Duloxetine adalah obat untuk menangani depresi dan gangguan kecemasan. Obat ini juga bisa digunakan untuk meredakan nyeri saraf pada penderita diabetes dan nyeri kronis akibat fibromyalgia.

Duloxetine merupakan obat antidepresan jenis serotonin-norepinephrine reuptake inhibitors (SNRIs). Obat ini bekerja dengan cara mengembalikan keseimbangan kadar serotonin dan norepinefrin di dalam otak. Dua senyawa kimia ini berperan dalam mengatur perasaan dan suasana hati.

Duloxetine - alodokter

Dengan lebih seimbangnya kadar zat kimia ini di dalam otak maka keluhan dan gejala depresi dan gangguan kecemasan bisa mereda. Duloxetine tersedia dalam bentuk kapsul dan hanya boleh dikonsumsi dengan resep dokter.

Merek dagang duloxetine: Cymbalta dan Duloxta 60.

Apa Itu Duloxetine

Golongan Obat resep
Kategori Obat antidepresan golongan SNRIs (serotonin-norepinephrine reuptake inhibitors)
Manfaat Menangani depresi dan gangguan kecemasan, serta meredakan nyeri saraf akibat neuropati diabetik dan nyeri kronis akibat kondisi tertentu, seperti fibromyalgia
Dikonsumsi oleh Dewasa dan anak-anak usia ≥7 tahun
Duloxetine untuk ibu hamil dan menyusui Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada wanita hamil.Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.

Duloxetine terserap ke dalam ASI. Bila Anda sedang menyusui, jangan menggunakan obat ini tanpa berkonsultasi dulu dengan dokter.

Bentuk obat Kapsul

Peringatan Sebelum Mengonsumsi Duloxetine

Duloxetine tidak boleh digunakan sembarangan dan harus sesuai resep dokter. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum menggunakan obat ini, yaitu:

  • Beri tahu dokter tentang riwayat alergi yang Anda miliki. Duloxetine tidak boleh diberikan kepada pasien yang alergi terhadap obat ini.
  • Beri tahu dokter jika Anda sedang menggunakan obat golongan monoamine oxidase inhibitors (MAOI), seperti isocaboxazid atau selegiline. Duloxetine tidak boleh diberikan pada pasien yang sedang atau baru saja mengonsumsi obat tersebut.
  • Beri tahu dokter jika Anda sedang atau pernah menderita glaukoma, penyakit jantung, penyakit liver, hipertensi, penyakit ginjal, penyakit pada saluran pencernaan, gangguan bipolar, kecanduan alkohol, atau pernah melakukan percobaan bunuh diri.
  • Jangan mengonsumsi minuman beralkohol selama menjalani pengobatan dengan duloxetine.
  • Jangan mengemudikan kendaraan atau melakukan kegiatan yang membutuhkan kewaspadaan setelah mengonsumsi duloxetine, karena obat ini dapat menyebabkan pusing atau penglihatan kabur.
  • Duloxetine dapat memengaruhi kadar gula darah. Jika Anda menderita diabetes, periksakan kadar gula darah secara rutin ke dokter selama menjalani pengobatan dengan duloxetine.
  • Beri tahu dokter jika Anda sedang hamil, menyusui, atau merencanakan kehamilan.
  • Beri tahu dokter jika Anda sedang menggunakan obat-obatan lain, termasuk suplemen, atau produk herbal yang mengandung St. John’s wort atau triptofan.
  • Segera ke dokter jika Anda mengalami reaksi alergi obat, overdosis, atau efek samping yang serius setelah mengonsumsi duloxetine.

Dosis dan Aturan Pakai Duloxetine

Dosis duloxetine yang diberikan dokter dapat berbeda-beda pada tiap pasien, tergantung kondisi yang ingin ditangani. Berikut ini adalah penjelasannya:

Kondisi: Depresi

  • Dewasa: 20–30 mg, 2 kali sehari. Dosis harian tidak melebihi 120 mg per hari.

Kondisi: Gangguan kecemasan

  • Dewasa: Dosis awal 30 mg sekali sehari, selama 1 minggu pertama pengobatan. Kemudian dilanjutkan dengan dosis 60 mg sekali sehari. Dosis harian tidak melebihi 120 mg per hari.
  • Lansia dan anak-anak usia ≥7 tahun: Dosis awal 30 mg sekali sehari, selama 2 minggu pertama pengobatan, kemudian dilanjutkan dengan dosis 60 mg sekali sehari. Dosis maksimal adalah 120 mg per hari.

