Daktilitis adalah peradangan yang menyebabkan pembengkakan pada jari-jari tangan atau kaki. Selain membengkak, jari-jari yang meradang juga bisa terasa nyeri, teraba hangat, merah, dan sulit digerakkan.

Daktilitis merupakan peradangan pada tendon jari dan selaput pembungkusnya. Tendon jari membungkus hampir seluruh tulang jari. Akibatnya pada daktilitis, pembengkakan terjadi di sepanjang jari sehingga jari tampak seperti sosis. Itulah yang membuat daktilitis disebut juga dengan penyakit “jari sosis”.

Daktilitis dapat mengenai satu jari tangan saja atau semua jari tangan sekaligus. Tergantung pada penyebabnya, kondisi ini juga bisa terjadi pada kedua tangan sekaligus.

Penyebab Daktilitis

Daktilitis umumnya disebabkan oleh penyakit lain. Penyakit penyebab daktilitis dapat dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu radang sendi, noninfeksi, dan infeksi, seperti dijelaskan di bawah ini:

Radang sendi

Penyebab daktilitis yang paling umum adalah radang sendi. Jenis-jenis radang sendi yang dapat menyebabkan daktilitis antara lain:

  • Psoriasis arthritis, yaitu radang sendi yang dialami oleh penderita psoriasis
  • Rheumatoid arthritis, yaitu ketika sistem kekebalan tubuh secara keliru menyerang persendian
  • Gout, yaitu radang sendi yang disebabkan oleh penumpukan kristal asam urat

Noninfeksi

Sejumlah penyakit noninfeksi yang dapat menyebabkan daktilitis antara lain:

  • Sickle cell disease, yaitu kelainan darah yang dapat menyumbat pembuluh darah, termasuk pada jari-jari tangan atau kaki, sehingga terjadi peradangan
  • Sarkoidosis, yaitu penyakit yang dapat menyebabkan peradangan pada banyak organ tubuh, termasuk tulang tangan dan kaki
  • Lupus, yaitu penyakit autoimun kronis yang dapat menyebabkan peradangan pada banyak bagian tubuh, termasuk sendi

Infeksi

Pada kasus yang jarang, daktilitis juga bisa terjadi akibat penyakit infeksi. Namun, infeksi yang menyebabkan daktilitis justru tidak terjadi pada jemari.

Berikut adalah contoh-contoh penyakit yang bisa menyebabkan daktilitis:

  • Tuberkulosis, yaitu infeksi bakteri yang selain pada paru-paru juga dapat menyebabkan peradangan di tulang tangan dan kaki, terutama pada anak-anak dan remaja
  • Sifilis kongenital, yaitu infeksi menular seksual yang dapat dialami bayi saat proses persalinan sehingga menyebabkan bengkak pada jari-jari tangan dan kaki
  • Infeksi salmonella, yang bisa menyebabkan reactive arthritis atau peradangan pada sendi

Gejala Daktilitis

Gejala utama daktilitis adalah pembengkakan pada jari sehingga terlihat seperti sosis. Selain itu, keluhan lain pada jari yang terkena daktilitis antara lain:

  • Teraba hangat
  • Kemerahan
  • Terasa nyeri, terutama saat digerakkan
  • Sulit untuk ditekuk atau digerakkan

Kapan harus ke dokter

Lakukan pemeriksaan ke dokter jika mengalami pembengkakan pada jari-jari tangan atau kaki, terutama bila keluhan tersebut memburuk seiring waktu. Makin dini pemeriksaan dilakukan, makin cepat pula penyebab jari-jari membengkak bisa didiagnosis dan ditangani.

Diagnosis Daktilitis

Diagnosis daktilitis diawali dengan tanya jawab terkait gejala yang dialami pasien, obat-obatan yang dikonsumsi, dan riwayat kesehatan pasien atau riwayat penyakit pada keluarga.

Selanjutnya, dokter akan memeriksa jari untuk melihat bentuk jari dan kuku, pembengkakan yang terjadi, nyeri saat diraba, maupun kemampuan jari untuk  bergerak. Dokter juga akan melakukan pemeriksaan fisik secara menyeluruh.

