Mycophenolate sodium adalah obat untuk mencegah terjadinya reaksi penolakan tubuh setelah transplantasi organ. Obat ini merupakan bentuk garam dari asam mycophelonate.

Mycophenolate sodium bekerja dengan cara menekan respons imun dan proses pembentukan antibodi, sehingga bisa digunakan untuk mencegah reaksi penolakan organ setelah transplantasi. Obat ini bisa digunakan sebagai pengobatan tunggal atau dikombinasikan dengan obat lainnya, seperti ciclosporin atau kortikosteroid.

mycophenolate sodium - alodokter

Obat ini tidak boleh digunakan sembarangan dan harus sesuai dengan resep dokter. Mycophenolate sodium jugaa bisa digunakan untuk mengobati penyakit autoimun, seperti lupus nefritis.

Merek dagang mycophenolate sodium: Myfortic, Mycophen 180, Mycophen 360

Apa Itu Mycophenolate Sodium

Golongan Obat resep
Kategori Obat imunosupresan
Manfaat Mencegah terjadinya reaksi penolakan tubuh setelah transplantasi organ, seperti ginjal
Digunakan oleh Dewasa
Mycophenolate sodium untuk ibu hamil dan menyusui Kategori DAda bukti positif mengenai risiko terhadap janin manusia, tetapi besarnya manfaat yang diperoleh mungkin lebih besar daripada risikonya, misalnya untuk mengatasi situasi yang mengancam jiwa.

Belum diketahui apakah mycophenolate sodium bisa terserap ke dalam ASI atau tidak. Bila Anda sedang menyusui, jangan menggunakan obat ini tanpa berkonsultasi dulu dengan dokter.

Bentuk obat Tablet

Peringatan Sebelum Mengonsumsi Mycophenolate Sodium

Mycophenolate sodium hanya boleh dikonsumsi sesuai resep dokter. Berikut adalah beberapa hal yang perlu Anda perhatikan sebelum mengonsumsi mycophenolate sodium:

  • Beri tahu dokter tentang riwayat alergi yang Anda miliki. Mycophenolate sodium tidak boleh digunakan pada pasien yang alergi terhadap obat ini.
  • Beri tahu dokter jika Anda sedang hamil, menyusui, atau merencanakan kehamilan. Gunakan alat kontrasepsi yang efektif untuk mencegah kehamilan selama menjalani pengobatan dengan mycophenolate sodium.
  • Beri tahu dokter jika Anda pernah atau sedang mengalami tukak lambung, kanker, penyakit infeksi, termasuk herpes, kelainan genetik, seperti sindrom Lesch-Nyhan atau sindrom Kelley-Seegmiller, atau penyakit hati, seperti hepatitis B atau hepatitis C.
  • Jangan mengemudikan kendaraan atau melakukan aktivitas yang membutuhkan kewaspadaan setelah mengonsumsi mycophenolate sodium, karena obat ini bisa menyebabkan pusing dan kantuk.
  • Sebisa mungkin hindari kontak erat dengan penderita penyakit infeksi yang mudah menular, seperti cacar air atau flu, karena obat ini dapat mempermudah Anda terkena infeksi.
  • Beri tahu dokter jika Anda berencana untuk melakukan vaksinasi selama menjalani pengobatan dengan mycophenolate sodium. Obat ini dapat memengaruhi efektivitas vaksin.
  • Beri tahu dokter jika Anda sedang mengonsumsi obat, suplemen, atau produk herbal tertentu.
  • Jangan mendonorkan darah selama Anda menjalani pengobatan dengan mycophenolate sodium, hingga 6 bulan setelahnya.
  • Beri tahu dokter bahwa Anda sedang mengonsumsi mycophenolate sodium jika Anda berencana untuk menjalani tindakan medis tertentu, seperti operasi atau operasi gigi.
  • Segera ke dokter jika Anda mengalami overdosis, reaksi alergi obat, atau efek samping yang lebih serius setelah mengonsumsi mycophenolate sodium.

