Bahaya lampu tidur mungkin masih terdengar asing bagi beberapa orang. Padahal, kebiasaan tidur dengan lampu di kamar yang menyala tidak baik untuk kesehatan, lho, mulai dari memicu obesitas hingga kanker.

Tiap warna cahaya lampu bisa memberi efek yang berbeda-beda. Sebagai contoh, lampu dengan sinar berwarna biru pada siang hari dapat memberi efek positif pada suasana hati dan meningkatkan konsentrasi.

Ketahui Bahaya Lampu Tidur Bagi Kesehatan - Alodokter

Namun, jika Anda sering terpapar cahaya biru di malam hari, sinar ini justru bisa mengganggu siklus dam kualitas tidur Anda (irama sirkadian).

Waspadai Pancaran Cahaya ketika Tidur Malam

Pada dasarnya, tidak hanya cahaya lampu saat tidur malam yang dinilai berbahaya. Pancaran cahaya atau sinar dari layar perangkat elektronik, seperti handphone, televisi, laptop, atau komputer, juga memiliki bahaya yang sama.

Hal ini dikarenakan pancaran cahaya pada tubuh saat tidur malam justru dapat menghambat terbentuknya melatonin. Melatonin sendiri merupakan hormon alami tubuh yang berperan penting dalam mengatur pola tidur, serta memengaruhi irama sirkardian tubuh.

Ketika tubuh tidak cukup memproduksi melatonin, dampaknya bisa memicu gangguan tidur dan gangguan kesehatan secara umum. Untuk itulah kadar hormon melatonin perlu dijaga, salah satunya dengan meminimalkan pancaran lampu saat tidur.

Bahaya Lampu Tidur Bagi Kesehatan

Berikut adalah beberapa masalah kesehatan yang berisiko terjadi akibat pancaran lampu tidur saat tidur malam:

1. Obesitas

Beberapa riset menunjukkan bahwa penggunaan lampu saat tidur bisa membuat kualitas tidur terganggu atau tidak nyenyak. Hal ini bisa berdampak pada metabolisme tubuh dan peningkatan nafsu makan.

Akibatnya, Anda bisa sering lapar dan ngemil atau makan berlebihan, sehingga berat badan akan sulit terjaga. Kebiasaan ini lama kelamaan bisa menyebabkan Anda menderita obesitas.

2. Depresi

Kualitas tidur Anda dapat memburuk akibat terlalu banyak terpapar cahaya lampu tidur atau cahaya biru dari alat elektronik. Kualitas tidur yang buruk atau kurangnya jam tidur lama kelamaan bisa membuat Anda menjadi rentan mengalami depresi.

Selain itu, bahaya lampu tidur juga tidak hanya terjadi pada orang dewasa. Pada anak-anak, paparan lampu tidur bisa membuat mereka menjadi susah tidur dan lebih hiperaktif.

3. Mengurangi kewaspadaan

Kualitas tidur yang buruk bisa membuat seseorang menjadi mudah lelah, sulit konsentrasi, dan tidak fokus saat beraktivitas di keesokan harinya. Hal ini biasanya lebih rentan terjadi pada orang tua.

Selain itu, kurang konsentrasi dan mengantuk karena tidur tidak nyenyak juga berbahaya pada orang yang menyetir atau mengoperasikan mesin karena bisa menyebabkan terjadinya kecelakaan atau cedera.

4. Penyakit kronis

Bila kebiasaan tidur dengan lampu menyala tidak juga dihentikan, seseorang juga bisa menjadi lebih rentan terkena berbagai penyakit kronis. Riset menyebutkan bahwa paparan cahaya lampu tidur meningkatkan risiko terjadinya hipertensi, diabetes tipe 2, stroke, dan penyakit jantung.

5. Kanker

Masalah susah tidur atau insomnia yang berkepanjangan juga bisa memicu kanker. Beberapa riset menyebutkan bahwa kebiasaan kurang tidur atau insomnia dalam waktu lama dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker payudara, kanker usus besar, dan kanker prostat.

Tips Tidur dengan Cahaya yang Aman

Agar terhindar dari gangguan tidur akibat pancaran cahaya pada lampu atau perangkat elektronik, ada beberapa tips yang bisa Anda lakukan di rumah, yaitu:

  • Matikan semua sumber cahaya, termasuk handphone, TV, laptop, dan komputer. Disarankan untuk mematikannya paling tidak 1 jam sebelum tidur.
  • Bila Anda memerlukan lampu tidur, pakailah yang berwarna merah atau kuning dengan pencahayaan redup saat Anda tidur, karena efeknya yang paling rendah terhadap irama sirkadian dan melatonin, bila dibanding dengan warna lainnya.
  • Batasi pencahayaan yang masuk ke kamar Anda. Bila ada cahaya terang dari luar kamar, Anda bisa memberikan penghalang atau dengan memakai penutup mata.
  • Lakukan rutinitas yang menenangkan sebelum tidur, seperti membaca buku, mendengarkan musik lembut, atau melakukan meditasi.
  • Hindari menyalakan lampu yang terang ketika terbangun di malam hari. Ketika Anda terbangun untuk melakukan sesuatu dan perlu menggunakan penerang, gunakan lampu dengan cahaya redup yang berwarna merah atau kekuningan.
  • Bila Anda bekerja pada malam hari, usahakan untuk istirahat secukupnya pada siang hari. Ketika tidur di rumah, biarkan kamar gelap sepenuhnya agar tubuh dapat beristirahat dengan nyaman. Jika perlu, gunakan kacamata hitam untuk menghindari paparan cahaya.

Kamar tidur yang nyaman idealnya memang minim pencahayaan atau bahkan gelap, sejuk, dan bersih. Namun, jika Anda merasa tidak nyaman atau takut untuk tidur di ruang yang gelap, cobalah untuk tidak khawatir. Anda bisa mencoba terapi kognitif perilaku atau terapi hipnosis untuk mengatasi fobia akan kegelapan.

Apabila Anda masih memiliki pertanyaan seputar bahaya lampu tidur bagi kesehatan atau masih kesulitan menerapkan kebiasaan tidur tanpa cahaya lampu, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter atau psikolog.