Movix adalah obat yang berguna untuk meredakan nyeri dan pembengkakan akibat radang sendi, seperti rheumatoid arthritis, osteoarthritis, atau juvenile idiopathic arthritis. Movix mengandung bahan aktif meloxicam. 

Movix termasuk dalam kelompok obat antiinflamasi nonsteroid. Kandungan meloxicam di dalam obat ini mampu menghambat pembentukan prostaglandin, yaitu senyawa yang memicu timbulnya peradangan dan sakit. Dengan berkurangnya prostaglandin, gejala peradangan dan nyeri pun dapat mereda.

Movix

Produk Movix

Movix tersedia dalam 2 varian, yaitu:

Apa Itu Movix  

Bahan aktif Meloxicam
Golongan  Obat resep
Kategori  Obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS)
Manfaat Mengatasi gejala osteoarthritis dan rheumatoid arthritis 
Dikonsumsi oleh Dewasa dan anak usia ≥2 tahun
Movix untuk ibu hamil Usia kehamilan <20 minggu:
Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, tapi belum ada studi terkontrol pada ibu hamil.
Obat ini hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.
Usia kehamilan >20 minggu:
Kategori D:Ada bukti bahwa kandungan obat berisiko terhadap janin manusia. Namun, obat dalam kategori ini masih mungkin digunakan ketika manfaat yang diperoleh lebih besar daripada risikonya, misalnya untuk mengatasi situasi yang mengancam nyawa.
Movix untuk ibu menyusui Belum ada informasi keamanan kandungan meloxicam dalam obat ini untuk ibu menyusui. Konsultasi ke dokter untuk penggunaan alternatif obat pereda nyeri lain untuk arthritis, misalnya paracetamol, ibuprofen, atau piroxicam.
Bentuk obat Tablet

Peringatan sebelum Menggunakan Movix 

Berikut adalah hal-hal yang perlu Anda perhatikan sebelum menjalani pengobatan infeksi bakteri dengan Movix:

  • Beri tahu dokter mengenai riwayat alergi yang Anda miliki. Movix tidak boleh dikonsumsi oleh orang yang alergi terhadap meloxicam, obat antinyeri, atau obat golongan OAINS lain.
  • Informasikan kepada dokter jika Anda pernah atau sedang menderita gangguan ginjal berat, gangguan perdarahan, gagal jantung berat, fenilketonuria, atau penyakit ginjal dan hati yang berat. Meloxicam dalam Movix tidak boleh digunakan pada orang dengan kondisi tersebut.
  • Hindari pemberian obat dengan kandungan meloxicam, seperti Movix kepada anak usia di bawah 2 tahun atau lansia. 
  • Konsultasikan dengan dokter perihal penggunaan Movix jika Anda berencana atau baru saja menjalani operasi bypass jantung dan tindakan operasi gigi.
  • Sampaikan kepada dokter jika Anda pernah atau sedang memiliki tukak lambung, kolitis ulseratif, diabetes, penyakit Crohn, hipertensi, kelebihan kalium (hiperkalemia), asma, penyakit jantung iskemik, gangguan pembekuan darah (koagulopati), atau gangguan kesuburan.
  • Diskusikan dengan dokter mengenai penggunaan Movix jika Anda sedang hamil, berencana untuk hamil, atau sedang menyusui.
  • Informasikan kepada dokter jika Anda sedang menggunakan obat lain, termasuk suplemen dan produk herbal. Tujuannya adalah untuk mengantisipasi terjadinya interaksi antarobat.
  • Segera ke dokter jika mengalami reaksi alergi obat atau efek samping serius setelah mengonsumsi Movix. 

Dosis dan Aturan Pakai Movix  

Dosis Movix yang diresepkan dokter dapat berbeda-beda, tergantung usia dan kondisi pasien. Berikut ini adalah dosis Movix berdasarkan usia dan kondisi yang ditangani:

Kondisi: Rheumatoid arthritis

  • Dewasa: Dosis awal 15 mg 1 kali sehari, kemudian dapat dikurangi menjadi 7,5 mg 1 kali sehari.

Kondisi: Osteoarthritis 

  • Dewasa: Dosis awal 7,5 mg, 1 kali sehari. Dosis bisa ditingkatkan sesuai kebutuhan, tetapi tidak lebih dari 15 mg sehari.
  • Lansia: 7,5 mg, 1 kali sehari.

