Lioresal adalah obat untuk mengatasi kaku otot akibat kondisi tertentu, seperti multiple sclerosis, cedera atau penyakit tulang belakang, dan cerebral palsy. Obat ini hanya boleh dikonsumsi berdasarkan resep dokter.

Lioresal mengandung baclofen yang termasuk dalam golongan obat antispasmodik. Obat ini bekerja pada sistem saraf pusat yang mengatur gerak otot. Dengan begitu, nyeri akibat kram otot akan berkurang dan otot pun menjadi rileks.

Lioresal

Perlu diketahui bahwa Lioresal tidak bisa menyembuhkan penyakit yang menyebabkan kaku otot. Namun, obat ini dapat mengurangi gejala nyeri, tegang, dan kaku pada otot serta mempermudah pasien dalam fisioterapi.

Apa Itu Lioresal

Bahan aktif Baclofen
Golongan Obat resep
Kategori Relaksan otot
Manfaat Meredakan kejang otot, kram, dan kaku pada otot
Dikonsumsi oleh Dewasa dan anak usia ≥12 tahun
Lioresal untuk ibu hamil Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada ibu hamil.
Obat ini hanya boleh dikonsumsi jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.
Lioresal untuk ibu menyusui Obat ini aman digunakan oleh ibu menyusui, terutama jika bayi masih berusia >2 bulan.
Konsultasikan dengan dokter terkait penggunaan Lioresal sebelum menyusui bayi baru lahir.
Bentuk obat Tablet

Peringatan Sebelum Mengonsumsi Lioresal

Berikut adalah beberapa hal yang perlu Anda perhatikan sebelum menggunakan Lioresal:

  • Beri tahu dokter riwayat alergi yang Anda miliki. Lioresal tidak boleh dikonsumsi oleh orang yang alergi terhadap obat ini.
  • Beri tahu dokter jika Anda pernah atau sedang menderita penyakit liver, penyakit ginjal, diabetes, porfiria, hipertensi, stroke, kista ovarium, rematik, atau penyakit paru-paru.
  • Informasikan kepada dokter jika Anda menderita gangguan pencernaan, seperti tukak lambung, ulkus duodenum, atau gastroparesis.
  • Beri tahu dokter jika Anda pernah atau sedang mengalami epilepsi, gangguan keseimbangan, atau penyakit Parkinson.
  • Beri tahu dokter jika Anda menderita gangguan mental, seperti depresi, mania, psikosis, atau skizofrenia.
  • Informasikan kepada dokter bahwa Anda sedang mengonsumsi Lioresal jika direncanakan untuk menjalani tindakan medis apa pun, termasuk operasi gigi.
  • Beri tahu dokter jika Anda sedang hamil, menyusui, mungkin hamil, atau merencanakan kehamilan.
  • Beri tahu dokter jika Anda sedang menggunakan obat lain, termasuk suplemen dan produk herbal. Tujuannya adalah untuk menghindari interaksi obat yang tidak diinginkan.
  • Beri tahu dokter jika Anda pernah atau sedang mengalami kecanduan alkohol atau penyalahgunaan NAPZA.
  • Jangan mengonsumsi minuman beralkohol selama menjalani terapi dengan Lioresal karena dapat meningkatkan risiko terjadinya efek samping.
  • Jangan langsung mengemudi atau melakukan aktivitas lain yang memerlukan kewaspadaan setelah mengonsumsi Lioresal. Kandungan baclofen dalam obat ini dapat menyebabkan pusing dan kantuk.
  • Beri tahu dokter bahwa Anda sedang mengonsumsi Lioresal jika direncanakan menjalani tindakan medis apa pun, terutama operasi dengan bius total.
  • Segera ke dokter jika mengalami reaksi alergi obat atau efek samping serius setelah mengonsumsi Lioresal.

