Lamivudine adalah obat untuk menangani hepatitis B atau infeksi HIV. Perlu diketahui bahwa obat ini hanya bisa memperlambat perkembangan penyakit, tetapi tidak dapat menyembuhkan atau mencegah penularan hepatitis B atau infeksi HIV.

Lamivudine termasuk dalam obat golongan antivirus. Obat ini bekerja dengan cara memblokir enzim yang berperan dalam perkembangbiakan virus. Alhasil, viral load (jumlah virus) di dalam tubuh akan berkurang dan perkembangan penyakit dapat diperlambat.

lamivudine - alodokter

Dalam penanganan HIV, lamivudine akan dikombinasikan bersama obat lain.

Merek dagang lamivudine: 3TC, Heplav, Hiviral, Lamivudine, LMV

Apa Itu Lamivudine

Golongan Obat resep
Kategori Obat antivirus
Manfaat Mengatasi infeksi virus hepatitis B dan HIV
Dikonsumsi oleh Dewasa dan anak-anak
Lamivudine untuk ibu hamil Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada ibu hamil.
Obat ini hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.
Lamivudine untuk ibu menyusui Lamivudine umumnya aman digunakan oleh ibu menyusui karena tidak menimbulkan efek samping yang serius pada ibu dan bayi.
Bentuk obat Tablet

Peringatan sebelum Mengonsumsi Lamivudine

Sebelum menggunakan obat ini, Anda perlu memperhatikan beberapa hal berikut:

  • Beri tahu dokter tentang riwayat alergi yang Anda miliki. Lamivudine tidak boleh diberikan kepada orang yang alergi terhadap obat ini.
  • Informasikan kepada dokter jika Anda pernah atau sedang menderita penyakit liver, penyakit ginjal, diabetes, pankreatitis, atau pernah menjalani transplantasi hati.
  • Diskusikan ke dokter terkait risiko terjadinya asidosis laktat, yaitu penumpukan asam laktat di dalam tubuh. Konsumsi lamivudine berisiko menyebabkan kondisi tersebut, terutama pada wanita, penderita kondisi medis lain, atau orang yang minum obat HIV dalam jangka panjang.
  • Jangan langsung mengemudi atau melakukan aktivitas lain yang memerlukan kewaspadaan setelah mengonsumsi Lamivudine. Obat ini dapat menyebabkan pusing.
  • Konsultasikan ke dokter mengenai penggunaan obat ini jika Anda sedang hamil, berencana untuk hamil, atau sedang menyusui.
  • Beri tahu dokter jika Anda sedang mengonsumsi obat, suplemen, atau produk herbal tertentu. Tujuannya adalah untuk menghindari terjadinya interaksi obat yang tidak diinginkan.
  • Segera ke dokter jika terjadi reaksi alergi obat setelah mengonsumsi lamivudine.

Dosis dan Aturan Pakai Lamivudine

Berikut ini adalah dosis umum penggunaan lamivudine berdasarkan kondisi dan usia pasien:

Kondisi: Hepatitis B kronis

  • Dewasa: 100 mg, 1 kali sehari. Khusus pada pasien yang menderita hepatitis B bersamaan dengan HIV, dosisnya adalah 150 mg 2 kali sehari, atau 300 mg 1 kali sehari.
  • Anak usia 2–17 tahun: 3 mg/kgBB, 1 kali sehari. Dosis maksimal adalah 100 mg per hari.

Kondisi: Infeksi HIV

  • Dewasa: 150 mg 2 kali sehari, atau 300 mg 1 kali sehari.
  • Anak dengan berat badan (BB) 14–21 kg: 75 mg, 2 kali sehari.
  • Anak dengan BB 22–30 kg: 75 mg pada pagi hari dan 150 mg pada malam hari.
  • Anak dengan berat badan >30 kg: 150 mg, 2 kali sehari.

Cara Mengonsumsi Lamivudine dengan Benar

Ikuti anjuran dokter dan baca petunjuk pada kemasan obat sebelum minum lamivudine. Jangan mengurangi atau menambah dosis yang dikonsumsi.

Berikut ini adalah cara menggunakan lamivudine dengan benar:

  • Konsumsilah lamivudine sebelum atau sesudah makan.
  • Usahakan untuk mengonsumsi lamivudine secara teratur pada waktu yang sama setiap harinya agar pengobatan maksimal.
  • Jangan berhenti menggunakan lamivudine tanpa seizin dokter. Menghentikan pengobatan terlalu cepat dapat menyebabkan infeksi tidak terkontrol dengan baik.
  • Lakukan kontrol secara rutin sesuai dengan jadwal yang ditentukan oleh dokter. Anda mungkin perlu menjalani pemeriksaan kesehatan rutin, termasuk tes viral load HIV, tes fungsi hati, atau pemeriksaan jumlah virus hepatitis B.
  • Jika Anda lupa mengonsumsi lamivudine, segera minum obat ini begitu teringat. Namun, bila waktu minum obat berikutnya sudah dekat, abaikan dosis yang terlewat dan jangan menggandakan dosis selanjutnya.
  • Simpan lamivudine di dalam suhu ruangan dan terhindar dari paparan sinar matahari langsung. Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak.

Interaksi Lamivudine dengan Obat Lain

Efek interaksi antarobat yang dapat terjadi jika lamivudine digunakan bersama obat lain meliputi:

  • Peningkatan risiko terjadinya anemia berat jika digunakan dengan zidovudine
  • Peningkatan risiko terjadinya efek samping dari lamivudine jika digunakan dengan trimethoprim
  • Peningkatan risiko munculnya resistensi obat dan kegagalan pengobatan jika digunakan dengan abacavir
  • Peningkatan risiko terjadinya efek samping dari emtricitabine

Untuk mencegah terjadinya efek interaksi obat, diskusikan dengan dokter jika Anda berencana menggunakan lamivudine bersama obat, suplemen, atau produk herbal apa pun.

Efek Samping dan Bahaya Lamivudine

Beberapa efek samping yang dapat terjadi setelah mengonsumsi lamivudine adalah:

  • Batuk, pilek, atau hidung tersumbat
  • Sakit kepala
  • Pusing
  • Mual
  • Muntah
  • Diare
  • Sulit tidur

Lakukan pemeriksaan ke dokter jika efek samping di atas tidak segera mereda atau makin berat. Segera ke dokter jika mengalami reaksi alergi obat atau efek samping yang lebih serius, seperti: