Nairet adalah obat untuk meredakan batuk, sesak napas, dan mengi akibat penyempitan saluran napas. Obat ini umumnya diresepkan kepada pasien yang menderita asma maupun penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), seperti bronkitis kronis dan emfisema.
Nairet mengandung terbutaline, yaitu kelompok obat bronkodilator. Cara kerja obat ini yaitu dengan melemaskan otot-otot yang ada di saluran pernapasan. Dengan demikian, saluran napas melebar dan aliran udara menjadi lancar sehingga napas terasa lebih lega.

Hal ini menjadikan gejala batuk, sesak napas, dan mengi tertangani. Nairet merupakan obat resep yang dapat diperoleh setelah pasien berkonsultasi secara langsung atau melalui Chat Bersama Dokter.
Produk Nairet
Nairet tersedia dalam 2 varian, yaitu:
- Nairet 2,5 mg 10 Kaplet, dengan kandungan 2,5 mg terbutaline tiap kapletnya
- Nairet suntik, yang mengandung 5 mg terbutaline pada tiap mililiternya
Apa Itu Nairet
| Bahan aktif | Terbutaline |
| Golongan | Obat resep |
| Kategori | Bronkodilator |
| Manfaat | Meringankan gejala batuk, sesak napas, atau mengi akibat asma atau PPOK |
| Dikonsumsi oleh | Dewasa dan anak-anak |
| Nairet untuk ibu hamil | Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada ibu hamil. |
| Obat ini hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin. | |
| Nairet untuk ibu menyusui | Nairet umumnya aman untuk ibu menyusui selama dikonsumsi sesuai dengan anjuran dokter. |
| Bentuk obat | Tablet, sirop, dan injeksi |
Peringatan sebelum Menggunakan Nairet
Nairet bisa memicu terjadinya efek samping maupun interaksi obat ketika digunakan dengan cara yang keliru. Oleh karena itu, untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, berikut hal yang perlu diperhatikan sebelum menggunakan Nairet:
- Bicarakan dengan dokter mengenai riwayat alergi yang Anda miliki. Jangan minum obat ini jika Anda alergi dengan kandungan terbutaline.
- Informasikan kepada dokter apabila Anda memiliki atau pernah menderita penyakit diabetes, hipertiroidisme, hipokalemia (kekurangan kalium), aritmia, penyakit jantung, hipertensi, atau kejang.
- Jika ada rencana untuk menjalani tindakan medis apa pun, termasuk operasi gigi, sampaikan kepada dokter bahwa Anda sedang menggunakan Nairet.
- Diskusikan kepada dokter mengenai keamanan penggunaan Nairet pada ibu hamil, ibu menyusui, atau wanita yang sedang merencanakan kehamilan.
- Konsultasikan ke dokter jika Anda sedang menggunakan obat lain, termasuk suplemen dan produk herbal. Tujuannya untuk mengantisipasi terjadinya interaksi obat.
- Hentikan kebiasaan merokok selama menjalani pengobatan dengan Nairet. Merokok dapat membuat paru-paru teriritasi, yang berarti dapat memicu terjadinya gangguan pernapasan.
- Pastikan untuk membatasi konsumsi kafein selama menggunakan obat ini. Konsumsi minuman berkafein dapat memicu peningkatan tekanan darah dan denyut jantung.
- Jangan mengonsumsi minuman beralkohol selama memakai Nairet. Pasalnya, hal tersebut dapat memicu terjadinya pusing dan kantuk.
- Jangan berhenti menggunakan obat ini tanpa seizin dokter, meski Anda sudah merasa sehat. Hal tersebut justru dapat memperburuk kondisi atau mengakibatkan gangguan pernapasan yang lebih serius.
- Segera kunjungi dokter ketika timbul reaksi alergi obat atau efek samping serius setelah memakai Nairet.
Dosis dan Aturan Pakai Nairet
Dosis konsumsi Nairet akan ditentukan dokter berdasarkan usia, kondisi, dan respons tubuh pasien terhadap pengobatan. Berikut adalah dosis umum pemberian Nairet berdasarkan bentuk obat:
Bentuk obat: tablet
- Dewasa & anak usia lebih dari 12 tahun: 2–3 kali sehari 1–2 tablet
- Pasien yang sensitif terhadap golongan amin simpatomimetik: 2–3 kali sehari, 1 tablet
Bentuk obat: sirop
- Dewasa dan anak usia >12 tahun: 10-15 mL 2-3 kali sehari
Bentuk obat: injeksi
Dosis Nairet injeksi akan ditentukan oleh dokter. Dokter atau tenaga medis akan menyuntikkan obat ini ke bawah kulit untuk meredakan gejala asma, bronkitis kronis, atau emfisema.
