Hufagesic adalah obat untuk meredakan nyeri ringan hingga sedang. Obat ini bisa digunakan untuk menangani nyeri akibat sakit kepala, sakit gigi, hingga nyeri haid. Hufagesic juga dapat dimanfaatkan untuk menurunkan demam.
Hufagesic memiliki bahan aktif paracetamol. Kandungan ini bekerja langsung pada pusat pengaturan suhu dan juga nyeri yang ada di otak. Berbekal cara kerja tersebut, nyeri dan demam dapat diatasi.

Produk Hufagesic
Hufagesic tersedia 3 sediaan, yaitu kaplet, sirop, dan drops. Berikut adalah variannya:
- Hufagesic 500 mg 10 kaplet, dengan tiap kapletnya mengandung 500 mg paracetamol.
- Hufagesic sirup 60 ml, yang mengandung 120 mg paracetamol per 5 ml.
- Hufagesic Infant Drop 15 ml, dengan kandungan 100 mg paracetamol per 1 ml.
Apa Itu Hufagesic
| Bahan aktif | Paracetamol |
| Golongan | Obat bebas |
| Kategori | Analgetik-antipiretik |
| Manfaat | Meredakan nyeri |
| Menurunkan demam | |
| Dikonsumsi oleh | Dewasa dan anak-anak |
| Hufagesic untuk ibu hamil | Kategori B: Studi pada binatang percobaan tidak memperlihatkan adanya risiko paracetamol terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada ibu hamil. |
| Hufagesic umumnya aman digunakan oleh ibu hamil. Namun, sebaiknya tetap konsultasikan dengan dokter mengenai dosis yang tepat untuk ibu hamil. | |
| Hufagesic untuk ibu menyusui | Obat yang mengandung paracetamol, seperti Hufagesic, dapat digunakan oleh ibu menyusui selama sesuai dengan dosis dan aturan pakai. |
| Bentuk obat | Kaplet, sirop, dan obat tetes oral (drops) |
Peringatan sebelum Menggunakan Hufagesic
Meski mudah didapat, Hufagesic tidak boleh digunakan secara sembarangan. Sebelum mengonsumsi obat ini, Anda perlu memperhatikan beberapa hal berikut:
- Jangan menggunakan Hufagesic jika Anda alergi terhadap paracetamol. Konsultasikan ke dokter mengenai riwayat alergi yang Anda miliki.
- Informasikan kepada dokter jika Anda pernah atau sedang menderita defisiensi G6PD, penyakit ginjal, penyakit liver, anemia hemolitik, penyakit jantung, penyakit paru-paru, asma, atau malnutrisi kronis.
- Pastikan untuk memberi tahu dokter sebelum menggunakan Hufagesic jika Anda sering mengonsumsi minuman beralkohol atau mengalami kecanduan alkohol.
- Diskusikan dengan dokter mengenai penggunaan Hufagesic jika Anda sedang hamil, menyusui, atau sedang merencanakan kehamilan.
- Konsultasikan ke dokter jika Anda sedang menggunakan obat lain, termasuk suplemen dan produk herbal. Tujuannya adalah untuk mengantisipasi terjadinya interaksi antarobat.
- Segera ke dokter jika mengalami reaksi alergi obat atau efek samping serius setelah mengonsumsi Hufagesic.
Dosis dan Aturan Pakai Hufagesic
Berikut adalah dosis umum penggunaan Hufagesic untuk meredakan demam dan nyeri berdasarkan bentuk obat dan usia pasien:
Hufagesic kaplet
- Anak usia 6–12 tahun: ½–1 kaplet, 3–4 kali sehari.
- Dewasa dan anak usia >12 tahun: 1–2 kaplet, 3–4 kali sehari.
Hufagesic sirop
- Bayi usia 0–1 tahun: ½ sendok takar (2,5 ml), 3–4 kali sehari.
- Anak usia 1–2 tahun: 1 sendok takar (5 ml), 3–4 kali sehari.
