Untuk mendiagnosis keracunan makanan, dokter akan melakukan pemeriksaan menyeluruh, mulai dari tanya jawab, pemeriksaan fisik, hingga tes penunjang. Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahui penyebab pasti keracunan, menilai tingkat keparahan kondisi, serta menentukan penanganan yang tepat.

Beberapa Pemeriksaan untuk Diagnosis Keracunan Makanan

Untuk mendiagnosis kondisi yang menyebabkan keracunan makanan, dokter akan melakukan serangkaian pemeriksaan berikut:

Tanya jawab

Tahap awal untuk mengetahui penyebab keracunan makanan adalah tanya jawab dengan pasien. Beberapa pertanyaan yang akan diajukan meliputi:

  • Gejala yang dialami dan sejak kapan muncul
  • Makanan atau minuman apa saja yang dikonsumsi sebelum gejala timbul
  • Riwayat penyakit atau obat-obatan yang sedang digunakan
  • Apakah ada orang lain yang mengonsumsi makanan sama dan mengalami gejala serupa

Informasi ini membantu dokter memperkirakan sumber kontaminasi dan jenis keracunan yang dialami.

Pemeriksaan fisik

Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan kondisi fisik untuk mendeteksi tanda dehidrasi atau komplikasi lain. Beberapa tanda yang diperiksa antara lain mulut kering, denyut nadi cepat, tekanan darah menurun, serta kondisi kulit yang kurang elastis.

Pemeriksaan penunjang

Jika diperlukan, dokter akan melakukan pemeriksaan tambahan untuk memastikan penyebab keracunan makanan. Beberapa pemeriksaan yang mungkin disarankan meliputi:

  • Pemeriksaan feses, untuk mendeteksi bakteri, virus, atau parasit penyebab infeksi
  • Tes darah, untuk menilai adanya infeksi, ketidakseimbangan elektrolit, atau tanda komplikasi lain
  • Foto Rontgen, jika dicurigai infeksi sudah menimbulkan komplikasi pada organ tertentu
  • Lumbal pungsi, dalam kasus jarang, bila ada dugaan infeksi menyebar ke sistem saraf pusat

Diagnosis keracunan makanan sebaiknya dilakukan sesegera mungkin agar penyebabnya dapat diketahui dan penanganan bisa diberikan dengan tepat. Segera periksakan diri ke dokter bila muncul gejala, seperti dehidrasi berat, muntah terus-menerus, diare berdarah, atau demam tinggi.

Untuk langkah awal yang lebih cepat dan praktis, Anda bisa memanfaatkan fitur Chat Bersama Dokter guna mendapatkan saran awal, termasuk penjelasan jenis pemeriksaan yang tepat, sebelum menjalani pemeriksaan langsung.