Dosis dan Aturan Pakai Lioresal

Lioresal digunakan untuk meredakan tegang, kaku, dan nyeri pada otot. Dosis Lioresal untuk orang dewasa dan anak usia ≥12 tahun adalah 5 mg 3 kali sehari.

Dosis dapat ditingkatkan sebanyak 5 mg setiap 3 hari bila keluhan masih mengganggu. Dosis maksimal adalah 20 mg, 4 kali sehari.

Cara Mengonsumsi Lioresal dengan Benar

Ikuti anjuran dokter dan baca petunjuk yang terdapat pada kemasan sebelum minum Lioresal. Jangan menambah atau mengurangi dosis tanpa persetujuan dokter.

Agar hasil pengobatan maksimal, perhatikan hal-hal berikut terkait penggunaan Lioresal:

  • Konsumsilah Lioresal setelah makan. Telan tablet Lioresal secara utuh dengan bantuan air putih.
  • Jika Anda lupa mengonsumsi Lioresal, segera minum obat ini begitu teringat. Namun, bila sudah mendekati jadwal konsumsi berikutnya, abaikan dosis yang terlewat dan jangan menggandakan dosis
  • Jangan menghentikan pengobatan secara mendadak tanpa persetujuan dokter. Hal ini bisa menyebabkan perburukan kondisi, serta gejala putus obat, seperti halusinasi atau kejang. Jika terapi perlu dihentikan, dokter akan menurunkan dosis Lioresal secara perlahan.
  • Lakukan kontrol sesuai dengan jadwal yang diberikan dokter agar kondisi dan respons terapi dapat terpantau. Selama mengonsumsi Lioresal, Anda mungkin akan diminta untuk menjalani tes gula darah dan urine secara berkala.
  • Simpan Lioresal di tempat bersuhu ruangan, kering, dan terhindar dari sinar matahari langsung, serta jauh dari jangkauan anak-anak.

Interaksi Lioresal dengan Obat Lain

Obat dengan kandungan baclofen dapat menimbulkan efek interaksi jika digunakan bersama dengan obat lain. Interaksi tersebut meliputi:

  • Peningkatan risiko terjadi efek samping jika digunakan bersama zolpidem, lorazepam, atau duloxetine. Efek samping ini bisa berupa pusing, kantuk, linglung, dan sulit berkonsentrasi
  • Peningkatan risiko terjadinya efek samping penurunan tekanan darah jika digunakan bersama furosemide, candesartan, atau captopril
  • Peningkatan efek samping pusing, kantuk, linglung, dan sulit berkonsentrasi jika digunakan dengan escitalopram, pregabalin, gabapentin, dan quetiapine.
  • Peningkatan risiko terjadinya penekanan fungsi sistem saraf pusat, yang bisa menyebabkan gangguan pernapasan, koma, atau bahkan kematian, jika digunakan bersama codeine, buprenorphine, atau fentanyl.

Untuk mencegah terjadinya interaksi obat yang tidak diinginkan, diskusikan dengan dokter sebelum menggunakan lioresal dengan obat lain.

Efek Samping dan Bahaya Lioresal

Beberapa efek samping yang mungkin terjadi setelah mengonsumsi obat dengan kandungan baclofen, seperti Lioresal, adalah:

  • Kantuk
  • Pusing atau sakit kepala
  • Lemas atau lelah
  • Mual
  • Sering buang air kecil
  • Sembelit
  • Sulit tidur pada malam hari (insomnia)

Periksakan diri ke dokter keluhan tersebut tidak kunjung membaik atau justru malah memburuk. Segera cari pertolongan medis jika mengalami reaksi alergi obat atau efek samping yang lebih serius, seperti:

  • Nyeri dada
  • Pingsan
  • Bengkak pada pergelangan kaki
  • Halusinasi
  • Gangguan irama jantung (aritmia)
  • Perubahan suasana hati
  • Gangguan bicara, seperti bicara cadel
  • Sesak napas atau napas pendek-pendek