- Anak usia 2–6 tahun: 1–2 sendok takar (5–10 ml), 3–4 sehari.
- Anak usia 6–9 tahun: 2–3 sendok takar (10–15 ml), 3–4 sehari.
- Anak usia 9–12 tahun: 3–4 sendok takar (15–20 ml), 3–4 sehari.
Hufagesic drops
- Anak usia <1 tahun: 0,6 ml, 3–4 kali sehari.
- Anak usia 1–2 tahun: 0,6–1,2 ml, 3–4 kali sehari.
Cara Menggunakan Hufagesic dengan Benar
Gunakanlah Hufagesic sesuai aturan pakai yang terdapat pada kemasan atau berdasarkan anjuran dokter. Jangan menambah atau mengurangi dosis tanpa persetujuan dokter.
Pastikan untuk mengikuti cara menggunakan Hufagesic dengan benar di bawah ini agar mendapat hasil pengobatan maksimal:
- Minumlah Hufagesic kaplet sebelum atau sesudah makan. Telan obat ini dengan bantuan air putih.
- Bila hendak mengonsumsi Hufagesic sediaan sirop, kocok botol obat terlebih dahulu. Gunakan sendok takar yang tersedia dalam kemasan agar dosisnya tepat.
- Jika Anda lupa mengonsumsi Hufagesic, segera minum obat ini begitu teringat. Namun, bila jeda waktu dengan dosis selanjutnya sudah dekat, abaikan dosis tersebut dan jangan menggandakan dosis selanjutnya.
- Konsultasikan dengan dokter jika setelah 3 hari demam tidak turun atau setelah 5 hari nyeri tidak kunjung mereda.
- Simpan Hufagesic di tempat kering dan sejuk yang terhindar dari sinar matahari langsung. Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak.
- Jangan mengonsumsi Hufagesic sirop yang sudah melewati tanggal kedaluwarsa. Obat sirop tidak boleh digunakan lebih dari 14 hari setelah kemasan dibuka.
Interaksi Hufagesic dengan Obat Lain
Ada beberapa efek interaksi yang bisa terjadi jika Hufagesic digunakan bersama obat lain, yaitu:
- Peningkatan risiko terjadinya kerusakan liver apabila digunakan dengan obat golongan barbiturat, seperti phenobarbital
- Peningkatan risiko terjadinya perdarahan akibat warfarin jika Hufagesic digunakan dalam jangka panjang
- Peningkatan risiko terjadinya efek samping Hufagesic jika dikonsumsi bersama probenecid, isoniazid, domperidone, atau metoclopramide
- Peningkatan risiko terjadinya efek samping dari chloramphenicol atau busulfan
- Penurunan efektivitas lamotrigine dalam mencegah kejang
Untuk mencegah terjadinya efek interaksi obat, berdiskusilah melalui fitur Chat Bersama Dokter jika Anda berencana menggunakan Hufagesic bersama obat, suplemen, atau produk herbal apa pun.
Efek Samping dan Bahaya Hufagesic
Jika diminum sesuai aturan pakai atau anjuran dokter, Hufagesic umumnya jarang menyebabkan efek samping. Namun, bila digunakan secara berlebihan, kandungan paracetamol di dalam obat ini bisa menimbulkan efek samping berikut:
- Nyeri di perut kanan bagian atas
- Mual atau muntah
- Lelah yang tidak biasa
- Urine berwarna gelap
- Tidak nafsu makan
- Tinja berwarna pucat atau keabu-abuan
- Penyakit kuning
Hentikan konsumsi Hufagesic dan berkonsultasilah ke dokter melalui chat jika muncul keluhan di atas. Dokter akan memberikan saran dan pengobatan untuk mengatasi keluhan tersebut.
Selain itu, Anda perlu ke IGD rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pertolongan medis secepatnya jika mengalami reaksi alergi obat serius, seperti sulit bernapas atau bengkak di wajah, lidah, maupun bibir.