diketahui bahwa Fulopin dapat mengurangi kejadian nyeri dada, tetapi tidak dapat digunakan untuk menangani nyeri dada yang sedang berlangsung.
Produk Fulopin
Fulopin hadir dalam bentuk tablet yang tersedia dalam 2 varian, yaitu:
- Fulopin 5 mg tablet, dengan kandungan 5 mg amlodipine tiap tablet.
- Fulopin 10 mg tablet, yang mengandung 10 mg amlodipine tiap tablet.
Apa Itu Fulopin
| Bahan aktif | Amlodipine |
| Golongan | Obat resep |
| Kategori | Antagonis kalsium |
| Manfaat | Menangani hipertensi |
| Mengurangi kejadian nyeri dada (angina pektoris) | |
| Menangani penyakit jantung koroner | |
| Dikonsumsi oleh | Dewasa dan anak usia 6 tahun ke atas |
| Fulopin untuk ibu hamil | Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada ibu hamil. |
| Obat ini hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin. | |
| Fulopin untuk ibu menyusui | Fulopin umumnya aman dipakai oleh ibu menyusui selama sesuai dengan anjuran dokter. |
| Bentuk obat | Tablet |
Peringatan sebelum Menggunakan Fulopin
Fulopin hanya bisa dibeli dengan resep, salah satunya melalui Chat Bersama Dokter. Sebelum menggunakan obat ini, perhatikan beberapa hal berikut:
- Beri tahu dokter mengenai riwayat alergi yang Anda miliki. Fulopin tidak boleh digunakan oleh orang yang alergi terhadap kandungan di dalam obat ini.
- Informasikan kepada dokter jika Anda pernah atau sedang menderita penyakit jantung koroner, penyakit liver, serangan jantung, tekanan darah rendah, atau penyempitan katup aorta jantung (stenosis aorta).
- Diskusikan dengan dokter terkait penggunaan Fulopin jika Anda sedang hamil, menyusui, atau merencanakan kehamilan.
- Konsultasikan dengan dokter mengenai penggunaan Fulopin jika Anda sedang menggunakan obat lain, termasuk suplemen atau produk herbal. Tujuannya adalah untuk mengantisipasi terjadinya interaksi antarobat.
- Hindari konsumsi minuman beralkohol selama menjalani pengobatan dengan Fulopin. Hal ini dapat meningkatkan risiko terjadinya efek samping.
- Jangan langsung mengemudi atau melakukan aktivitas lain yang memerlukan kewaspadaan setelah mengonsumsi Fulopin. Obat ini dapat menyebabkan pusing atau kantuk.
- Segera temui dokter jika mengalami reaksi alergi obat setelah menggunakan Fulopin.
Dosis dan Aturan Pakai Fulopin
Berikut ini adalah dosis umum penggunaan Fulopin berdasarkan kondisi dan usia pasien:
Kondisi: Hipertensi
- Dewasa: Dosis awal 5 mg, 1 kali sehari. Dosis dapat ditingkatkan menjadi 10 mg, 1 kali sehari sesuai dengan respon tubuh pasien terhadap obat.
- Anak usia 6–17 tahun: Dosis awal 2,5 mg, 1 kali sehari. Dosis dapat ditingkatkan menjadi 5 mg, 1 kali sehari, setelah 4 minggu. Peningkatan dosis ditentukan berdasarkan respons pasien terhadap pengobatan.
Kondisi: Penyakit jantung koroner dan angina pektoris
- Dewasa: Dosis awal 5 mg, 1 kali sehari. Dosis dapat ditingkatkan menjadi 10 mg, 1 kali sehari sesuai dengan respon tubuh pasien terhadap obat.
Cara Menggunakan Fulopin dengan Benar
Ikuti anjuran dokter dan baca informasi yang tertera pada label kemasan obat sebelum mengonsumsi Fulopin. Jangan mengurangi atau menambah dosis tanpa persetujuan dokter.
Berikut ini adalah cara menggunakan Fulopin dengan benar:
- Minumlah Fulopin sebelum atau sesudah makan. Telan tablet dengan bantuan segelas air putih.
- Konsumsilah Fulopin pada jam yang sama setiap harinya agar efek pengobatan maksimal. Jika Anda lupa, minumlah obat ini begitu teringat. Namun, bila waktu minum obat berikutnya sudah dekat, abaikan dosis yang terlewat dan jangan menggandakan dosis selanjutnya.
- Patuhi jadwal kontrol yang ditentukan oleh dokter. Selama menggunakan Fulopin, Anda akan diminta untuk menjalani konsultasi rutin agar kondisi dan respons tubuh terhadap obat selalu terpantau.
- Bila memungkinkan, periksalah tekanan darah Anda secara mandiri dengan tensimeter. Laporkan ke dokter jika tekanan darah naik atau turun jauh dari biasanya.
- Iringi penggunaan Fulopin dengan penerapan gaya hidup sehat, seperti diet rendah garam dan rendah lemak, berolahraga rutin, serta tidak merokok. Hal ini dilakukan untuk membantu mengontrol tekanan darah.
- Hipertensi tidak menimbulkan gejala kecuali jika sudah terjadi komplikasi. Oleh karena itu, jangan menghentikan konsumsi Fulopin secara tiba-tiba meskipun merasa sudah sehat atau tidak memiliki keluhan.
- Simpan Fulopin di tempat bersuhu ruangan dan terhindar dari paparan sinar matahari langsung. Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak.
Interaksi Fulopin dengan Obat Lain
Mengingat Fulopin mengandung amlodipine, ada interaksi yang mungkin terjadi jika obat ini dikonsumsi bersama obat-obat lainnya. Efek interaksi obat yang terjadi bisa berupa:
- Peningkatan risiko terjadinya hipotensi jika digunakan dengan obat antihipertensi lainnya
- Peningkatan risiko terjadinya efek samping Fulopin jika digunakan dengan erythromycin, diltiazem, ritonavir, atau ketoconazole
- Peningkatan risiko terjadinya efek samping dari simvastatin, tacrolimus, atau ciclosporin
- Penurunan efektivitas Fulopin jika digunakan dengan rifampicin
Untuk mencegah terjadinya efek interaksi obat, diskusikan dengan dokter jika Anda berencana menggunakan Fulopin bersama obat, suplemen, atau produk herbal apa pun.
Efek Samping dan Bahaya Fulopin
Berikut ini adalah efek samping yang mungkin muncul setelah mengonsumsi Fulopin:
- Kantuk
- Sakit kepala
- Pusing
- Nyeri perut
- Mual
- Kulit wajah atau leher memerah (hot flashes)
- Lelah yang tidak biasa
- Bengkak di kaki atau tangan
Bila keluhan tidak kunjung mereda, konsultasikan dengan dokter melalui chat untuk mendapatkan saran dan penanganan yang sesuai dengan kondisi Anda.
Segera periksakan diri ke dokter jika muncul reaksi alergi obat atau efek samping serius, seperti:
- Nyeri dada yang memberat atau makin sering terjadi
- Pusing hingga terasa akan pingsan
- Jantung berdebar atau detak jantung tidak teratur
- Gejala pankreatitis, seperti mual, muntah, atau sakit perut yang parah
- Penyakit kuning