Monositosis atau kadar monosit tinggi umumnya dipicu oleh peradangan dalam tubuh. Peradangan tersebut dapat disebabkan oleh berbagai hal, mulai dari infeksi hingga tindakan medis tertentu. Langkah penanganannya pun perlu disesuaikan dengan penyebab yang mendasarinya.

Monosit merupakan salah satu jenis sel darah putih yang berfungsi untuk melawan infeksi dan meningkatkan kekebalan tubuh. Normalnya, monosit bernilai antara 1–10% dari total sel darah putih atau sebanyak 200–600 monosit per mikroliter darah. Jumlah monosit dapat dikatakan tinggi apabila melebihi batas normal tersebut.

Kenali 4 Penyebab Monosit Tinggi dan Gejala yang Menyertainya - Alodokter

Kadar monosit yang sedikit tinggi umumnya tidak menimbulkan gejala khusus. Namun, kadar monosit yang meningkat jauh dari batas normal bisa menjadi tanda penyakit tertentu yang sedang diderita.

Monositosis bisa dideteksi melalui tes darah lengkap yang kerap dilakukan saat medical check-up atau diagnosis suatu penyakit. Meski begitu, ketetapan nilai normal monosit pada setiap laboratorium dapat berbeda-beda.

Penyebab Monosit Tinggi

Kadar monosit tinggi bisa saja merupakan respons atau tanda sejumlah kondisi, yaitu:

1. Infeksi

Beragam infeksi yang disebabkan oleh virus, bakteri, jamur, maupun parasit dapat memicu peningkatan kadar monosit dalam tubuh. Contohnya adalah pneumonia, tuberkulosis, gondongan, campak, dan mononukleosis akibat virus Epstein-Barr.

2. Kanker

Kondisi monosit tinggi juga sering dikaitkan dengan penyakit kanker, terutama kanker darah seperti leukemia dan limfoma. Salah satu jenis leukemia yang dapat menyebabkan monosit tinggi adalah leukemia mieloblastik, sedangkan tipe limfoma yang kerap memicu monositosis adalah penyakit Hodgkin.

3. Penyakit autoimun

Penyakit autoimun bisa membuat sel monosit lebih aktif sehingga memicu produksinya yang berlebihan dan menyebabkan kadarnya meningkat dalam darah.

Beberapa jenis penyakit autoimun yang dapat memicu peningkatan sel monosit adalah lupus, penyakit radang usus, rheumatoid arthritis, sindrom Sjogren, dan multiple sclerosis.

4. Operasi pengangkatan limpa

Kondisi lain yang dapat menyebabkan kadar monosit tinggi dalam tubuh adalah operasi pengangkatan limpa atau splenektomi. Biasanya, tindakan medis ini dilakukan untuk mengobati limpa yang pecah karena cedera perut.

Selain itu, pengangkatan limpa juga kerap dilakukan untuk mengatasi komplikasi splenomegali, yaitu pembesaran limpa yang disebabkan berbagai gangguan kesehatan tertentu seperti infeksi, kelainan darah, atau penyakit hati.

Monosit tinggi atau monositosis juga dapat disebabkan oleh beberapa kondisi lain, seperti sarkoidosis, penyakit Crohn, penyakit jantung, dan polisitemia vera. Selain penyakit, kondisi stres berkepanjangan, obesitas, dan kadar kolesterol tinggi pun bisa menyebabkan monositosis.

Oleh karena itu, menjalani gaya hidup yang sehat seperti mengonsumsi makanan bergizi seimbang, berolahraga secara rutin, menjaga berat badan ideal, dan mengatur stres, juga berperan penting dalam memelihara kadar monosit tetap normal.

Berbagai Gejala Monosit Tinggi

Kadar monosit yang tidak sengaja terdeteksi tinggi biasanya jarang menimbulkan gejala khusus. Kondisi ini lebih sering didahului oleh gejala lain akibat penyakit atau kondisi kesehatan yang mendasari. Beberapa gejala yang kerap timbul meliputi:

  • Demam
  • Nyeri hebat di bagian tubuh tertentu, seperti dada, perut, atau sendi
  • Kulit mudah memar
  • Ruam di kulit
  • Berat badan turun drastis tanpa sebab
  • Berkeringat di malam hari
  • Penglihatan kabur yang terjadi secara mendadak
  • Sulit bernapas
  • Perdarahan di mulut atau saluran pencernaan tanpa sebab
  • Mimisan yang tidak kunjung berhenti
  • Stroke

Monositosis yang tidak bergejala umumnya tidak membutuhkan penanganan langsung. Namun, jika kondisi ini disertai gejala seperti di atas, pengobatannya akan disesuaikan dengan penyebab yang mendasarinya.

Misalnya, bila monosit tinggi terjadi akibat infeksi bakteri, pemberian antibiotik bisa menjadi pilihan pengobatan. Namun, bila kondisi ini diakibatkan oleh kanker, kemungkinan dokter akan merekomendasikan kemoterapi dan radiasi.

Jika hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa Anda memiliki kadar monosit tinggi dan disertai beberapa gejala di atas, segera periksakan diri ke dokter untuk mengetahui penyebabnya. Dengan begitu, dokter dapat menentukan langkah penanganan yang tepat untuk mengatasinya.