Sering merasakan sakit kepala di akhir haid? Tenang, kamu tidak sendiri, kok. Ingin tahu mengapa hal ini bisa terjadi dan bagaimana cara mengatasinya? Baca artikel ini sampai selesai, ya!

Sakit kepala disebabkan oleh aktifnya saraf nyeri di bagian kepala. Kondisi ini dapat dipicu oleh aktivitas zat kimia di otak, gangguan pembuluh darah di kepala, dan gangguan otot di sekitar kepala serta leher.

Penyebab Sakit Kepala di Akhir Haid dan Cara Mengatasinya - Alodokter

Keluhan sakit kepala biasanya muncul karena pengaruh gaya hidup, seperti telat makan, kurang tidur, hingga stres berlebihan. Namun, pada wanita, keluhan ini juga muncul ketika sedang atau menjelang akhir haid.

Penyebab Sakit Kepala di Akhir Haid

Selain pengaruh dari gaya hidup yang dijalani, ada beberapa hal yang bisa menyebabkan sakit kepala di akhir haid, antara lain: 

Ketidakseimbangan hormon

Saat menstruasi, kadar hormon estrogen dan progesteron pada tubuh wanita bisa berubah secara signifikan. Nah, penurunan kadar hormon ini bisa menjadi penyebab munculnya sakit kepala di akhir haid. Pada sebagian wanita, perubahan hormon ini bahkan bisa menyebabkan sakit kepala parah yang disebut juga dengan migrain haid.

Migrain haid biasanya ditandai dengan munculnya rasa nyeri dengan sensasi kepala berdenyut di satu sisi kepala. Selain itu, keluhan lain juga mungkin dirasakan saat mengalami migrain haid, seperti munculnya rasa mual, muntah, sakit perut, kelelahan, tekanan menyakitkan di belakang mata, dan kepekaan terhadap cuaca atau suara.

Rendahnya kadar zat besi dalam darah

Saat sedang haid, darah dan jaringan di dalam rahim akan keluar melalui vagina. Pada beberapa wanita, darah menstruasi yang keluar bisa lebih banyak, sehingga tubuh kehilangan banyak darah. Saat tubuh kehilangan banyak darah, kamu berisiko kekurangan zat besi di akhir masa menstruasi. Jika hal ini sampai terjadi, kamu mungkin akan mengalami sakit kepala menjelang berakhirnya haid.

Cara Mengatasi Sakit Kepala di Akhir Haid

Berikut adalah beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi sakit kepala di akhir haid:

1. Istirahat

Saat keluhan sakit kepala kamu rasakan, cobalah beristirahat sejenak di dalam ruangan yang tenang, sejuk, dan gelap. Kemudian, pejamkan matamu sejenak dan biarkan tubuhmu rileks. Meski kamu tidak sampai tertidur, beristirahat bisa mengurangi keluhan sakit kepala di akhir masa haid.

2. Kompres kepala

Kamu juga bisa mengompres kepalamu dengan kompres dingin. Kompres dingin mampu mengurangi keluhan nyeri sakit kepala yang dialami.

3. Konsumsi obat tertentu

Sakit kepala di akhir haid juga bisa diatasi dengan mengonsumsi obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) yang dijual bebas tanpa resep dokter, seperti paracetamol atau ibuprofen.

Bila kamu menderita sakit kepala yang disebabkan karena perubahan hormon, kamu mungkin perlu untuk mengonsumsi obat yang diresepkan dokter, seperti suplemen berisi vitamin dan mineral, atau obat hormon seperti pil KB.

4. Konsumsi makanan tertentu

Selain mengonsumsi obat-obatan, sakit kepala di akhir haid bisa diredakan dengan mengonsumsi makanan yang kaya akan zat besi, terutama apabila sakit kepala yang kamu alami disebabkan oleh kekurangan zat besi.

Beberapa makanan yang bisa kamu konsumsi untuk membantu meredakan sakit kepala di akhir haid antara lain bayam, kangkung, kerang, kacang-kacangan, dan daging merah.

5. Lakukan olahraga

Berolahraga secara teratur juga dapat membantu meredakan sakit kepala di akhir haid yang dipicu oleh perubahan hormon. Pasalnya, olahraga bisa meningkatkan kadar hormon endorfin, yakni hormon bahagia yang dapat mengurang rasa sakit secara alami.

6. Kelola stres

Dalam jangka panjang, mengurangi dan mengelola stres bisa menjadi langkah penting untuk mencegah sakit kepala menstruasi datang kembali. Untuk meredakan stres, kamu bisa melakukan meditasi atau yoga selama beberapa menit setelah bangun tidur pada pagi hari dan sebelum tidur pada malam hari.

Terapkan cara-cara mengatasi sakit kepala di akhir haid tersebut agar keluhan ini bisa segera membaik. Jika keluhan sakit kepala yang kamu rasakan masih juga tidak berkurang atau justru makin parah, sebaiknya konsultasikan hal ini kepada dokter agar kamu bisa mendapatkan penanganan yang tepat.