Hispamin adalah obat yang digunakan untuk meredakan kram perut karena menstruasi, serta rasa sakit akibat gangguan di saluran kemih dan saluran cerna. Obat ini tersedia dalam bentuk tablet maupun suntik, yang penggunaannya harus sesuai arahan dokter.
Hispamin mengandung hyoscine butylbromide sebagai bahan aktifnya. Kandungan ini memiliki efek antispasmodik yang dapat membuat otot polos di saluran cerna dan saluran kemih lebih rileks. Dengan begitu, nyeri akibat gerakan otot-otot yang berlebihan bisa berkurang.

Hispamin dapat bekerja dengan cepat, sekitar 15 menit, untuk meredakan nyeri. Obat ini bermanfaat untuk meredakan nyeri perut akibat berbagai kondisi, seperti menstruasi, batu ureter, atau irritable bowel syndrome (IBS).
Produk Hispamin
Produk Hispamin terdiri dari 2 varian, yaitu:
- Hispamin tablet salut selaput, yang mengandung 10 mg hyoscine butylbromide per tablet
- Hispamin suntik, dengan kandungan 20 mg hyoscine butylbromide per 1 ml
Selain Hispamin, ada varian Hispamin Plus, yang mengandung hyoscine butylbromide dan tambahan paracetamol untuk meredakan nyeri dengan lebih efektif. Varian ini biasanya digunakan untuk sakit perut yang lebih berat.
Apa Itu Hispamin
| Bahan aktif | Hyoscine butylbromide |
| Golongan | Obat resep |
| Kategori | Antispasmodik |
| Manfaat | Meredakan nyeri perut akibat kram pada lambung, usus, saluran empedu, dan saluran kemih |
| Digunakan oleh | Dewasa dan anak usia ≥6 tahun |
| Hispamin untuk ibu hamil | Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada ibu hamil. |
| Obat ini hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin. | |
| Hispamin untuk ibu menyusui | Kandungan hyoscine butylbromide dalam Hispamin sebaiknya dihindari oleh ibu menyusui yang bayinya berusia kurang dari 2 bulan atau lahir prematur. Bahan aktif ini dapat menyebabkan kulit kemerahan, mulut kering, atau sembelit pada bayi. |
| Bila Anda sedang menyusui, berkonsultasilah dengan dokter sebelum menggunakan obat ini. | |
| Bentuk obat | Tablet dan suntik |
Peringatan sebelum Menggunakan Hispamin
Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu Anda perhatikan sebelum menggunakan Hispamin:
- Beri tahu dokter mengenai riwayat alergi yang Anda miliki. Hispamin tidak boleh dikonsumsi oleh orang yang alergi terhadap hyoscine butylbromide.
- Sampaikan kepada dokter jika Anda pernah atau sedang mengalami porfiria, glaukoma, pembesaran prostat dengan retensi urine, takikardia, pembesaran usus besar (megakolon), myasthenia gravis, atau penyempitan saluran cerna. Hyoscine butylbromide dalam Hispamin tidak boleh digunakan oleh individu dengan kondisi tersebut.
- Informasikan kepada dokter jika pernah atau sedang menderita kolitis ulseratif, ileus paralitik, stenosis pilorus, heartburn, refluks asam lambung, mual muntah, BAB berdarah, atau perdarahan atau cairan vagina yang tidak normal.
- Konsultasikan perihal penggunaan Hispamin jika Anda pernah atau sedang mengalami penyakit ginjal, gangguan prostat, dan penyakit jantung, terutama serangan jantung.
- Bicarakan dengan dokter mengenai penggunaan Hispamin jika Anda sedang menggunakan obat lain, termasuk suplemen dan produk herbal. Hal ini untuk mengantisipasi terjadinya interaksi obat yang tidak diinginkan.
- Hindari pemberian Hispamin kepada anak usia di bawah 6 tahun untuk mengatasi kram perut, dan juga kepada anak usia di bawah 12 tahun untuk mengatasi sindrom iritasi usus besar.
- Jangan langsung berkendara atau melakukan aktivitas lain yang memerlukan kewaspadaan setelah menggunakan Hispamin. Obat ini bisa menyebabkan kantuk, tubuh terasa lelah, atau penglihatan buram.
