Jerawat dapat mengganggu penampilan, apalagi bila sampai menimbulkan bekas. Namun, sebenarnya hal ini bisa diatasi. Ada beberapa cara menghilangkan jerawat dan bekasnya yang bisa Anda lakukan sendiri di rumah, ada juga yang perlu dilakukan oleh dokter.

Jerawat sering kali muncul di bagian tubuh yang cenderung berminyak dan banyak berkeringat, seperti wajah, dada, bahu, dan punggung. Munculnya jerawat bisa dialami oleh siapa saja, terutama remaja. Agar tidak mengganggu penampilan, cara menghilangkan jerawat dan bekasnya yang benar, penting untuk diketahui.

Ketahui Cara Menghilangkan Jerawat dan Bekasnya - Alodokter

Jerawat dapat muncul ketika folikel atau tempat tumbuhnya rambut di kulit tersumbat oleh minyak (sebum) dan sel kulit mati.

Berdasarkan tingkat keparahannya, jerawat ada yang bersifat ringan, sedang, hingga parah.

Jerawat ringan umumnya berbentuk bintik atau komedo, sedangkan jerawat sedang ditandai dengan benjolan kecil berwarna merah dan terasa lunak yang terkadang disertai nanah. Kondisi ini disebut juga jerawat papula dan pustula.

Sementara itu, jenis jerawat yang tergolong jerawat parah antara lain jerawat batu, jerawat kistik, dan akne fulminans.

Jenis jerawat yang bisa ditangani di rumah adalah jerawat ringan dan sedang, sedangkan jerawat yang parah sebaiknya ditangani dokter kulit karena berisiko menyebabkan bekas jerawat yang besar.

Beberapa Cara Menghilangkan Jerawat

Untuk menghilangkan jerawat yang ringan, Anda bisa melakukan beberapa cara berikut ini:

  • Hindari mencuci wajah yang berjerawat lebih dari 2 kali sehari karena dapat menimbulkan iritasi pada kulit dan membuat jerawat semakin memburuk.
  • Basuh dan bersihkan bagian kulit yang berjerawat menggunakan sabun pembersih wajah khusus jerawat dan air hangat.
  • Hindari memencet jerawat karena bisa menimbulkan bekas jerawat yang bersifat permanen.
  • Bersihkan wajah atau tubuh yang berjerawat setiap kali habis banyak berkeringat, misalnya setelah berolahraga atau berjemur.
  • Hindari paparan sinar matahari langsung dan gunakan tabir surya saat beraktivitas di luar ruangan.

Hindari juga penggunaan menggunakan make up selama masih berjerawat karena make up dapat menyumbat pori-pori di kulit dan membuat jerawat kembali muncul atau menjadi semakin parah. Jika ingin menggunakan make up, pilihlah produk yang tidak mengandung minyak atau berlabel noncomedogenic.

Untuk mengatasi jerawat sedang, Anda bisa menggunakan obat jerawat yang dijual bebas, seperti salep atau krim dengan kandungan benzoil peroksida, belerang, resolsinol, atau asam salisilat.

Bila Anda menderita jerawat parah, kondisi ini perlu diobati oleh dokter kulit. Untuk mengatasi jerawat, dokter mungkin akan memberikan suntikan kortikosteroid dan salep antibiotik untuk meredakan peradangan dan mengatasi infeksi pada jerawat.

Untuk mengatasi jerawat yang parah atau sering kambuh, dokter juga mungkin akan meresepkan obat jerawat berupa tretinoin atau pil KB.

Beberapa Cara Menghilangkan Bekas Jerawat

Setelah jerawat hilang, terkadang akan muncul bekas jerawat berupa jaringan parut,  bintik kemerahan, atau bahkan keloid. Biasanya bekas jerawat tersebut akan muncul jika jerawat dipecahkan atau dipencet dengan cara yang kurang tepat.

Untuk mengatasi bekas jerawat yang kecil dan tidak terlalu parah, Anda dapat melakukan perawatan sendiri di rumah dengan mengoleskan bahan alami, seperti madu, lidah buaya atau aloe vera, dan lemon, pada bekas jerawat.

Jika bahan-bahan alami tersebut tidak efektif untuk menghilangkan bekas jerawat yang muncul, Anda bisa berkonsultasi dengan dokter kulit. Anda mungkin akan diberikan salep penghilang bekas jerawat terlebih dahulu. Namun, jika ini belum ampuh menghilangkan bekas jerawat, dokter mungkin akan menyarankan perawatan yang lebih canggih.

Berikut adalah langkah penanganan yang mungkin dokter sarankan:

1. Dermabrasi

Dermabrasi adalah salah satu perawatan kulit paling efektif untuk menangani bekas luka pada wajah. Saat Anda menjalani dermabrasi, dokter akan memberikan obat bius lokal pada wajah Anda, kemudian dokter akan menggunakan alat khusus untuk merangsang pembentukan jaringan kulit baru pada wajah Anda.

2. Chemical peeling

Chemical peels memiliki efek yang hampir sama dengan dermabrasi, yaitu untuk mengelupaskan jaringan kulit lama dan membentuk lapisan kulit yang baru. Pada metode chemical peeling dokter akan memberikan zat asam pada kulit Anda guna merangsang pembentukan jaringan kulit yang baru.

Metode ini biasanya digunakan bila jerawat menimbulkan bekas luka yang cukup dalam pada lapisan kulit Anda.

3. Filler

Dokter dapat memberikan suntikan filler pada bekas jerawat agar permukaan kulit di bagian tersebut tampak lebih rata dan mulus. Filler yang disuntikkan dapat berupa lemak atau kolagen.

4. Terapi laser

Terapi laser juga bisa berfungsi untuk menghilangkan lapisan atas kulit dan merangsang pembentukan jaringan kulit baru yang lebih mulus. Perawatan ini biasanya memiliki waktu penyembuhan yang lebih cepat dibandingkan perawatan pelapisan ulang lainnya, seperti chemical peels dan dermabrasi.

5. Microneedling

Teknik untuk menghilangkan bekas jerawat ini mirip dengan dermabrasi. Metode microneedling dilakukan oleh dokter dengan menciptakan luka-luka kecil menggunakan alat khusus yang terdiri dari jarum-jarum halus.

Namun, sebelum metode ini dilakukan, dokter akan terlebih dahulu memberikan obat bius lokal pada wajah Anda, agar Anda tidak merasa kesakitan. Metode microneedling dapat merangsang produksi kolagen dan lapisan kulit yang baru agar bekas jerawat tampak lebih samar.

Beberapa metode untuk menghilangkan bekas jerawat tersebut mungkin perlu dilakukan hingga beberapa kali dan tidak dapat memberikan hasil secara instan. Orang yang memiliki masalah kulit tertentu, misalnya kulit sensitif, juga mungkin tidak dapat menjalani beberapa langkah di atas.

Oleh karena itu, Anda perlu berkonsultasi ke dokter kulit agar dokter dapat menentukan cara menghilangkan jerawat dan bekas jerawat yang Anda dengan baik.