Vaksin campak adalah vaksin yang digunakan untuk mencegah penyakit campak. Vaksin campak termasuk dalam program imunisasi rutin lengkap yang dianjurkan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Terdapat dua jenis vaksin yang digunakan untuk mencegah campak, yaitu vaksin MR dan vaksin MMR. Vaksin MR mencegah penyakit campak dan rubella, sedangkan vaksin MMR mencegah penyakit campak, rubella, dan gondongan.
Vaksin campak terbuat dari virus campak yang dilemahkan. Penyuntikkan vaksin campak akan membuat tubuh memproduksi antibodi yang akan melawan virus tersebut jika sewaktu-waktu menyerang.
Merek dagang vaksin campak: Measles and Rubella Vaccine, Priorix Tetra, Vaksin Campak Kering
Apa Itu Vaksin Campak
Golongan | Obat resep |
Kategori | Vaksin |
Manfaat | Mencegah campak |
Digunakan oleh | Dewasa dan anak-anak |
Vaksin campak untuk ibu hamil dan menyusui |
Kategori X: Studi pada binatang percobaan dan manusia telah memperlihatkan adanya abnormalitas terhadap janin atau adanya risiko terhadap janin.Obat dalam kategori ini tidak boleh digunakan oleh wanita yang sedang atau memiliki kemungkinan untuk hamil.
Vaksin campak belum diketahui terserap ke dalam ASI atau tidak. Bila Anda sedang menyusui, jangan menggunakan obat ini tanpa berkonsultasi dulu dengan dokter. |
Bentuk obat | Suntik |
Peringatan Sebelum Menggunakan Vaksin Campak
Vaksin campak tidak boleh digunakan sembarangan. Ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan sebelum menggunakan vaksin campak, yaitu:
- Beri tahu dokter tentang riwayat alergi yang Anda miliki. Vaksin campak tidak boleh diberikan kepada orang yang alergi terhadap setiap kandungan yang terdapat di dalam vaksin ini.
- Beri tahu dokter jika Anda sedang atau pernah menderita HIV/AIDS, tuberculosis (TBC), sistem imun lemah, kejang, cedera kepala, kelainan darah, gangguan sumsum tulang belakang, atau kanker, seperti leukemia atau limfoma.
- Beri tahu dokter jika Anda sedang demam, vaksinasi akan ditunda sampai kondisi Anda membaik.
- Beri tahu dokter jika Anda baru saja menjalani transfusi darah atau menjalani terapi dengan immunoglobulin.
- Beri tahu dokter jika Anda sedang hamil, merencanakan kehamilan, atau sedang menyusui. Vaksin campak tidak boleh diberikan kepada ibu hamil.
- Beri tahu dokter jika Anda sedang menggunakan obat, suplemen, atau produk herbal tertentu.
- Segera temui dokter jika terjadi reaksi alergi atau efek samping yang serius, setelah penyuntikan vaksin campak.
Dosis dan Jadwal Pemberian Vaksin Campak
Vaksin campak adalah salah satu vaksin yang wajib diberikan kepada anak. Berdasarkan jadwal imunisasi yang dikeluarkan oleh IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia), vaksin campak diberikan sebanyak 3 kali. Ada dua jenis vaksin campak yang tersedia, yaitu MR (measles, rubella) dan MMR (measles, mumps, dan rubella).
Berikut ini adalah dosis vaksin campak berdasarkan usia pasien:
- Anak-anak: 0,5 ml disuntikkan di bawah kulit (subkutan/SC). Imunisasi primer diberikan saat anak berusia 9 bulan (MR). Imunisasi booster diberikan saat anak berusia 18 bulan (MR/MMR) dan 5–7 tahun (MR/MMR).
- Dewasa: Vaksin MMR, dosis pertama sebanyak 0,5 ml disuntikkan melalui otot (intramuskular/IM) atau di bawah kulit (subkutan/SC). Dosis kedua diberikan 28 hari setelah dosis pertama.
Cara Pemberian Vaksin Campak
Selalu ikuti petunjuk dan anjuran dokter sebelum menerima vaksin campak. Vaksin campak adalah salah satu vaksin yang wajib diberikan kepada anak.
Vaksin campak diberikan langsung di fasilitas kesehatan oleh dokter atau tenaga kesehatan di bawah pengawasan dokter. Vaksin campak disuntikkan ke otot (intramuskular/IM) atau di bawah kulit (subkutan/SC).
Pada anak-anak, vaksin campak disuntikkan di otot deltoid yang terletak di lengan atas. Sementara itu, pada orang dewasa yang sebelumnya belum pernah menerima vaksin campak, vaksin dapat disuntikkan melalui otot atau di bawah kulit. Lokasi pemberian vaksin akan disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan pasien.
Pemberian vaksin campak harus sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan agar vaksin dapat bekerja lebih efektif. Anak harus mendapatkan seluruh dosis yang sudah ditentukan. Jika anak Anda melewatkan salah satu dosis, segera temui dokter untuk mendapatkan dosis yang terlewat.
Interaksi Vaksin Campak dengan Obat Lain
Jika digunakan bersama obat imunosupresan, seperti kortikosteroid, efektivitas vaksin campak dalam memberikan perlindungan atau pencegahan infeksi bisa menurun. Selain itu, menjalani terapi dengan imunoglobulin setelah penyuntikan vaksin campak juga bisa memengaruhi efektivitas vaksinasi.
Untuk menghindari efek samping, selalu beri tahu dokter mengenai obat, suplemen, maupun produk herbal yang sedang Anda gunakan.
Efek Samping dan Bahaya Vaksin Campak
Ada beberapa efek samping yang bisa muncul setelah menggunakan vaksin campak, antara lain:
- Demam atau pusing
- Kehilangan nafsu makan
- Kelenjar getah bening bengkak
- Mual atau muntah
- Nyeri otot, lelah, dan lemas
- Nyeri atau kemerahan di area penyuntikan
Periksakan ke dokter jika efek samping tersebut tidak kunjung reda atau justru semakin parah. Selain itu, segera temui dokter jika Anda mengalami reaksi alergi.