Interdoxin adalah antibiotik untuk mengobati infeksi bakteri, seperti infeksi kulit, saluran kemih, tifus, dan jerawat parah. Obat ini juga digunakan setelah terkena gigitan hewan atau untuk mencegah malaria saat bepergian ke daerah endemis.
Interdoxin mengandung doxycycline, yaitu antibiotik golongan tetrasiklin. Obat ini bekerja dengan cara menghentikan pertumbuhan bakteri penyebab infeksi di dalam tubuh.

Produk Interdoxin
Interdoxin tersedia dalam 2 varian, yaitu:
- Interdoxin 50 mg 4 Kapsul, yang tiap kapsulnya mengandung 50 mg doxycycline.
- Interdoxin 100 mg 4 Kapsul, dengan kandungan 100 mg doxycycline tiap kapsul.
Apa Itu Interdoxin
| Bahan aktif | Doxycycline |
| Golongan | Antibiotik golongan tetrasiklin |
| Kategori | Obat resep |
| Manfaat | Mengobati infeksi bakteri (paru, kulit, saluran kemih, tifus, malaria, dan lain-lain) |
| Digunakan oleh | Dewasa dan anak usia ≥8 tahun dan berat badan >45 kg |
| Interdoxin untuk ibu hamil | Kategori D: Ada bukti bahwa kandungan obat berisiko terhadap janin manusia. Namun, obat dalam kategori ini masih mungkin digunakan ketika manfaat yang diperoleh lebih besar daripada risikonya, misalnya untuk mengatasi situasi yang mengancam nyawa. |
| Interdoxin untuk ibu menyusui | Doxycycline boleh digunakan oleh ibu menyusui dengan lama pengobatan tidak lebih dari 3 minggu. Sebab, penggunaan doxycycline dalam jangka panjang pada masa menyusui bisa menghambat perkembangan tulang bayi.Hubungi dokter bila bayi mengalami jamur mulut maupun gejala gastroenteritis selama Anda menjalani terapi dengan obat ini. |
| Bentuk obat | Kapsul |
Peringatan sebelum Menggunakan Interdoxin
Interdoxin hanya bisa diperoleh dengan resep dokter. Sebelum mengonsumsi obat ini, perhatikan hal-hal berikut ini:
- Beri tahu dokter mengenai riwayat alergi yang Anda miliki. Interdoxin tidak boleh dikonsumsi oleh orang yang alergi terhadap doxycycline atau obat lain yang satu golongan dengan obat ini.
- Sampaikan kepada dokter jika pernah atau sedang menderita penyakit hati, ginjal, gangguan pembekuan darah, lupus, myasthenia gravis atau porfiria.
- Informasikan kepada dokter jika Anda sedang mengonsumsi isotretinoin dan obat kejang seperti phenytoin, carbamazepine, phenobarbital dan primidone.
- Beri tahu dokter jika Anda pernah menjalani operasi pada lambung atau usus, terutama gastrektomi.
- Informasikan kepada dokter jika Anda pernah mengalami infeksi jamur di mulut atau vagina.
- Beri tahu dokter jika Anda berencana melakukan vaksin tifoid karena Interdoxin dapat menurunkan efektivitasnya.
- Jika ada rencana untuk menjalani tindakan medis apa pun, termasuk operasi gigi, sampaikan kepada dokter bahwa Anda sedang menggunakan Interdoxin.
- Pastikan untuk memberi tahu dokter jika Anda sedang hamil, menyusui, atau merencanakan kehamilan.
- Konsultasikan ke dokter jika Anda sedang menggunakan obat lain, termasuk suplemen dan produk herbal. Hal ini untuk menghindari interaksi obat yang tidak diinginkan.
- Jangan langsung mengemudi atau melakukan aktivitas lain yang memerlukan kewaspadaan setelah minum Interdoxin. Obat ini dapat menyebabkan pusing.
- Jangan terlalu lama terpapar sinar matahari selama menggunakan Interdoxin, karena obat ini dapat menyebabkan kulit lebih mudah terbakar. Gunakan tabir surya dan pakaian tertutup saat beraktivitas di luar ruangan.
- Segera ke dokter jika mengalami reaksi alergi obat atau efek samping serius selama menggunakan Interdoxin.
