Perut begah setelah mengonsumsi makanan tertentu menimbulkan rasa tidak nyaman. Kondisi ini umumnya tidak berbahaya. Namun, perut begah yang terjadi secara terus-menerus perlu Anda waspadai, karena bisa saja ini menjadi gejala dari suatu penyakit.

Perut begah umumnya disebabkan oleh oleh udara yang terperangkap atau menumpuk di saluran cerna karena kebiasaan makan yang cepat atau dalam jumlah banyak. Untuk mencegah perut begah muncul kembali, Anda harus mengubah pola makan dengan konsumsi makanan berserat, makan perlahan, dan minum air yang cukup.

Perut Begah, Inilah 8 Penyebab dan Penanganannya - Alodokter

Jika perut begah tetap terjadi, bahkan setelah mengubah pola makan, Anda patut mencurigainya. Pasalnya, beberapa penyakit ditandai dengan keluhan perut begah.

Penyebab dan Penanganan Perut Begah

Selain pola makan yang kurang tepat, perut begah juga bisa terjadi akibat beberapa kondisi maupun gangguan kesehatan. Penanganan perut begah perlu disesuaikan dengan penyebabnya. Berikut adalah beberapa penyebab perut begah beserta penanganannya:

1. Sembelit

Sembelit bisa menjadi penyebab perut begah. Hal ini karena tinja berada di usus lebih lama, sehingga memungkinkan bakteri di usus melepaskan lebih banyak gas yang dapat memicu terjadinya perut begah.

Jika Anda mengalami sulit buang air besar dan mengalami perut begah, disarankan untuk:

  • Mengonsumsi banyak cairan dan makanan kaya serat
  • Bergerak aktif atau berolahraga secara rutin, seperti berjalan kaki 20-30 menit tiap hari, untuk membantu memperlancar kerja usus dalam mencerna makanan
  • Tidak menunda keinginan untuk buang air besar

2. Intoleransi makanan

Intoleransi makanan tertentu dapat menyebabkan perut begah. Adanya gas yang terjebak di dalam perut atau usus tidak sepenuhnya kosong merupakan tanda dari kondisi ini.

Berikut adalah beberapa makanan yang dapat memicu perut begah sehingga perlu dihindari atau dibatasi konsumsinya:

  • Sayur dan buah tertentu yang mengandung gula, seperti kacang, brokoli, bawang bombai, kol, dan tauge
  • Makanan yang mengandung pemanis buatan, seperti sorbitol dan fruktosa
  • Susu dan produk olahan susu, terutama bagi yang menderita intoleransi laktosa

Pastikan Anda tetap memenuhi kebutuhan nutrisi harian dari makanan lain yang cocok dengan kondisi perut Anda, agar kesehatan Anda tetap terjaga.

3. Perut kembung

Cara makan yang kurang baik dapat membuat angin masuk sehingga perut kembung dan begah. Untuk mencegah hal tersebut, lakukanlah cara makan berikut:

  • Hindari makan sambil bicara dan makanlah secara perlahan-lahan.
  • Duduklah saat makan.
  • Batasi konsumsi permen karet atau permen yang terlalu keras.
  • Kurangi konsumsi minuman bersoda.
  • Hindari minum menggunakan sedotan
  • Hindari merokok karena udara bisa masuk dan terperangkap di perut.

4. Penyakit asam lambung (GERD)

Penyakit asam lambung atau GERD dapat menimbulkan rasa tidak nyaman, seperti rasa terbakar di dada (heartburn), sering bersendawa, dan perut begah, setelah konsumsi makanan yang mengandung gas.

Makanan yang mengandung gas bisa memicu asam lambung naik, terutama pada penderita GERD. Bila memang mengalami GERD dengan keluhan perut begah, Anda disarankan untuk makan perlahan, hindari minuman bersoda, dan berhenti merokok.

5. Menggunakan pakaian ketat

Memakai pakaian ketat dapat memicu perut begah. Hal ini karena menggunakan pakaian atau celana yang terlalu ketat akan memberikan tekanan pada perut dan membuat gas terperangkap di dalam lambung. Akibatnya, perut begah terjadi setelah makan.

Pakaian yang terlalu ketat juga dapat memperparah keluhan yang menyertai perut begah, seperti rasa nyeri di perut. Jadi, gunakanlah pakaian yang agak longgar di area perut atau bahan kain yang elastis.

6. Penyakit celiac

Penyakit celiac merupakan gangguan pencernaan saat usus tidak dapat menyerap gluten, yaitu jenis protein yang banyak terkandung di dalam tepung dan biji-bijian, termasuk gandum. Akibatnya, muncul masalah pencernaan, seperti diare dan perut begah.

Penderita penyakit celiac disarankan untuk mengonsumsi makanan yang bebas gluten, seperti roti, pasta, oatmeal, dan pastri. Diet bebas gluten dapat mengurangi dan mencegah munculnya keluhan gejala penyakit celiac, termasuk perut begah.

7. Sindrom iritasi usus (irritable bowel syndrome)

Sindrom iritasi usus adalah gangguan usus yang umum terjadi, tetapi sulit untuk dideteksi. Perut begah, konstipasi, dan nyeri pada perut adalah gejala yang umumnya terasa pada penderita sindrom iritasi usus.

Penyebab dari penyakit ini bisa beragam, mulai dari perubahan hormon, stres, gangguan sinyal saraf, hingga pola hidup yang buruk. Sejauh ini tidak ada pencegahan atau pengobatan untuk menyembuhkan kondisi ini.

Namun, ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk meringankan gejala sindrom iritasi usus, antara lain dengan berhenti merokok, mengelola stres, menghindari konsumsi kafein maupun alkohol, serta rutin berolahraga.

8. Hepatitis

Jika Anda mengalami perut begah berkepanjangan yang disertai dengan gejala lain berupa demam, kehilangan nafsu makan, mual, muntah, urine berwarna gelap, tinja berwarna terang, nyeri sendi, dan penyakit kuning, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter, karena bisa jadi itu merupakan tanda Anda terkena hepatitis.

Bila telah dipastikan bahwa perut begah disebabkan oleh hepatitis, dokter akan memberikan pengobatan yang tepat dan sesuai kondisi Anda.

Umumnya, perut begah dapat diatasi sendiri dengan menerapkan pola makan yang sehat, makan secara teratur, dan menjauhi makanan yang dapat menyebabkan perut begah.

Namun, jika perut begah terus muncul atau tidak kunjung sembuh, bahkan setelah melakukan beragam cara sesuai penyebabnya di atas, sebaiknya konsultasikan kepada dokter. Dokter akan melakukan pemeriksaan dan memberikan penanganan yang sesuai dengan penyebab keluhan Anda.