Sebagian besar kasus keracunan makanan bersifat ringan dan bisa ditangani secara mandiri di rumah. Pengobatan utamanya adalah mencegah dehidrasi dengan banyak minum air atau cairan elektrolit, serta menjaga asupan makanan agar tubuh bisa pulih dengan baik. 

Namun, pada kondisi tertentu, penanganan medis tetap diperlukan untuk mencegah dehidrasi berat atau komplikasi lain.

Perlu diingat apabila anak-anak, ibu hamil, lansia, serta orang dengan penyakit kronis lebih rentan mengalami komplikasi. Oleh karena itu, sebaiknya segera bawa ke dokter jika mereka mengalami keracunan makanan.

Penanganan Keracunan Makanan di Rumah

Jika mengalami keracunan makanan dengan gejala ringan, berikut adalah penanganan mandiri yang bisa dilakukan di rumah:

  • Minum air putih sedikit demi sedikit secara teratur untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang karena muntah atau diare
  • Mengonsumi makanan hambar dan mudah dicerna; rendah lemak; dan tidak pedas, seperti nasi, roti tawar, pisang, atau biskuit
  • Menghindari makanan berlemak, berminyak, atau pedas karena bisa memperparah iritasi lambung
  • Tidak mengonsumsi minuman berkafein, seperti kopi dan teh; minuman beralkohol; susu; dan makanan manis, olahan, maupun gorengan
  • Beristirahat dan tidur yang cukup agar sistem imun bekerja optimal melawan infeksi
  • Menggunakan obat diare yang bisa dibeli di apotek, atau berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter lewat chat

Penanganan Keracunan Makanan di Rumah Sakit

Jika keluhan memburuk atau tidak membaik setelah perawatan mandiri, segera ke dokter atau IGD rumah sakit terdekat. Berikut adalah beberapa terapi yang mungkin diberikan dokter:

  • Infus cairan pada kasus dehidrasi berat, terutama jika muntah atau diare sangat banyak sehingga cairan tidak dapat tergantikan hanya melalui minuman
  • Antibiotik, untuk mengatasi keracunan makanan akibat infeksi bakteri
  • Loperamide, seperti Gradilex, Lexadium, Midix, atau bismuth subsalicylate, untuk menangani diare dan meredakan mual

Keracunan makanan umumnya bisa pulih dengan perawatan mandiri di rumah, tetapi tetap perlu diwaspadai bila gejalanya berat atau tidak kunjung membaik. Jangan tunda untuk mencari pertolongan medis bila muntah terus-menerus, diare berdarah, demam tinggi, mulut kering, dan jarang buang air kecil. 

Selain itu, anak-anak, ibu hamil, lansia, dan orang dengan penyakit kronis lebih rentan mengalami komplikasi dan sebaiknya segera bawa ke IGD rumah sakit terdekat bila timbul gejala keracunan makanan. Anda juga bisa membuat janji konsultasi langsung ke dokter agar mendapatkan penanganan.

Untuk memudahkan, Anda bisa membuat janji konsultasi dengan dokter secara online. Dengan fitur booking online, Anda bisa melihat jadwal praktik dokter dengan mudah dan cepat, sehingga penanganan bisa segera dilakukan tanpa harus menunggu lama.

Apabila masih memiliki pertanyaan seputar keracunan makanan dan pengobatannya, Anda juga bisa membicarakannya dengan dokter lewat chat