Demi memiliki tubuh yang langsing, sebagian orang rela melakukan diet ekstrem, seperti very low calorie diet (VLCD). Walau bisa menurunkan berat badan dengan cepat, diet seperti ini berisiko menimbulkan berbagai masalah kesehatan dan penyakit, lho.

Very low calorie diet adalah program penurunan berat badan cepat yang membatasi asupan kalori hingga sangat rendah. Orang yang menjalani diet ini dianjurkan untuk membatasi asupan kalori hingga hanya sekitar 800–1000 kalori sehari. Padahal, kebutuhan kalori orang dewasa per hari adalah sekitar 2000–2500 kalori, tergantung aktivitas, berat badan, usia, dan metabolisme tubuh.

Jangan Asal Ikut-Ikutan! Ini Risiko Kesehatan di Balik Very Low Calorie Diet - Alodokter

Fakta tentang Very Low Calorie Diet

Very low calorie diet adalah salah satu jenis diet yang digagas untuk menurunkan berat badan pada penderita obesitas, agar berat badan dan kondisi kesehatannya lebih terkontrol.

Diet jenis ini tidak dianjurkan untuk dilakukan oleh ibu hamil atau menyusui, anak-anak, remaja, serta penderita penyakit tertentu, kecuali dalam pemantauan dokter.

Selain itu, very low calorie diet hanya boleh dilakukan untuk jangka waktu yang pendek, yakni tidak lebih dari 12 minggu dan harus diawasi dengan ketat oleh dokter. Dengan menerapkan diet ini, seorang penderita obesitas diharapkan bisa menurunkan berat badannya sebanyak sekitar 18–20 kg dalam waktu 3 bulan.

Pada penderita obesitas, diet ini bertujuan untuk membantu mereka memperoleh berat badan ideal dan mengurangi risiko terjadinya penyakit tertentu karena obesitas, seperti tekanan darah tinggi, diabetes, penyakit jantung, stroke, dan osteoarthritis.

Risiko Very Low Calorie Diet bagi Kesehatan

Mengingat diet jenis ini sangat rendah kalori, maka melakukan diet VLCD tanpa pengawasan dari dokter sangat tidak dianjurkan karena bisa menimbulkan risiko kesehatan.

Sebelum mencoba diet ekstrem ini, kamu perlu mengetahui beberapa dampak very low calorie diet yang bisa terjadi, yaitu:

1. Kekurangan nutrisi

Melakukan diet rendah kalori tanpa pengawasan dokter bisa membuatmu kekurangan nutrisi penting yang dibutuhkan oleh tubuh, seperti karbohidrat, protein, lemak, serat, serta beragam vitamin dan mineral.

Karena tidak dipantau oleh dokter, apa yang kamu makan belum tentu bisa mencukupi kebutuhan nutrisi harianmu, sedangkan kalori yang masuk ke tubuhmu sangatlah sedikit dari jumlah kalori normal yang dianjurkan. Jika diet ini dilakukan dalam waktu yang lama, kamu berisiko tinggi mengalami malnutrisi atau kurang gizi.

2. Perubahan metabolisme tubuh

Pengurangan kalori yang terlalu drastis bisa menyebabkan perubahan pada proses metabolisme dalam tubuhmu. Hal ini bisa membuat metabolisme menjadi lebih lambat, meningkatkan risiko terjadinya gangguan fungsi organ, hingga mempercepat penuaan.

3. Mudah lelah dan lemah

Kalori merupakan sumber energi utama tubuh. Ketika asupan kalori dikurangi, tubuhmu akan menjadi kurang bertenaga. Hal ini bisa membuat kamu menjadi mudah lelah dan lemah. Alhasil, kamu pun akan kesulitan untuk konsentrasi dan melakukan beragam aktivitas sehari-hari.

4. Daya tahan tubuh menjadi lemah

Tubuh membutuhkan asupan kalori dan nutrisi yang cukup, agar daya tahan tubuh bisa tetap kuat dan berfungsi dengan baik. Ketika kamu menjalani diet VLCD, daya tahan tubuhmu berisiko melemah akibat kekurangan nutrisi.

Padahal, imunitas tubuh yang kuat sangat penting untuk mencegah terjadinya berbagai jenis penyakit, termasuk flu dan COVID-19.

5. Kepadatan tulang berkurang

Ketika mengalami kekurangan nutrisi tertentu, seperti kalsium, vitamin D, dan protein, jaringan tulangmu bisa menjadi lebih keropos.

Selain itu, kekurangnya asupan kalori juga dapat menyebabkan kadar hormon estrogen dan testosteron menurun, sehingga membuat proses pembentukan jaringan tulang terhambat. Akibatnya, tulangmu akan menjadi lebih lemah dan mudah rusak.

6. Terbentuknya batu empedu

Salah satu risiko kesehatan yang cukup umum dialami oleh orang yang menjalani very low calorie diet adalah terbentuknya batu empedu. Saat tubuh mengalami kekurangan kalori, jaringan lemak akan dimanfaatkan sebagai sumber energi cadangan.

Hal ini membuat hati (liver) mengeluarkan lebih banyak kolesterol dan cairan empedu. Ketika kolesterol menumpuk di kandung empedu, hal ini bisa menyebabkan terjadinya batu empedu.

7. Rambut rontok

Diet ekstrem rendah kalori dapat membuat asupan protein, zat besi, vitamin, dan karbohidrat berkurang. Padahal, berbagai jenis nutrisi tersebut berperan penting untuk pertumbuhan jaringan tubuh, termasuk rambut dan kuku. Ketika kamu menjalani diet VLCD berlebihan, rambutmu bisa rontok karena kekurangan nutrisi.

Very low calori diet memang dapat menurunkan berat badan, tapi diet ini juga bisa membahayakan kondisi kesehatanmu. Daripada melakukan diet ekstrem agar cepat menurunkan berat badan, kamu lebih baik memilih diet sehat yang lebih aman untuk mencapai berat badan ideal.

Sebagai patokan, target penurunan berat badan yang ideal adalah sebanyak 0,5–1 kg per minggu. Tak hanya dengan membatasi asupan kalori sesuai kebutuhan, kamu juga bisa menurunkan berat badan dengan rutin berolahraga sebanyak 30 menit setiap hari atau minimal 3–5 kali per minggu.

Jika kamu tertarik untuk mencoba very low calorie diet atau kesulitan mencapai berat badan ideal meski sudah mencoba berbagai cara, cobalah untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu, agar dokter dapat menentukan jenis diet yang cocok untukmu.