Melomet krim adalah obat kortikosteroid topikal yang efeknya tergolong kuat. Obat ini dapat digunakan untuk meredakan peradangan kulit, seperti eksim atau psoriasis, terutama yang tidak membaik dengan krim hydrocortisone. 

Melomet krim mengandung 1% mometasone furoate. Obat ini bekerja dengan dua cara, yaitu menghambat pelepasan zat penyebab gatal dan radang, serta mengecilkan pembuluh darah di kulit yang bengkak. Hasilnya, keluhan gatal-gatal, bengkak, dan ruam kemerahan pada kulit perlahan menghilang.

Melomet Krim

Melomet krim tersedia dalam kemasan tube 10 gr. Melomet krim dapat diperoleh dengan resep dokter. 

Apa Itu Melomet Krim

Bahan aktif Mometasone furoate
Golongan Obat resep
Kategori  Kortikosteroid topikal
Manfaat Meredakan gatal-gatal dan peradangan pada kulit.
Digunakan oleh Dewasa dan anak usia ≥2 tahun
Melomet krim untuk ibu hamil Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping obat oles berbahan mometasone furoate terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada ibu hamil.
Obat oles ini hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.
Melomet krim untuk ibu menyusui Produk mometasone furoate, seperti Melomet krim, aman untuk ibu menyusui selama digunakan dalam jangka pendek dan sesuai petunjuk dokter.
Pastikan bayi tidak bersentuhan langsung dengan area kulit Anda yang sedang diobati dengan Melomet krim.
Jika perlu menggunakan obat ini pada puting, oleskan setelah selesai menyusui dan jangan lupa untuk membersihkan sisa obat sebelum waktu menyusui selanjutnya.
Bentuk obat Krim

Peringatan sebelum Menggunakan Melomet Krim

Melomet krim hanya boleh digunakan setelah melalui pemeriksaan dan rekomendasi dari tenaga medis. Berikut adalah hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum mulai menggunakannya:

  • Sampaikan kepada dokter jika Anda pernah mengalami iritasi atau alergi terhadap obat oles, dan sebutkan juga jenis obatnya. Melomet krim tidak boleh digunakan oleh orang yang alergi terhadap mometasone furoate.
  • Informasikan kepada dokter jika Anda pernah mengalami iritasi kulit setelah menggunakan obat lain yang termasuk kortikosteroid topikal, seperti desonide atau desoximetasone.
  • Jangan menggunakan krim mometasone furoate pada area kulit yang mengalami rosacea, jerawat, ruam popok, atau dermatitis perioral.
  • Hindari penggunaan Melomet krim jika Anda sedang mengalami infeksi kulit, termasuk impetigo, herpes, skrofuloderma, atau kandidiasis kulit. Sebab, infeksi kulit perlu diobati sebelum menggunakan produk mometasone furoate.
  • Bicarakan terlebih dahulu dengan dokter mengenai penggunaan Melomet krim jika Anda memiliki glaukoma, diabetes, sindrom Cushing, penyakit liver, atau katarak
  • Berkonsultasilah ke dokter sebelum menggunakan Melomet krim jika terdapat luka bakar, luka tusuk, atau luka bernanah di area kulit yang akan diobati.
  • Diskusikan mengenai penggunaan Melomet ke dokter jika Anda sedang mengalami kondisi yang dapat memicu peningkatan tekanan intrakranial, misalnya meningitis atau cedera kepala.
  • Beritahukan dokter jika Anda sedang hamil, berencana hamil, atau sedang menyusui.
  • Informasikan kepada dokter jika Anda sedang menggunakan produk herbal, suplemen, atau obat tertentu, termasuk obat oles lain.
  • Hindari pemakaian obat lain pada kulit yang sedang diobati dengan Melomet krim, kecuali diperbolehkan dokter.
  • Jangan mengoleskan Melomet krim pada wajah, selangkangan, atau ketiak tanpa persetujuan dokter.
  • Segera ke dokter jika timbul reaksi alergi obat atau efek samping yang mengganggu setelah memakai Melomet krim.

