Psikopat atau orang yang memiliki kepribadian antisosial sering kali tidak disadari keberadaannya. Orang dengan gangguan ini dikenal tidak memiliki hati nurani dan kerap melakukan tindakan yang merugikan orang lain. Untuk itu, kenali ciri-ciri psikopat, agar mereka yang mengalaminya bisa diberikan penanganan lebih dini.

Psikopat adalah gangguan kepribadian yang ditandai oleh pola perilaku antisosial, kurangnya empati, serta temperamen yang sering kali sulit diprediksi. Kondisi ini kerap tidak disadari karena banyak psikopat mampu tampil sangat meyakinkan dan terlihat seperti orang pada umumnya.

Kenali Gejala dan Ciri-Ciri Psikopat yang Perlu Diwaspadai - Alodokter

Bahkan, beberapa di antaranya justru mudah disukai berkat kemampuan bersosialisasi yang baik. Oleh  karena itu, memahami karakteristik psikopat menjadi langkah penting untuk mengenali risikonya lebih dini.

Penyebab Psikopat

Penyebab seseorang mengalami kondisi ini belum diketahui secara pasti, tetapi psikopat diduga dipengaruhi oleh kombinasi faktor genetik, gangguan perkembangan atau fungsi otak, serta pengalaman traumatis pada masa kanak-kanak. 

Individu dengan gangguan ini sering kali berasal dari lingkungan keluarga yang tidak harmonis, seperti mengalami pelecehan, pengabaian, orang tua dengan kecanduan alkohol, atau sering menyaksikan pertengkaran orang tua.

Kondisi psikopat juga lebih sering ditemukan pada pria dibandingkan wanita berdasarkan temuan klinis. Selain itu, terdapat sejumlah ciri psikopat lain yang umum dijumpai, di antaranya:

Ciri-Ciri Psikopat

Ciri-ciri psikopat dapat mulai terlihat sejak masa kanak-kanak dan cenderung memburuk seiring pertambahan usia. Pada tahap awal, anak dengan kecenderungan psikopat biasanya menunjukkan perilaku bermasalah, seperti sering menyontek, bolos sekolah, berkelahi, merusak fasilitas umum, atau mulai mencoba penyalahgunaan zat.

Berikut ini penjelasan beberapa ciri psikopat yang umum ditemukan:

1. Sering berbohong

Psikopat cenderung sering berbohong untuk menghindari masalah, terlihat baik di mata orang lain, atau menutupi kebohongan sebelumnya. Saat kebohongannya terbongkar, mereka biasanya akan mengubah alur cerita, mencari alasan, atau memanipulasi situasi agar tetap menguntungkan dirinya.

2. Tidak memiliki empati

Kurangnya empati merupakan salah satu ciri paling menonjol pada psikopat. Mereka tidak memiliki rasa bersalah meski tindakannya merugikan atau melukai orang lain. 

Psikopat juga jarang menunjukkan emosi dan sulit memahami perasaan orang lain, termasuk rasa takut, sedih, atau cemas. Bahkan, penderitaan orang terdekat pun sering kali tidak menimbulkan reaksi emosional pada mereka.

3. Suka melanggar peraturan

Psikopat kerap mengabaikan norma atau aturan karena meyakini bahwa pandangan merekalah yang benar. Akibatnya, mereka sering melanggar hukum, terlibat perselisihan, atau melakukan tindakan berisiko tanpa rasa bersalah.

4. Narsistik

Tidak semua orang narsis adalah psikopat. Namun, banyak psikopat memiliki sifat narsistik, seperti rasa percaya diri yang berlebihan, pesona yang manipulatif, merasa diri lebih unggul, serta kecenderungan egois dan sombong.

5. Tidak bertanggung jawab

Psikopat sering menghindari tanggung jawab dan cenderung menyalahkan orang lain atas kesalahan atau masalah yang mereka sebabkan sendiri. Mereka sulit dipercaya dalam membuat janji dan kerap mengabaikan kewajiban atau komitmen.

6. Tidak memiliki tujuan jangka panjang

Beberapa psikopat mungkin memiliki ambisi tertentu, seperti ingin kaya atau terkenal, tetapi tidak memiliki perencanaan realistis untuk mencapainya. Mereka sering meyakini bahwa apa pun yang diinginkan dapat diperoleh dengan cara instan tanpa usaha atau konsistensi.

Diagnosis Psikopat

Dalam dunia medis, istilah psikopat tidak digunakan sebagai diagnosis resmi. Kondisi ini lebih dikenal sebagai gangguan kepribadian antisosial. Penderitanya umumnya memiliki kesadaran diri yang rendah dan jarang mencari bantuan profesional karena tidak merasa mengalami masalah. 

Banyak dari mereka baru menjalani pemeriksaan setelah perilakunya menimbulkan konsekuensi hukum atau membahayakan dirinya maupun orang lain.

Untuk memastikan diagnosis, dokter akan melakukan serangkaian evaluasi, meliputi:

  • Penelusuran riwayat hidup, pola perilaku, serta tipe kepribadian.
  • Pemeriksaan psikologis untuk menilai pola pikir, perasaan, perilaku, serta riwayat keluarga, termasuk melalui tes psikologi.
  • Pemeriksaan gejala lain yang berkaitan dengan gangguan mental.

Karena psikopat dapat tampil sangat normal dalam kehidupan sehari-hari, pemeriksaan menyeluruh sangat penting untuk memastikan diagnosis. Jika Anda mencurigai seseorang memiliki tanda-tanda gangguan kepribadian antisosial atau psikopat, anjurkan untuk berkonsultasi dengan tenaga kesehatan profesional agar penanganan yang tepat dapat diberikan.

Konsultasi dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja serta cepat dan praktis melalui Chat Bersama Dokter di aplikasi ALODOKTER.