Dosis dan Aturan Pakai Interdoxin
Dosis Interdoxin disesuaikan dengan usia, berat badan dan tingkat keparahan infeksi. Berikut panduan umum penggunaannya:
- Dewasa dan anak usia ≥8 tahun dengan berat >45 kg: 100–200 mg per hari, dibagi dalam 1–2 kali minum.
- Anak usia ≥8 tahun dengan berat <45 kg: dosis sesuai berat badan, 2,2–4,4 mg/kg per hari, dibagi 2 kali minum.
Cara Menggunakan Interdoxin dengan Benar
Gunakan Interdoxin sesuai anjuran dokter dan aturan pakai pada kemasan. Jangan menambah atau mengurangi dosis tanpa persetujuan dokter. Sebagaimana antibiotik lain, penggunaan interdoxin tidak boleh sembarangan. Berikut adalah cara yang harus diikuti:
- Telan kapsul secara utuh dengan segelas air putih. Obat ini dapat diminum sebelum atau sesudah makan. Jangan langsung berbaring setelah minum obat.
- Interdoxin sebaiknya diminum saat perut kosong (1 jam sebelum atau 2 jam setelah makan), kecuali dokter menyarankan lain.
- Beri jeda 2–3 jam jika Anda juga sedang minum suplemen zat besi atau kalsium.
- Lakukan kontrol ke dokter sesuai jadwal agar kondisi dan efek terapi tetap terpantau.
- Jika Anda lupa mengonsumsi Interdoxin, segera minum obat ini begitu teringat. Namun, bila sudah dekat dengan jadwal berikutnya, abaikan dosis yang terlewat dan jangan menggandakan dosis selanjutnya.
- Simpan Interdoxin di tempat sejuk, kering, terhindar dari sinar matahari langsung, dan jauhkan dari jangkauan anak-anak.
- Jangan gunakan Interdoxin yang sudah kedaluwarsa.
Interaksi Interdoxin dengan Obat Lain
Interdoxin dapat berinteraksi dengan beberapa obat yang dapat mempengaruhi efektivitas atau menimbulkan efek samping. Interaksi yang perlu diwaspadai antara lain:
- Penurunan efektivitas Interdoxin jika digunakan bersama antasida yang mengandung aluminium, magnesium, kalsium, zinc, atau suplemen zat besi.
- Peningkatan risiko terjadinya perdarahan jika digunakan bersama obat antikoagulan, seperti warfarin.
- Peningkatan risiko kejang jika digunakan bersama obat anti-epilepsi, seperti phenytoin atau carbamazepine.
- Peningkatan risiko efek samping pada otak jika digunakan bersama isotretinoin.
- Peningkatan risiko hipoglikemia jika dikombinasikan dengan glimepiride.
Agar aman, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter jika ingin menggunakan Interdoxin bersama obat lain ataupun suplemen dan produk herbal tertentu. Untuk mempermudah, konsultasi bisa melalui chat tanpa perlu bertatap muka.
Efek Samping dan Bahaya Interdoxin
Penggunaan Interdoxin umumnya aman. Namun. segera periksakan diri ke dokter jika muncul efek samping berikut selama pemakaian Interdoxin, seperti:
- Mual, muntah, sakit perut, diare
- Sulit menelan, gangguan pencernaan
- Kepala pusing, kulit lebih sensitif terhadap cahaya matahari (fotosensitivitas)
- Sariawan atau nyeri pada mulut atau tenggorokan
Periksakan ke dokter jika efek samping di atas tak kunjung reda atau memburuk. Hentikan penggunaan Interdoxin dan segera ke dokter bila Anda mengalami efek samping serius, seperti:
- Reaksi alergi berat, seperti sesak napas, ruam parah, serta bengkak di wajah atau bibir
- Gejala gangguan hati, seperti kulit atau mata menguning, atau urine berwarna gelap
- Nyeri hebat pada perut, muntah terus-menerus, atau tinja berdarah
- Sakit kepala berat, gangguan penglihatan, atau kaku pada leher
Jika Anda mengalami efek samping ringan yang mengganggu atau ada pertanyaan, gunakan fitur Chat Bersama Dokter. Bila muncul gejala berat atau reaksi alergi serius, segera ke IGD rumah sakit terdekat.