Dosis dan Aturan Pakai Mycophenolate Sodium

Dosis mycophenolate sodium untuk mencegah terjadinya reaksi penolakan tubuh setelah transplantasi organ pada orang dewasa adalah 720 mg, 2 kali sehari. Pengobatan dimulai dalam 48 jam setelah transplantasi.

Cara Mengonsumsi Mycophenolate Sodium dengan Benar

Konsumsi mycophenolate sodium sesuai anjuran dokter dan baca petunjuk penggunaan yang ada di kemasan obat sebelum mengonsumsi obat. Jangan mengubah dosis tanpa berkonsultasi dulu dengan dokter.

Konsumsi mycophenolate sodium secara teratur pada waktu yang sama setiap harinya. Mycophenolate sodium dapat dikonsumsi minimal 1 jam sebelum makan atau 2 jam setelah makan atau saat perut kosong. Telan obat secara utuh dengan bantuan segelas air putih. Jangan mengunyah atau menghancurkannya.

Jika Anda sedang menjalani pengobatan dengan obat antasida, konsumsi mycophenolate sodium setidaknya 2 jam sebelum mengonsumsi obat tersebut.

Jika lupa mengonsumsi mycophenolate sodium, segera minum jika belum mendekati waktu dosis berikutnya. Jika sudah dekat, abaikan dosis yang terlewat. Jangan menggandakan dosis mycophenolate sodium untuk menggantikan dosis yang terlewat.

Lakukan kontrol dan ikuti anjuran dokter selama menjalani pengobatan dengan mycophenolate sodium. Jangan menghentikan pengobatan tanpa berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter.

Simpan mycophenolate sodium pada suhu ruangan dan letakkan di dalam wadah tertutup. Hindarkan obat dari paparan sinar matahari langsung dan jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak.

Interaksi Mycophenolate Sodium dengan Obat Lain

Ada beberapa efek interaksi obat yang dapat terjadi bila mycophenolate sodium digunakan bersama obat tertentu, yaitu:

  • Peningkatan kadar acyclovir di dalam darah
  • Penurunan kadar dan efektivitas mycophenolate sodium jika digunakan dengan antasida, cholestyramine, cclosporin, atau antibiotik golongan aminoglikosida
  • Peningkatan efektivitas mycophenolate sodium jika digunakan dengan isavuconazole atau telmisartan
  • Penurunan efektivitas vaksin atau justru peningkatan risiko terjadinya infeksi jika digunakan bersama vaksin BCG, vaksin influenza, atau vaksin campak
  • Penurunan efektivitas alat kontrasepsi hormonal, seperti pil KB 

Efek Samping dan Bahaya Mycophenolate Sodium

Beberapa efek samping yang umum terjadi setelah mengonsumsi mycophenolate sodium adalah:

Lakukan pemeriksaan ke dokter jika keluhan yang disebutkan di atas tidak kunjung reda atau semakin parah. Segera hubungi dokter jika Anda mengalami reaksi alergi obat atau mengalami efek samping yang lebih serius, seperti:

  • Kelelahan
  • Mudah memar, kulit pucat, atau terjadi perdarahan
  • Bengkak pada kaki
  • Nyeri perut atau kram perut yang berat
  • Buang air besar hitam atau muntah berwarna hitam
  • Hilang keseimbangan
  • Kesulitan berbicara atau berjalan
  • Bingung, sulit berkonsentrasi, atau hilang ingatan
  • Pusing hingga ingin pingsan
  • Gangguan penglihatan
  • Nyeri dada, sulit bernapas, napas cepat, atau denyut jantung tidak teratur
  • Kejang

Selain itu, penggunaan mycophenolate sodium juga bisa menyebabkan leukopenia, yaitu rendahnya jumlah sel darah putih, sehingga meningkatkan risiko terjadinya infeksi. Lakukan pemeriksaan ke dokter jika Anda mengalami gejala infeksi, seperti demam, menggigil, atau gejala flu.