Luka infeksi adalah luka pada kulit yang meradang dan terkontaminasi oleh kuman, sehingga memicu munculnya keluhan, seperti nyeri dan bengkak. Luka ini bisa berawal dari luka kecil, seperti lecet atau gigitan serangga, hingga luka yang lebih besar akibat kecelakaan atau operasi.
Setiap orang dapat mengalami luka infeksi, baik anak-anak maupun orang dewasa. Kondisi ini umumnya terjadi ketika luka tidak dibersihkan dengan benar, terkena benda kotor, atau dibiarkan terbuka terlalu lama.

Luka infeksi perlu ditangani dengan tepat. Sebab, bila luka infeksi dibiarkan, dapat terjadi penyebaran infeksi hingga ke jaringan yang lebih dalam, bahkan ke seluruh tubuh.
Penyebab Luka Infeksi
Luka infeksi terjadi ketika kuman masuk dan berkembang biak di area luka. Jenis kuman yang paling sering menyebabkan infeksi adalah bakteri, tetapi jamur dan virus juga dapat memicu infeksi pada kondisi tertentu. Faktor yang dapat meningkatkan risiko luka mengalami infeksi meliputi:
- Luka terkena benda kotor, berkarat, atau lingkungan tercemar
- Tidak membersihkan luka setelah cedera
- Menutup luka dengan perban kotor atau jarang diganti
- Menggaruk luka secara berulang
- Mengidap diabetes atau gangguan imun
- Merokok atau memiliki sirkulasi darah yang buruk
- Luka akibat gigitan hewan atau manusia
Gejala Luka Infeksi
Gejala luka infeksi dapat berbeda tergantung jenis kuman penyebabnya. Umumnya, keluhan yang bisa muncul meliputi nyeri, kemerahan, bengkak, dan keluarnya cairan yang berbau. Agar lebih mudah dikenali, berikut ini gejala luka infeksi berdasarkan jenis kuman penyebabnya:
Gejala luka infeksi akibat bakteri
Jika disebabkan oleh bakteri, keluhan biasanya lebih cepat memburuk. Adapun beberapa gejalanya adalah:
- Kemerahan yang meluas dari tepi luka
- Nanah kuning atau kehijauan
- Bau tidak sedap dari luka
- Luka terasa hangat dan berdenyut
- Nyeri yang meningkat setiap hari
- Demam, menggigil, atau merasa lemas
Gejala luka infeksi akibat jamur
Infeksi jamur lebih sering muncul pada area lembap atau luka dangkal. Gejalanya bisa berupa:
- Rasa gatal di sekitar luka
- Kemerahan berbentuk lingkaran atau bercak
- Kulit tampak bersisik atau pecah-pecah
- Peradangan menetap dan luka sulit sembuh
- Tidak selalu disertai nanah
Gejala luka infeksi akibat virus
Infeksi virus pada luka biasanya ditandai keluhan khas di kulit. Berikut ini adalah beberapa gejalanya:
- Muncul gelembung berisi cairan (vesikel), seperti pada infeksi herpes
- Rasa perih atau terbakar di sekitar luka
- Luka tampak mengelompok dan lebih sensitif
- Nyeri yang datang tiba-tiba
- Pembesaran kelenjar getah bening dekat area luka
Kapan harus ke dokter
Anda bisa Chat Bersama Dokter melalui aplikasi Alodokter bila luka menunjukkan tanda infeksi atau terasa makin nyeri. Pemeriksaan langsung ke dokter perlu dilakukan jika:
- Luka tidak membaik setelah 2–3 hari perawatan mandiri
- Keluarnya nanah atau cairan berbau
- Terdapat garis merah yang menjalar dari luka
- Luka akibat gigitan hewan atau manusia
- Luka tepi menganga atau cukup dalam
- Disertai demam, menggigil, atau kelemahan tubuh
- Anda memiliki diabetes atau gangguan imun
Segera ke IGD bila luka menyebabkan perdarahan hebat, tampak jaringan dalam, atau disertai tanda sepsis seperti pusing berat, napas cepat, atau penurunan kesadaran.
