Pregabalin adalah obat untuk mengatasi kejang dan gangguan kecemasan. Selain itu, obat ini juga bisa digunakan untuk meredakan nyeri saraf akibat diabetes (neuropati diabetik), herpes zoster (neuralgia postherpetic), cedera tulang belakang, atau fibromyalgia.

Pregabalin termasuk dalam golongan obat antikonvulsan (antikejang). Obat ini bekerja dengan cara menekan aktivitas listrik yang tidak normal di sistem saraf. Dengan begitu, kejang bisa dicegah atau diatasi.

alodokter-pregabalin

Pregabalin juga mampu menghambat senyawa kimia di otak yang terlibat dalam proses terjadinya rasa cemas dan nyeri akibat kerusakan saraf (nyeri neuropatik). Oleh karena itu, pregabalin juga bisa digunakan untuk mengatasi gangguan kecemasan dan meredakan nyeri neuropati.

Perlu diketahui bahwa pregabalin hanya digunakan untuk meredakan keluhan dan tidak bisa menyembuhkan kejang atau penyakit yang menyebabkan nyeri saraf. Pregabalin tersedia dalam bentuk kapsul dan hanya boleh digunakan sesuai dengan resep dokter.

Merek dagang pregabalin: Aprion, Gabatrop, Gamalix, Glinov, Labalin, Leptica, Lyrica, Lyrigad, Neufar, Nevalin, Nomathic, Noleptic, Nulyn, Opibalin, PGB, Pregabalin, Pregamep, Prelin, Pregex, dan Provelyn.

Apa Itu Pregabalin

Golongan Obat resep
Kategori Antikonvulsan
Manfaat Mengatasi kejang atau epilepsi, gangguan kecemasan, serta nyeri akibat neuropati diabetik, herpes zoster, cedera tulang belakang, atau fibromyalgia.
Dikonsumsi oleh Dewasa usia ≥18 tahun
Pregabalin untuk ibu hamil dan menyusui Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, tapi belum ada studi terkontrol pada wanita hamil.

Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.

Pregabalin terserap ke dalam ASI dan tidak boleh digunakan selama menyusui.

Bentuk obat Kapsul

Peringatan Sebelum Mengonsumsi Pregabalin

Berikut ini adalah hal yang perlu Anda perhatikan sebelum menjalani pengobatan dengan pregabalin:

  • Jangan mengonsumsi pregabalin jika Anda alergi terhadap obat ini. Selalu beri tahu dokter tentang riwayat alergi yang Anda miliki.
  • Beri tahu dokter jika Anda sedang atau pernah menderita penyakit ginjal, penyakit jantung, diabetes, penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), gangguan pembekuan darah, atau trombositopenia.
  • Beri tahu dokter jika Anda pernah atau sedang mengalami gangguan suasana hati, depresi, atau pernah melakukan percobaan bunuh diri.
  • Beri tahu dokter jika Anda pernah mengalami penyalahgunaan NAPZA atau kecanduan alkohol.
  • Jangan mengonsumsi minuman beralkohol selama menjalani pengobatan dengan pregabalin karena berisiko menimbulkan efek samping.
  • Jangan langsung melakukan aktivitas yang membutuhkan kewaspadaan, seperti mengemudikan kendaraan atau mengoperasikan alat berat setelah mengonsumsi pregabalin, karena obat ini bisa menyebabkan kantuk dan pusing.
  • Beri tahu dokter jika Anda sedang menggunakan obat-obatan lain, termasuk suplemen dan produk herbal, untuk mengantisipasi interaksi obat.
  • Beri tahu dokter jika Anda sedang hamil, merencanakan kehamilan, atau sedang menyusui.
  • Beri tahu dokter bahwa Anda sedang mengonsumsi pregabalin sebelum menjalani operasi, termasuk operasi gigi.
  • Segera ke dokter jika Anda mengalami reaksi alergi obat, efek samping yang serius, atau overdosis, setelah mengonsumsi pregabalin.

Dosis dan Aturan Pakai Pregabalin

Dokter akan memberikan dosis dan menentukan lama pengobatan sesuai dengan kondisi yang diderita pasien. Berikut ini adalah dosis pregabalin untuk orang dewasa berdasarkan kondisi yang ditangani:

  • Kondisi: Kejang parsial atau epilepsi
    Dosis 150 mg per hari, dibagi dalam 2–3 jadwal konsumsi. Jika diperlukan, dosis dapat ditingkatkan hingga 300 mg per hari setelah 1 minggu. Dosis maksimal 600 mg per hari.
  • Kondisi: Nyeri saraf (nyeri neuropati)
    Dosis 150 mg per hari, dibagi dalam 2–3 jadwal konsumsi. Jika diperlukan, dosis dapat ditingkatkan menjadi 300 mg per hari setelah 3–7 hari. Dosis maksimal 600 mg per hari.
  • Kondisi: Nyeri akibat neuropati diabetik
    Dosis 50 mg, 3 kali sehari. Jika diperlukan, dosis dapat ditingkatkan menjadi 100 mg, 3 kali sehari. Dosis maksimal: 300 mg per hari.
  • Kondisi: Fibromyalgia
    Dosis 150 mg per hari, dibagi dalam 2–3 jadwal konsumsi. Jika diperlukan, dosis dapat ditingkatkan menjadi 300 mg per hari setelah 1 minggu. Dosis maksimal 450 mg per hari.
  • Kondisi: Gangguan kecemasan
    Dosis 150 mg per hari, dibagi dalam 2–3 jadwal konsumsi. Dosis dapat ditingkatkan sebanyak 150 mg tiap minggu. Dosis maksimal 600 mg tiap hari.
  • Kondisi: Nyeri pascainfeksi herpes zoster atau postherpetic neuralgia
    Dosis 75–150 mg 2 kali sehari, atau 50–100 mg 3 kali sehari. Dosis maksimal 600 mg per hari.

Cara Mengonsumsi Pregabalin dengan Benar

Ikuti anjuran dokter dan baca informasi yang terdapat pada kemasan pregabalin sebelum mengonsumsinya. Jangan menambah atau mengurangi dosis, serta jangan menggunakan obat melebihi jangka waktu yang dianjurkan dokter.

Pregabalin dapat dikonsumsi sebelum atau setelah makan. Telan kapsul pregabalin dengan air putih tanpa membuka dan mengeluarkan isi kapsul.

Konsumsi pregabalin pada jam yang sama tiap harinya agar efek pengobatan optimal. Jika lupa mengonsumsi pregabalin, segera konsumsi jika belum mendekati jadwal konsumsi obat berikutnya. Apabila sudah dekat, abaikan dosis yang terlewat dan jangan menggandakan dosis di waktu selanjutnya.

Jangan menghentikan pengobatan pregabalin tanpa berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter karena berisiko menimbulkan gejala putus obat, seperti sulit tidur, sakit kepala, dan kejang. Untuk menghindari hal ini, dokter akan mengurangi dosis secara bertahap jika pengobatan perlu dihentikan.

Lakukan kontrol berkala sesuai jadwal yang diberikan dokter agar kondisi kesehatan Anda dan respons terapi dapat terpantau.

Simpan pregabalin dalam wadah tertutup di tempat sejuk dan terhindar dari paparan sinar matahari langsung. Jauhkan obat dari jangkauan anak-anak.

Interaksi Pregabalin dengan Obat Lain

Berikut ini adalah interaksi antarobat yang dapat terjadi jika menggunakan pregabalin bersamaan dengan obat lain:

  • Peningkatan risiko terjadinya angioedema jika digunakan bersama obat golongan ACE inhibitor
  • Peningkatan risiko terjadinya efek samping yang fatal, seperti koma atau gangguan pernapasan, jika digunakan bersama obat golongan opioid, seperti codein, hydrocodone, fentanyl, atau oxycodone
  • Peningkatan risiko terjadinya efek samping, seperti pusing, kantuk, linglung, atau sulit berkonsentrasi, jika digunakan bersama lorazepam, metoclopramide, atau alprazolam

Efek Samping dan Bahaya Pregabalin

Efek samping yang mungkin muncul setelah mengonsumsi pregabalin adalah:

  • Kantuk
  • Pusing
  • Sakit kepala
  • Mulut kering
  • Mual atau muntah
  • Sembelit
  • Sulit berkonsentrasi atau sering lupa
  • Nafsu makan meningkat dan berat badan bertambah
  • Rasa lelah
  • Perubahan suasana hati

Periksakan ke dokter jika efek samping di atas tidak kunjung mereda atau bertambah parah. Segera ke dokter jika muncul reaksi alergi obat yang bisa ditandai dengan gejala tertentu, seperti munculnya ruam kulit yang gatal, bengkak di kelopak mata dan bibir, atau kesulitan bernapas.

Selain itu, Anda juga harus segera ke dokter jika mengalami efek samping yang lebih berat, seperti:

  • Gangguan penglihatan, seperti pandangan buram atau penglihatan ganda
  • Bengkak di tangan, lengan, atau kaki
  • Nyeri dada
  • Mengi atau sesak napas
  • Nyeri otot atau lemah otot, terutama jika disertai demam
  • Mudah mengalami memar atau perdarahan
  • Warna kulit, bibir, jari tangan dan kaki membiru
  • Tremor
  • Depresi
  • Muncul keinginan untuk menyakiti diri sendiri atau bunuh diri
  • Halusinasi