Dosis dan Aturan Pakai Melomet Krim

Untuk mengobati radang kulit akibat psoriasis, alergi kulit, atau dermatitis, termasuk eksim, gunakan Melomet krim 1 kali sehari sampai gejala mereda. Namun, penggunaan obat ini tidak boleh lebih dari 3 minggu.

Cara Menggunakan Melomet Krim dengan Benar

Gunakanlah Melomet krim sesuai anjuran dokter dan petunjuk yang tertera pada kemasannya. Jangan menggunakan krim ini terlalu banyak atau terlalu sering, tetapi secukupnya saja sesuai aturan pakai. Penggunaan produk mometasone furoate secara berlebihan bisa menimbulkan iritasi kulit.

Penggunaan Melomet krim yang tepat sangat penting, berikut panduannya:

  • Pastikan Anda mencuci tangan dan mengeringkannya sebelum menggunakan Melomet krim. Bersihkan dan keringkan juga area kulit yang akan diobati.
  • Oleskan Melomet krim tipis-tipis di area kulit yang perlu diobati hingga merata.
  • Jangan menutup atau membalut area yang diolesi Melomet krim dengan perban, kecuali atas saran dokter.
  • Jangan lupa untuk mencuci tangan setelah menggunakan Melomet krim, kecuali yang diobati area tangan.
  • Bila Melomet krim tidak sengaja mengenai mata, atau bagian dalam hidung, mulut, vagina, maupun anus, segera bilas area tersebut dengan air bersih.
  • Jika lupa menggunakan Melomet krim, segera pakai obat ini begitu teringat. Namun, bila sudah dekat dengan jadwal pemakaian berikutnya, tidak perlu mengoleskan obat ini lebih banyak pada pemakaian selanjutnya.
  • Lakukan konsultasi online dengan dokter jika gejala radang kulit belum mereda setelah 2 minggu memakai Melomet krim. Namun, jika keluhan makin parah sebelum 2 minggu, segeralah ke dokter.
  • Simpan Melomet krim di tempat bersuhu ruangan dan terhindar dari panas serta lembap. Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak.
  • Jangan gunakan Melomet krim yang sudah melewati tanggal kedaluwarsa. Obat oles dalam kemasan tube tidak boleh digunakan lebih dari 3 bulan setelah kemasan dibuka.

Interaksi Melomet Krim dengan Obat Lain

Melomet krim sebaiknya tidak digunakan bersamaan dengan obat oles lain yang tergolong antijamur atau antibiotik. Tujuannya agar tidak timbul iritasi kulit. Hindari juga penggunaan dua obat kortikosteroid topikal di area kulit yang sama, kecuali atas persetujuan dokter.

Agar aman, hindari pemakaian Melomet krim dengan produk perawatan kulit atau obat oles lain pada area kulit yang sama tanpa arahan dokter.

Efek Samping dan Bahaya Melomet Krim

Selama penggunaan Melomet krim, penting untuk mewaspadai kemungkinan munculnya efek samping, seperti seperti perih, panas, atau gatal sesaat setelah pemakaian. Konsultasikan ke dokter jika keluhan tersebut tidak segera mereda. 

Segera temui dokter jika penggunaan Melomet krim menimbulkan reaksi alergi obat, penipisan kulit, atau keluhan yang mengganggu, termasuk:

  • Jerawat yang banyak, folikulitis, atau stretch mark
  • Tumbuh bulu yang banyak atau hypertrichosis pada area kulit yang diobati
  • Gejala infeksi kulit, seperti kemerahan, bengkak, dan benjolan berisi nanah
  • Gangguan penglihatan yang menetap, seperti pandangan buram atau berkabut, rabun jauh, buta warna, atau melihat lingkaran pelangi di sekitar sumber cahaya

Tak perlu bingung memilih dokter. Baca ulasan pasien dan booking dengan percaya diri lewat fitur Buat Janji di aplikasi ALODOKTER.