Untuk menegakkan diagnosis, dokter dapat melakukan beberapa pemeriksaan penunjang berikut ini:

  • CT scan, MRI, atau USG, untuk melihat lebih jelas kondisi sendi, ligamen, dan tendon pada jari
  • Tes darah, untuk melihat tanda peradangan yang bisa menunjukkan adanya penyakit lain
  • Tes cairan sendi, untuk melihat apakah terdapat kristal asam urat pada cairan sendi

Pengobatan Daktilitis

Pengobatan daktilitis bertujuan untuk meredakan gejala dan mengobati penyakit yang menyebabkan kondisi ini. Berikut adalah obat-obatan yang dapat diberikan agar gejala daktilitis mereda:

  • Obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS), seperti ibuprofen dan naproxen, untuk mengatasi nyeri dan meredakan peradangan
  • Injeksi kortikosteroid langsung pada sendi, untuk meredakan peradangan yang parah

Sementara itu, dokter juga akan memberikan penanganan yang spesifik terhadap penyebab daktilitis, seperti::

  • Pemberian obat disease-modifying antirheumatic drugs (DMARD), seperti methotrexate, sulfasalazine, hydroxychloroquine, atau leflunomide, untuk psoriasis arthritis dan rheumatoid arthritis
  • Pemberian obat allopurinol dan probenecid, untuk mengobati gout
  • Pemberian obat antibiotik, untuk mengatasi infeksi yang dapat menyebabkan daktilitis
  • Obat imunosupresan, untuk mengatasi sarkoidosis dan lupus
  • Transplantasi sumsum tulang, untuk menangani sickle cell disease, dengan memasukkan stem cell darah yang sehat ke dalam tubuh pasien

Selain pengobatan di atas, ada beberapa cara yang bisa dilakukan agar gejala tidak sering kambuh, yaitu:

  • Mengompres dingin jari-jari tangan atau kaki yang bengkak selama 15 menit, beberapa kali sehari
  • Berendam menggunakan air yang dicampur dengan garam Epsom
  • Mengoleskan krim dengan kandungan capsaicin, yang dapat mengurangi nyeri pada sendi
  • Mengonsumsi suplemen makanan yang mengandung minyak omega-3
  • Menggunakan stoking kompresi atau sarung tangan kompresi, untuk mengurasi sakit dan meredakan pembengkakan
  • Beristirahat yang cukup dan berkonsultasi dengan dokter bila mengalami gangguan tidur
  • Tidak merokok dan menghindari asap rokok

Jika daktilitis menyebabkan jari kaku dan sulit bergerak, dokter akan menyarankan fisioterapi agar kemampuan gerak jari dan fungsi jari tetap terjaga. Pasien juga bisa belajar untuk melakukan aktivitas sehari-hari dengan gerakan jari yang mungkin masih terbatas.

Komplikasi Daktilitis

Daktilitis yang tidak ditangani dengan baik dapat menyebabkan sejumlah komplikasi berikut:

  • Nyeri kronis
  • Kesulitan beraktivitas atau bekerja menggunakan tangan
  • Gangguan berjalan
  • Kelainan bentuk jari-jari tangan atau kaki

Pencegahan Daktilitis

Daktilitis bisa dicegah dengan mengontrol penyakit yang menyebabkan kondisi ini agar tidak bertambah parah. Beberapa cara tersebut adalah:

  • Menjaga berat badan ideal atau menurunkan berat badan jika menderita obesitas
  • Mengonsumsi makanan bergizi lengkap dan seimbang
  • Berolahraga secara teratur atau selalu aktif bergerak
  • Tidak merokok atau berhenti merokok
  • Menghindari aktivitas yang melibatkan gerakan berulang terlalu lama pada salah satu sendi

Pencegahan daktilitis juga bisa dilakukan dengan menurunkan risiko terkena infeksi, yaitu dengan:

  • Mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir
  • Mengolah daging sampai benar-benar matang
  • Mencuci sayur dan buah sebelum dimakan
  • Mengonsumsi minuman dan makanan yang higienis
  • Mengenakan pakaian panjang ketika bepergian untuk menghindari gigitan kutu
  • Melakukan hubungan seksual yang aman, misalnya dengan memakai kondom