Mengenali gejala infeksi paru-paru penting dilakukan agar penyakit ini dapat terdeteksi sejak dini dan ditangani dengan cepat. Apalagi gejalanya memiliki kemiripan dengan gejala flu atau pilek, sehingga penderitanya terkadang tidak menyadari bahwa dirinya sedang terinfeksi.

Infeksi paru-paru atau pneumonia bisa disebabkan oleh virus, bakteri, hingga jamur. Penyakit ini bisa menyerang siapa saja, tapi lebih sering terjadi pada bayi di bawah usia 2 tahun, lansia, perokok aktif maupun pasif, dan penderita penyakit kronis.]

Kenali 10 Gejala Infeksi Paru-paru - Alodokter

Gejala infeksi paru-paru bisa berbeda pada setiap orang, tergantung penyebab, usia, hingga riwayat kesehatan penderitanya.

Gejala Infeksi Paru-paru

Gejala infeksi paru-paru mirip dengan gejala penyakit lainnya, seperti flu atau asma. Meski begitu, ada beberapa gejala umum yang disebabkan oleh infeksi paru-paru, yaitu:

1. Batuk

Infeksi paru-paru dapat ditandai dengan batuk berdahak. Dahak yang dihasilkan biasanya bertekstur kental dan berwarna putih, kuning, hijau, bahkan cokelat yang berarti mengandung darah. Batuk berdahak yang dipicu oleh infeksi paru-paru dapat berlangsung lama, bahkan sampai berminggu-minggu.

2. Demam

Seseorang yang terkena infeksi paru-paru bisa mengalami demam tinggi dengan suhu tubuh mencapai 39° C. Demam tinggi ini bisa menyebabkan penderitanya menggigil, berkeringat, sakit kepala, dan dehidrasi.

Jika Anda mengalami demam dengan suhu lebih dari 39° C dan tidak kunjung membaik setelah 3 hari, lebih baik segera berobat ke dokter agar diketahui penyebabnya dan diobati dengan tepat.

3. Sesak napas

Infeksi paru-paru bisa membuat penderitanya mengalami sesak napas. Pasalnya, kondisi ini dapat memicu peradangan di saluran pernapasan, yang kemudian memicu penyempitan saluran napas dan produksi lendir berlebihan.

Efeknya, pasokan oksigen dalam darah menjadi rendah sehingga penderitanya rentan mengalami sesak napas. Meski disebabkan oleh infeksi paru-paru, sesak napas juga bisa dipicu oleh penyakit lainnya, seperti asma atau penyakit jantung. Bedanya kedua penyakit ini tidak disertai demam.

4. Nyeri dada yang menusuk

Penderita infeksi paru-paru umumnya mengalami nyeri dada yang tajam atau menusuk. Rasa nyeri yang muncul biasanya terasa lebih menyakitkan ketika sedang batuk atau menarik napas dalam. Rasa nyeri juga bisa menjalar hingga ke area punggung.

5. Kelelahan

Gejala infeksi paru-paru juga dapat ditandai dengan kelelahan meski penderitanya sudah istirahat dan tidur yang cukup. Rasa lelah yang muncul ini dapat terjadi karena tubuh sedang melawan infeksi.

6. Nyeri otot

Infeksi paru-paru dapat menimbulkan gejala nyeri otot atau myalgia. Selain disebabkan oleh infeksi, myalgia juga bisa dipicu oleh hal lain seperti cedera, gangguan saraf dan otot, atau penyakit autoimun.

7. Mengi

Mengi atau napas berbunyi seperti bersiul juga dapat menjadi gejala dari infeksi paru-paru. Kondisi ini dapat terjadi karena adanya peradangan dan penyempitan saluran napas yang dipicu oleh infeksi.

8. Hidung meler

Infeksi paru-paru juga bisa menyebabkan penderitanya mengalami hidung meler karena produksi lendir yang berlebihan di saluran pernapasan. Selain itu, kondisi ini juga disertai keluhan bersin-bersin.

9. Kulit atau bibir membiru

Saat terkena infeksi paru-paru, kulit atau bibir bisa tampak membiru. Kondisi yang disebut sianosis ini terjadi karena kurangnya pasokan oksigen dalam darah.

10. Nafsu makan hilang atau menurun

Infeksi paru-paru bisa membuat penderitanya mengalami penurunan nafsu makan. Kondisi ini perlu segera diatasi, karena bila dibiarkan dapat menyebabkan penderitanya mengalami penurunan berat badan atau bahkan malnutrisi.

Meski memiliki gejala yang mirip dengan penyakit lain, gejala infeksi paru-paru cenderung berlangsung lebih lama, yaitu lebih dari 2 minggu. Bahkan, batuk yang disebabkan oleh infeksi paru-paru dapat bertahan hingga 2 minggu lebih.

Oleh karena itu, segera periksakan diri ke dokter jika Anda mengalami gejala infeksi paru-paru agar Anda segera mendapatkan penanganan yang tepat. Untuk mendiagnosis penyakit ini, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan penunjang, seperti tes darah, foto Rontgen dada, hingga kultur darah.

Jika hasil pemeriksaan menunjukkan Anda terkena infeksi paru-paru, dokter akan memberikan penanganan sesuai penyebab yang mendasarinya. Misalnya, bila gejala infeksi paru-paru disebabkan oleh bakteri, dokter akan meresepkan obat antibiotik.