Pesimis adalah pola pikir dan sikap yang cenderung melihat segala sesuatu dari sisi negatif atau tidak memiliki harapan baik. Jika terjadi secara terus-menerus, pesimis dapat berdampak buruk pada kesehatan mental dan kualitas hidup.
Setiap orang bisa saja merasa pesimis, terutama saat menghadapi masalah besar. Namun, jika pola pikir ini dibiarkan berlarut-larut tanpa dikendalikan, tidak hanya semangat dan motivasi yang menurun, tetapi kesehatan fisik juga bisa terdampak.

Penyebab dan Ciri-Ciri Pesimis
Pola pikir dan sikap pesimis dapat terbentuk akibat berbagai hal, seperti pengalaman traumatis di masa lalu, strict parents, lingkungan yang kurang mendukung, atau stres yang berlangsung lama. Semua faktor ini bisa membuat seseorang lebih sering melihat sisi negatif dalam hidup.
Ada beberapa ciri-ciri yang menandakan seseorang bersikap pesimis, yaitu:
- Mudah menyerah sebelum mencoba karena merasa yakin akan gagal
- Lebih fokus pada kelemahan atau risiko daripada kelebihan atau peluang
- Sering meragukan kemampuan diri sendiri maupun orang lain
- Menganggap pengalaman buruk akan selalu terulang kembali
- Sulit menerima pujian atau cenderung menyepelekan pencapaian diri sendiri
- Terkejut ketika segala sesuatunya benar-benar berjalan sesuai rencana
- Merasa terganggu atau tidak nyaman dengan orang-orang yang bersikap optimis
Pesimis tidak sama dengan realistis. Orang dengan pola pikir realistis memang mempertimbangkan kemungkinan terburuk, tetapi tetap terbuka terhadap peluang yang ada. Sebaliknya, orang yang pesimis langsung berasumsi bahwa hasil akhir akan buruk, tanpa memberi ruang bagi kemungkinan positif yang bisa terjadi.
Dampak Pesimis pada Kesehatan Mental dan Fisik
Banyak orang mengira pesimis hanyalah soal pola pikir. Padahal, pesimisme bisa berdampak pada kesehatan secara menyeluruh, baik mental maupun fisik. Berikut ini beberapa dampak pesimisme yang perlu diwaspadai:
- Gangguan suasana hati, seperti mudah merasa sedih, cemas, atau putus asa
- Dapat meningkatkan risiko terjadinya depresi dan gangguan kecemasan
- Daya tahan tubuh menurun sehingga lebih rentan sakit
- Pemulihan dari penyakit atau kondisi menjadi lebih sulit
- Perkembangan diri terhambat karena takut gagal atau takut mencoba hal baru
Selain itu, sejumlah penelitian juga menemukan bahwa pola pikir negatif yang terus-menerus dapat meningkatkan risiko terjadinya masalah kesehatan fisik, seperti tekanan darah tinggi dan gangguan jantung, akibat stres yang tidak terkontrol dengan baik.
Cara Mengurangi Sikap Pesimis
Sikap pesimis sebenarnya tidak selalu berdampak buruk. Jika muncul dalam kadar yang wajar dan dikelola dengan bijak, pola pikir ini justru bisa membantu seseorang lebih waspada dan siap menghadapi masa-masa sulit. Sedikit rasa pesimis juga dapat membantu Anda mengenali potensi ancaman atau masalah, sehingga bisa mengambil langkah pencegahan lebih awal.
Misalnya, rasa pesimis dan kurang percaya diri terkadang merupakan tanda awal burnout. Dengan menyadari area masalah ini, Anda bisa mulai mengubah perilaku yang merugikan dan membangun sikap yang lebih sehat serta positif.
Untuk mengurangi sikap pesimis yang berlebihan, Anda dapat melakukan cara-cara berikut ini:
- Latih pola pikir positif, misalnya dengan menghargai pencapaian kecil, mencoba melihat sisi baik dari setiap pengalaman, dan membiasakan positive self-talk
- Bergaul dengan orang-orang yang berpikiran positif
- Lakukan latihan mindfulness, seperti meditasi, untuk membantu mengelola stres
- Tulis jurnal untuk mencatat hal-hal yang patut disyukuri setiap hari agar lebih fokus pada sisi baik dalam hidup dan tidak mudah terjebak dalam pikiran negatif
Pesimis merupakan hal yang wajar, terutama saat menghadapi berbagai masalah. Namun, jika pikiran negatif sulit dikendalikan hingga mengganggu rutinitas atau hubungan dengan orang lain, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter atau psikolog melalui Chat Bersama Dokter di aplikasi ALODOKTER.
Anda bisa berkonsultasi kapan pun dan di mana pun saat Anda membutuhkannya. Tak perlu khawatir, privasi dan kerahasiaan Anda akan tetap terjaga dengan baik.