Kondisi: Neuropati diabetik

  • Dewasa: 60 mg per hari yang dibagi dalam 1–2 kali jadwal konsumsi.

Kondisi: Fibromyalgia

  • Dewasa: 30 mg sekali sehari, selama 1 minggu pertama pengobatan. Kemudian dilanjutkan dengan dosis 60 mg sekali sehari.
  • Anak-anak usia ≥13 tahun: 30 mg sekali sehari. Dosis dapat ditingkatkan menjadi 60 mg per hari, tergantung kondisi dan respons pasien terhadap pengobatan.

Cara Mengonsumsi Duloxetine dengan Benar

Ikuti anjuran dokter dan baca informasi yang tertera pada label kemasan obat sebelum mengonsumsi duloxetine. Jangan mengurangi atau menambah dosis, serta jangan menggunakan obat melebihi jangka waktu yang dianjurkan dokter.

Duloxetine kapsul dapat dikonsumsi dengan atau tanpa makanan. Untuk mencegah timbulnya mual, konsumsi obat ini bersama makanan. Telan kapsul secara utuh dengan segelas air putih.

Disarankan untuk mengonsumsi duloxetine secara teratur pada waktu yang sama tiap harinya agar efek pengobatan maksimal. Jika lupa mengonsumsi obat ini, segera konsumsi jika jeda dengan jadwal konsumsi berikutnya belum terlalu dekat. Jika sudah dekat, abaikan dan jangan menggandakan dosis.

Jangan menghentikan penggunaan duloxetine tanpa instruksi dokter, agar gejala tidak memburuk. Jika kondisi sudah membaik, dokter akan mengurangi dosis duloxetine secara bertahap guna mencegah terjadinya gejala putus obat.

Penggunaan duloxetine dapat menyebabkan tekanan darah meningkat. Oleh karena itu, disarankan untuk melakukan pemeriksaan tekanan darah secara rutin ke dokter selama menjalani pengobatan dengan duloxetine.

Simpan kapsul duloxetine dalam wadah tertutup di ruangan dengan suhu yang sejuk. Lindungi obat ini dari paparan sinar matahari langsung, dan jauhkan obat dari jangkauan anak-anak.

Interaksi Duloxetine dengan Obat Lainnya

Penggunaan duloxetine bersamaan dengan obat-obatan lain dapat menimbulkan efek interaksi antarobat, antara lain:

  • Peningkatan risiko terjadinya sindrom serotonin jika digunakan bersama obat golongan MAOI, lithium, obat antidepresan golongan SSRI, SNRI, atau trisiklik
  • Peningkatan risiko terjadinya perdarahan jika digunakan bersama warfarin, aspirin, clopidogrel, atau ibuprofen
  • Peningkatan risiko terjadinya efek samping dari obat duloxetine jika digunakan bersama dengan obat cimetidine atau antibiotik golongan quinolone, seperti ciprofloxacin

Jika duloxetine dikonsumsi bersama minuman beralkohol dapat meningkatkan risiko terjadinya kerusakan hati. Selain itu, obat ini jika dikonsumsi bersama bahan herbal St. Jhon’s wort maka bisa meningkatkan risiko terjadinya sindrom serotonin.

Efek Samping dan Bahaya Duloxetine

Beberapa efek samping yang mungkin timbul setelah mengonsumsi duloxetine adalah:

Periksakan diri ke dokter jika efek samping di atas tak kunjung reda atau justru makin memburuk. Segera ke dokter bila terjadi reaksi alergi obat atau efek samping yang lebih serius, seperti:

  • Mudah memar atau berdarah
  • Penglihatan kabur, nyeri dan bengkak di sekitar mata
  • Nyeri saat buang air kecil, urin berwarna gelap
  • Jantung berdebar-debar
  • Gairah seksual menurun
  • Tidak mampu ereksi atau sulit mempertahankan ereksi (impotensi)
  • Muntah darah atau seperti bubuk kopi
  • Tinja berwarna hitam
  • Kulit dan mata menguning (penyakit kuning)
  • Halusinasi
  • Muncul keinginan untuk bunuh diri atau menyakiti diri sendiri
  • Kejang atau pingsan