Iprox Forte adalah obat yang digunakan untuk menurunkan demam dan meredakan nyeri. Obat yang mengandung ibuprofen ini bermanfaat untuk meredakan keluhan sakit kepala, nyeri otot, sakit gigi, atau demam pada anak-anak maupun dewasa.
Ibuprofen yang terkandung dalam Iprox Forte merupakan kelompok obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS). Bahan aktif ini bekerja dengan cara menghambat produksi zat alami dalam tubuh yang memicu timbulnya peradangan. Dengan cara kerja tersebut, keluhan peradangan, seperti bengkak, nyeri, atau demam, dapat cepat mereda.

Apa Itu Iprox Forte
| Bahan aktif | 200 mg ibuprofen |
| Golongan | Obat bebas terbatas |
| Kategori | Obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) |
| Manfaat | Meredakan nyeri dan demam |
| Digunakan oleh | Dewasa dan anak-anak |
| Iprox Forte untuk ibu hamil | Usia kehamilan <20 minggu |
| Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada ibu hamil. | |
| Obat ini hanya boleh digunakan jika dokter menyatakan besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin. | |
| Usia kehamilan ≥20 minggu | |
| Kategori D: Ada bukti bahwa kandungan obat berisiko terhadap janin manusia. Namun, obat dalam kategori ini masih mungkin digunakan ketika manfaat yang diperoleh lebih besar daripada risikonya, misalnya untuk mengatasi situasi yang mengancam nyawa. | |
| Iprox Forte untuk ibu menyusui | Diskusikan dengan dokter mengenai pilihan obat yang lebih aman digunakan selama menyusui, terutama jika bayi Anda terlahir prematur atau usianya belum genap 1 bulan. |
| Bentuk obat | Suspensi |
Peringatan sebelum Menggunakan Iprox Forte
Meski bisa dibeli tanpa resep dokter, Iprox Forte harus digunakan sesuai aturan pakai yang terdapat pada kemasan. Hal-hal yang harus diperhatikan ketika mengonsumsi Iprox Forte antara lain:
- Sampaikan kepada dokter mengenai riwayat alergi yang dimiliki. Individu yang alergi terhadap ibuprofen, aspirin, atau obat golongan OAINS lain tidak boleh menggunakan Iprox Forte.
- Beri tahu dokter jika Anda pernah atau sedang mengalami tukak lambung, sakit maag, serangan jantung, gagal jantung kongestif, stroke, perdarahan saluran pencernaan, edema, penyakit liver, asma, penyakit ginjal, atau diabetes.
- Konsultasikan ke dokter perihal penggunaan Iprox Forte apabila Anda sedang mengonsumsi obat lain, termasuk suplemen dan produk herbal. Tujuannya adalah untuk mengantisipasi interaksi obat yang tidak diinginkan.
- Informasikan kepada dokter jika Anda berencana atau baru saja menjalani operasi gigi atau operasi bypass jantung. Iprox Forte tidak boleh digunakan, baik sebelum atau setelah operasi tersebut.
- Diskusikan dengan dokter perihal penggunaan Iprox Forte jika Anda sedang hamil, menyusui, atau merencanakan kehamilan.
- Jangan langsung berkendara atau melakukan aktivitas lain yang memerlukan kewaspadaan setelah menggunakan Iprox Forte. Obat ini dapat menyebabkan pusing, kantuk, atau pandangan kabur. Pastikan Anda benar-benar prima sebelum kembali beraktivitas.
- Hindari penggunaan minuman beralkohol dan jangan merokok selama menggunakan Iprox Forte. Hal ini untuk mengurangi risiko terjadinya perdarahan saluran pencernaan.
- Segera ke dokter jika Anda mengalami reaksi alergi obat atau efek samping serius setelah menggunakan Iprox Forte.
Dosis dan Aturan Pakai Iprox Forte
Berikut adalah dosis umum penggunaan Iprox Forte berdasarkan kondisi dan usia pasien:
Kondisi: Nyeri ringan hingga sedang
- Dewasa dan anak usia 8–12 tahun: 200 mg (5 ml atau 1 sendok takar), 3–4 kali sehari
- Anak usia 1–2 tahun: 50 mg (1,25 ml atau ¼ sendok takar), 3–4 kali sehari.
- Anak usia 3–7 tahun: 100 mg (2,5 ml atau ½ sendok takar), 3–4 kali sehari.
Kondisi: Demam
- Anak usia 1–2 tahun: 50 mg (1,25 ml atau ¼ sendok takar), 3–4 kali sehari.
- Anak usia 3–7 tahun: 100 mg (2,5 ml atau ½ sendok takar), 3–4 kali sehari.
- Anak usia 8–12 tahun: 200 mg (5 ml atau 1 sendok takar), 3–4 kali sehari.
Cara Menggunakan Iprox Forte dengan Benar
Bacalah aturan pakai yang tertera pada kemasan obat atau ikuti anjuran dokter sebelum mengonsumsi Iprox Forte Jangan menambah atau mengurangi dosis tanpa seizin dokter.
Berikut ini adalah cara mengonsumsi Iprox Forte dengan benar yang perlu Anda perhatikan:
- Minumlah Iprox Forte setelah makan untuk mengurangi risiko iritasi lambung.
- Kocok botol Iprox Forte suspensi sebelum digunakan. Pakailah sendok takar yang tersedia di dalam kemasan obat. Jangan menggunakan sendok makan karena dosisnya bisa tidak sesuai.
- Jika Anda lupa minum Iprox Forte, segera konsumsi obat ini begitu teringat. Namun, bila waktu minum obat berikutnya sudah dekat, abaikan dosis yang terlewat dan jangan menggandakan dosis selanjutnya.
- Simpan Iprox Forte di tempat bersuhu ruangan, kering, dan terhindar dari paparan sinar matahari langsung. Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak.
- Jangan menggunakan Iprox Forte yang sudah melewati tanggal kedaluwarsa. Obat suspensi tidak boleh digunakan lebih dari 14 hari setelah kemasan dibuka.
Interaksi Iprox Forte dengan Obat Lain
Pemakaian obat yang mengandung ibuprofen, seperti Iprox Forte, bersama obat lain bisa memicu interaksi obat antara lain:
- Penurunan efektivitas obat diuretik atau ACE inhibitor
- Peningkatan risiko terjadinya perdarahan saluran jika digunakan bersama aspirin atau warfarin
- Peningkatan risiko terjadinya kejang bila digunakan dengan antibiotik quinolone
Untuk mencegah terjadinya efek interaksi obat, diskusikan dengan dokter jika Anda berencana mengonsumsi Iprox Forte bersama obat, suplemen, atau produk herbal apa pun.
Efek Samping dan Bahaya Iprox Forte
Sejumlah efek samping yang bisa timbul setelah mengonsumsi Iprox Forte adalah:
- Mual dan muntah
- Sakit perut
- Diare
- Sakit kepala
- Pusing
- Sembelit
Periksakan diri Anda ke dokter atau berkonsultasilah ke dokter melalui chat jika keluhan di atas tidak membaik atau makin parah. Segera cari pertolongan medis jika muncul reaksi alergi obat atau efek samping serius berikut setelah minum Iprox Forte:
- Pucat dan lelah yang tidak biasa
- Perdarahan saluran cerna, yang ditandai dengan muntah darah atau BAB berdarah
- Nyeri dada yang menjalar ke lengan, dagu, atau punggung
- Bengkak di tungkai dan kaki
- Penyakit kuning
- Urine berwarna gelap