Cara Menggunakan Movix dengan Benar

Gunakan Movix sesuai anjuran dokter dan petunjuk yang tertera pada kemasan obat. Jangan mengurangi atau menambah dosis tanpa sepengetahuan dokter.

Agar hasil pengobatan maksimal, pastikan untuk mematuhi cara penggunaan Movix yang benar seperti di bawah ini:

  • Minumlah Movix bersama makanan atau segera setelah makan untuk mencegah timbulnya sakit perut. 
  • Telan tablet Movix secara utuh dengan air putih, tanpa dibelah, dikunyah, atau dihancurkan terlebih dahulu.
  • Konsumsilah Movix pada waktu yang sama setiap harinya. Jika Anda lupa, segera minum obat ini begitu teringat. Namun, bila waktu minum obat berikutnya sudah dekat, abaikan dan jangan menggandakan dosis.
  • Hentikan konsumsi Movix jika keluhan sudah membaik. Jika keluhan belum membaik setelah 10 hari mengonsumsi Movix, konsultasikan kondisi Anda ke dokter.
  • Jangan mengonsumsi Movix dalam jangka panjang tanpa arahan dari dokter karena dapat meningkatkan risiko terjadinya efek samping. 
  • Lakukan kontrol sesuai dengan jadwal yang diberikan dokter agar kondisi dan respons terapi dapat terpantau. Selama menggunakan Movix, Anda mungkin akan diminta untuk menjalani pemeriksaan berkala, seperti tes fungsi ginjal dan tes fungsi hati.
  • Simpan Movix di tempat bersuhu ruangan, kering, dan terhindar dari sinar matahari langsung. Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak. 

Interaksi Movix dengan Obat Lain 

Movix dapat berinteraksi dengan obat-obatan lain, sehingga dapat meningkatkan risiko terjadinya efek samping tertentu. Berikut beberapa interaksi yang perlu diperhatikan:

  • Peningkatan risiko terjadinya perdarahan saluran pencernaan jika digunakan bersama dengan obat lain golongan NSAID; obat antidepresan jenis selective serotonin reuptake inhibitors (SSRIs), seperti escitalopram atau fluoxetine; obat kortikosteroid; atau obat antikoagulan, seperti warfarin.
  • Peningkatan risiko terjadinya kerusakan ginjal, kerusakan pada sumsum tulang belakang, serta efek samping pada saluran cerna jika digunakan bersama pemetrexed.
  • Peningkatan risiko terjadinya gangguan ginjal jika digunakan dengan ciclosporin atau tacrolimus.
  • Peningkatan risiko terjadinya efek samping methotrexate, lithium, atau digoxin.

Untuk mencegah terjadinya efek interaksi obat, diskusikan dengan dokter jika Anda berencana minum Movix bersama obat, suplemen, atau produk herbal apa pun.

Efek Samping dan Bahaya Movix 

Efek samping yang bisa terjadi setelah minum obat yang mengandung meloxicam adalah:

  • Nyeri lambung atau gangguan pencernaan, seperti mual, mulas, atau diare
  • Pusing atau sakit kepala
  • Pembengkakan di tangan atau kaki
  • Ruam atau gatal pada kulit

Diskusikan dengan dokter melalui chat jika mengalami efek samping, terutama bila tidak kunjung membaik. Dokter dapat memberikan saran dan pengobatan untuk mengatasi keluhan tersebut.

Hentikan konsumsi Movix dan segera periksakan diri ke dokter jika muncul reaksi alergi atau efek samping serius seperti berikut ini:

  • Ruam dengan kulit mengelupas, lepuhan di mulut atau mata, yang disertai demam
  • Kejang 
  • Tinja atau muntah disertai darah atau berwarna gelap
  • Gejala anemia, seperti kulit pucat, pusing, sangat lelah, serta tangan dan kaki dingin
  • Gejala serangan jantung atau stroke, meliputi nyeri dada, sakit kepala mendadak, gangguan penglihatan, dan lemah atau mati rasa pada satu sisi tubuh maupun wajah
  • Tanda gangguan fungsi ginjal, antara lain kulit dan mata menguning, nyeri perut, urine berwarna gelap, dan kaki bengkak
  • Penurunan jumlah urine atau tidak bisa berkemih sama sekali