- Segera ke dokter jika Anda mengalami reaksi alergi obat atau efek samping serius setelah menggunakan Hispamin.
Dosis dan Aturan Pakai Hispamin
Berikut adalah dosis penggunaan Hispamin berdasarkan varian produknya:
Hispamin tablet
- Dewasa: 1–2 tablet sekali minum, 4 kali sehari
- Anak usia ≥6–12 tahun: 1 tablet, 3 kali sehari
Hispamin suntik
Hispamin suntik akan langsung diberikan oleh dokter atau petugas medis di bawah pengawasan dokter. Dosis dan lama pengobatan akan disesuaikan dengan kondisi yang ditangani, serta usia dan keparahan gejala yang dialami pasien.
Cara Menggunakan Hispamin dengan Benar
Gunakan Hispamin sesuai anjuran dokter dan bacalah aturan pakai yang terdapat pada kemasan. Jangan menambah atau mengurangi dosis tanpa persetujuan dokter.
Supaya hasil pengobatan maksimal, ikutilah cara menggunakan Hispamin tablet berikut ini:
- Minumlah Hispamin sebelum atau setelah makan. Telan tablet obat secara utuh dengan bantuan air putih.
- Pengobatan dengan Hispamin perlu diimbangi dengan konsumsi makanan tinggi serat, seperti buah dan sayur, serta perbanyak minum air putih, untuk mencegah sembelit.
- Bila Anda lupa minum Hispamin, segera minum obat ini begitu teringat. Namun, bila waktu minum obat berikutnya sudah dekat, abaikan dosis yang terlewat dan jangan menggandakan dosis selanjutnya.
- Hentikan penggunaan Hispamin bila keluhan sudah membaik.
- Periksakan diri ke dokter jika kondisi Anda belum membaik meski telah minum Hispamin selama 2 minggu.
- Simpan Hispamin di tempat bersuhu ruangan, kering, dan terhindar dari paparan sinar matahari langsung. Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak.
- Jangan menggunakan Hispamin yang sudah melewati tanggal kedaluwarsa.
Sementara itu, Hispamin suntik akan diberikan langsung oleh dokter dan dapat disuntikkan melalui pembuluh darah (intravena/IV), otot (intramuskular/IM), atau jaringan lemak di bawah di kulit (subcutaneous/SC). Ikuti anjuran dokter selama penyuntikan Hispamin agar efek terapi maksimal.
Interaksi Hispamin dengan Obat Lain
Kandungan hyoscine butylbromide dalam Hispamin dapat menimbulkan efek interaksi jika digunakan bersama obat-obatan tertentu. Efek interaksi yang dapat terjadi antara lain:
- Penurunan efektivitas metoclopramide untuk mengatasi mual muntah
- Penurunan efektivitas obat clozapine dan chlorpromazine pada pengobatan gangguan mental, seperti skizofrenia atau gangguan bipolar
- Penurunan efektivitas Hismapin bila digunakan dengan obat lain untuk sindrom iritasi usus besar
- Peningkatan risiko terjadinya efek samping codeine, antihistamin untuk mengatasi alergi, atau antidepresan trisiklik, seperti amitriptyline
- Peningkatan efek samping obat asma hirup yang berisi ipratropium bromide
Untuk mengantisipasi risiko terjadinya efek interaksi yang tidak diinginkan, konsultasikan ke dokter jika hendak menggunakan Hispamin bersama obat, suplemen, atau produk herbal apa pun.
Efek Samping dan Bahaya Hispamin
Efek samping yang mungkin terjadi setelah menggunakan Hispamin antara lain:
- Mulut kering
- Sembelit
- Penglihatan kabur
- Peningkatan detak jantung lebih dari 100 kali per menit (takikardia)
Periksakan diri ke dokter atau lakukan konsultasi online dengan dokter jika efek samping tersebut tidak kunjung membaik atau malah memburuk. Segera temui dokter jika mengalami reaksi alergi obat atau efek samping yang serius di bawah ini:
- Gangguan penglihatan
- Mata merah dan nyeri
- Sulit buang air kecil
- Sangat mengantuk atau pusing hebat
- Sesak napas hingga mengi
- Bengkak di wajah, mata, bibir, lidah, atau tenggorokan
- Sulit menelan
- Ruam dengan kulit gatal, lepuh, atau mengelupas