Diagnosis Luka Infeksi
Diagnosis luka infeksi dilakukan melalui pemeriksaan fisik, termasuk menilai warna, kedalaman, dan jenis cairan pada luka. Dokter juga akan menanyakan riwayat cedera serta kebiasaan perawatan luka. Jika diperlukan, dokter dapat melakukan pemeriksaan tambahan, seperti:
- Kultur luka, untuk mengetahui jenis kuman
- Tes darah, bila infeksi cukup berat
- Foto Rontgen, bila dicurigai infeksi menyebar ke tulang
- USG, untuk melihat abses atau penumpukan cairan
Pengobatan Luka Infeksi
Pengobatan luka infeksi disesuaikan dengan penyebab dan tingkat keparahannya. Berikut ini adalah beberapa penanganan yang bisa diberikan:
Penanganan mandiri
Penanganan mandiri di awal bisa mencegah infeksi bertambah parah. Oleh karena itu, Anda bisa melakukan hal berikut ini:
- Membersihkan luka dengan air mengalir
- Menggunakan sabun lembut pada area sekitar luka
- Menahan perdarahan bila masih keluar
- Mengeringkan dan menutup luka dengan kasa steril
-
Mengganti perban setiap hari atau saat kotor
Obat-Obatan
Berdasarkan jenis infeksi dan tingkat keparahannya, obat-obatan juga bisa diberikan agar luka infeksi bisa diatasi. Adapun beberapa obatnya adalah:
- Antibiotik topikal, seperti Gentamicin, untuk mengatasi infeksi bakteri ringan
- Antibiotik oral, misalnya Supramox, jika infeksi meluas atau tidak membaik
- Antijamur topikal, seperti Ketomed, untuk mengatasi infeksi jamur
- Antijamur oral, misalnya Sporacid, bila infeksi luas atau kronis
- Antivirus, seperti Acifar, bila infeksi disebabkan virus tertentu, seperti herpes
- Pereda nyeri, seperti Panadol, untuk mengurangi keluhan
Tindakan Medis
Apabila luka infeksi sudah termasuk termasuk berat, beberapa langkah tindakan medis juga bisa dilakukan, yaitu:
- Membersihkan luka secara menyeluruh dengan antiseptik
- Mengangkat jaringan mati (debridement)
- Mengeluarkan nanah atau abses melalui drainase
- Menutup luka dengan perban khusus yang menjaga kelembapan
- Memberikan obat antibiotik melalui infus pada infeksi berat
- Melakukan vaksinasi tetanus bila luka terpapar benda kotor dan riwayat belum lengkap
- Melakukan operasi bila infeksi sudah merusak jaringan atau tidak merespons terapi awal
Komplikasi Luka Infeksi
Jika tidak ditangani dengan baik, luka infeksi dapat menimbulkan komplikasi serius, seperti:
- Infeksi menyebar ke jaringan lebih dalam (selulitis)
- Infeksi tulang (osteomielitis)
- Infeksi menyebar ke darah dan menyebabkan sepsis Proses penyembuhan luka terhambat sehingga luka menjadi kronis atau sulit menutup
- Kerusakan jaringan permanen, bahkan bisa berujung pada amputasi jika sangat parah.
Pencegahan Luka Infeksi
Langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk menurunkan risiko luka infeksi, antara lain:
- Bersihkan luka segera dengan air mengalir dan sabun.
- Gunakan peralatan steril saat merawat luka.
- Tutup luka dengan perban bersih sampai benar-benar sembuh.
- Hindari menggaruk atau memencet luka yang belum sembuh.
- Segera periksa ke dokter jika luka sulit sembuh, bernanah, atau terdapat tanda-tanda infeksi.
- Jaga pola hidup sehat, kebersihan, dan asupan nutrisi juga penting untuk mempercepat pemulihan luka dan mencegah infeksi.