Molnupiravir adalah obat antivirus baru yang sedang diteliti potensinya untuk mengobati COVID-19. Penelitian sejauh ini menunjukkan bahwa molnupiravir memiliki efektivitas yang cukup tinggi serta efek samping yang tergolong ringan dalam mengobati COVID-19.

Molnupiravir awalnya dikembangkan di Emory University, Amerika Serikat, untuk mengobati influenza. Namun, efektivitas dan keamanan molnupiravir sebagai obat penyakit COVID-19 akibat infeksi virus Corona tengah diuji.

Mengenal Molnupiravir, Salah Satu Obat untuk COVID-19 - Alodokter

Obat molnupiravir pun diketahui bisa mencegah perburukan penyakit COVID-19. Kini, pengobatan COVID-19 dengan molnupiravir telah mendapatkan izin pemakaian darurat, baik dari FDA maupun BPOM. Obat ini juga sudah tersedia di Indonesia.

Cara Kerja Obat Molnupiravir untuk COVID-19

Obat antivirus yang saat ini menjadi pilihan terapi COVID-19 adalah favipiravir dan remdesivir. Namun, penggunaan obat tersebut masih terbatas untuk pasien rawat inap dengan kategori gejala berat atau gejala ringan–sedang dengan riwayat penyakit komorbid.

Sementara itu, molnupiravir merupakan obat antivirus baru yang dikembangkan secara khusus untuk mengobati pasien COVID-19 dengan derajat ringan hingga sedang.

Obat ini dibuat untuk mengurangi tingkat keparahan COVID-19 dan mencegah komplikasinya, sekaligus menurunkan risiko penularan virus Corona.

Molnuporavir bekerja dengan cara mengganggu aktivitas enzim RNA virus Corona sehingga dapat menghambat perkembangbiakan virus tersebut. Setelah itu, virus Corona akan dibasmi oleh sistem kekebalan tubuh penderita hingga akhirnya musnah sepenuhnya.

Itulah mengapa molnupiravir dinilai efektif untuk mengendalikan jumlah virus dalam tubuh penderita COVID-19 serta memperbaiki kondisi penderita.

Hasil Uji Klinis Obat Molnupiravir untuk COVID-19

Sebelum dinyatakan layak dan aman digunakan untuk mencegah atau mengobati penyakit tertentu, suatu obat atau vaksin baru perlu dikaji melalui uji klinis bertahap, yaitu uji klinis fase I, II, dan III. Begitu juga dengan molnupiravir.

Data dari hasil uji klinis fase I dan II menunjukkan bahwa molnupiravir aman digunakan dan cukup efektif dalam mengurangi jumlah virus Corona pada penderita COVID-19 derajat ringan.

Selanjutnya, hasil sementara uji klinis fase III menunjukkan bahwa molnupiravir juga mampu mengurangi kebutuhan rawat inap di rumah sakit serta menekan risiko kematian hingga sekitar 50%, khususnya pada pasien COVID-19 derajat ringan hingga sedang.

Karena hasil penelitian klinisnya sejauh ini cukup baik, molnupiravir diangggap berpotensi tinggi untuk digunakan dalam pengobatan penyakit COVID-19.

Peringatan Sebelum Mengonsumsi Obat Molnupiravir

Beberapa riset di laboratorium pada hewan percobaan menunjukkan bahwa molnupiravir berisiko menyebabkan kelainan genetik atau cacat bawaan lahir pada janin.

Selain itu, ada juga studi yang menyebutkan bahwa molnupiravir dapat mengurangi kualitas sperma. Jika seorang pria menggunakan molnupiravir selama menjalani program hamil atau saat berhubungan intim, hal ini berisiko menimbulkan kelainan genetik atau kecacatan pada janin yang terbentuk.

Oleh karena itu, obat ini sebaiknya tidak dikonsumsi oleh ibu hamil atau pria dan wanita dewasa yang sedang menjalani program hamil. Agar lebih aman, pria maupun wanita yang akan menjalani pengobatan molnupiravir perlu menggunakan kontrasepsi yang efektif.

Bagi para pria, kontrasepsi seperti kondom perlu digunakan saat berhubungan intim selama masa pengobatan molnupiravir dan hingga sekitar 3 bulan setelah terapi selesai. Sementara pada wanita, dianjurkan untuk menggunakan kontrasepsi selama pengobatan molnupiravir hingga 4 hari setelah terapi selesai atau selama sekitar 7–10hari.

Secara umum, masih dibutuhkan data yang lebih lengkap untuk memastikan efektivitas dan keamanan obat ini, terutama pada kelompok tertentu, seperti ibu hamil, anak-anak, dan bayi. Oleh karena itu, uji klinis molnupiravir di fase III masih terus berlanjut.

Pengembangan obat antivirus baru, termasuk molnupiravir, merupakan langkah penting dalam penanganan pandemi COVID-19.

Namun, perlu diingat bahwa untuk menekan angka penularan COVID-19, Anda tetap harus mematuhi protokol kesehatan, yakni dengan sering mencuci tangan menggunakan air dan sabun atau hand sanitizer, mengenakan masker saat beraktivitas di luar rumah, menjaga jarak dengan orang lain, menghindari keramaian, dan mendapatkan vaksin COVID-19.

Jika masih memiliki pertanyaan seputar pengobatan COVID-19, termasuk mengenai obat molnupiravir untuk COVID-19, Anda bisa chat langsung dengan dokter di aplikasi ALODOKTER. Di aplikasi ini, Anda juga bisa membuat janji konsultasi dengan dokter di rumah sakit.