Jika gejala tidak membaik dalam 15–30 menit setelah dosis pertama, dosis berikutnya dapat diberikan. Namun, bila setelah dosis kedua gejala tetap tidak membaik, diperlukan pengobatan lain. Namun, bila setelah dosis kedua gejala tetap tidak membaik, diperlukan pengobatan lain
Cara Menggunakan Nairet dengan Benar
Baca aturan yang tertera pada kemasan dan ikuti anjuran dokter sebelum menggunakan Nairet. Jangan menambah atau mengurangi dosis tanpa seizin dokter.
Supaya efek pengobatan maksimal, perhatikan panduan penggunaan Nairet tablet berikut ini:
- Nairet dalam bentuk tablet atau sirop dapat diminum sebelum atau sesudah makan. Untuk tablet, telan obat ini secara utuh dengan air putih tanpa dikunyah. Sementara untuk Nairet sirop, kocok botol terlebih dahulu dan gunakan sendok takar yang disertakan dalam kemasan agar dosis yang diminum sesuai anjuran.
- Konsumsilah Nairet pada jam yang sama setiap harinya. Jika Anda lupa, segera minum obat ini begitu teringat. Namun, jika jeda waktu minum obat selanjutnya sudah dekat, abaikan dosis tersebut dan jangan menggandakan dosis berikutnya.
- Pastikan untuk tidak berhenti minum Nairet secara tiba-tiba, kecuali dokter yang menyarankan demikian.
- Simpan Nairet di tempat bersuhu ruangan, kering, dan tidak terpapar sinar matahari langsung. Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak.
Nairet tablet biasanya dapat meredakan gejala hingga sekitar 6 jam setelah diminum. Jika keluhan muncul kembali sebelum waktu minum obat berikutnya, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter.
Sementara itu, pemberian Nairet suntik akan dilakukan langsung oleh dokter atau petugas medis atas petunjuk dokter. Penyuntikan akan dilakukan melalui bawah kulit, otot, atau pembuluh darah.
Segera hubungi dokter juga jika efek obat terasa berkurang dibandingkan awal pengobatan atau gejala makin parah. Hal tersebut dapat menandakan gangguan pernapasan membutuhkan penanganan medis lebih lanjut.
Interaksi Nairet dengan Obat Lain
Layaknya obat dengan kandungan terbutaline, Nairet dapat memicu terjadinya interaksi obat ketika dipakai bersama obat, suplemen, atau produk herbal tertentu tanpa persetujuan dokter. Berikut adalah efek interaksi Nairet:
- Peningkatan risiko hipokalemia, ketika dipakai bersama obat diuretik, misalnya hydrochlorothiazide atau furosemide
- Peningkatan risiko terjadinya perdarahan dan gangguan irama jantung, bila digunakan bersama obat bius berbentuk gas, contohnya halothane
- Penurunan efektivitas obat penghambat beta, seperti propranolol
- Peningkatan efek samping Nairet, saat dipakai dengan obat antidepresan trisiklik, seperti amitriptilin atau doksepin, serta MAOI (monoamine oxidase inhibitors), misalnya selegiline atau phenelzine
- Peningkatan risiko terjadinya edema paru atau penumpukan cairan di paru-paru, ketika dipakai bersama kortikosteroid atau agonis beta
Interaksi obat dapat dicegah dengan selalu mengonsultasikan dengan dokter terlebih dahulu saat ingin menggunakan Nairet bersama dengan obat lain, termasuk suplemen dan produk herbal. Agar mudah, lakukan konsultasi secara daring.
Efek Samping dan Bahaya Nairet
Berikut adalah sejumlah efek samping dari penggunaan Nairet:
Efek samping tersebut akan mereda dengan sendirinya, seiring tubuh beradaptasi dengan obat. Namun, diskusikan dengan dokter ketika kondisi tersebut tidak kunjung membaik atau makin parah.
Periksakan diri ke dokter segera jika muncul reaksi alergi obat atau efek samping serius, seperti:
- Detak jantung cepat, lambat, atau tidak beraturan
- Nyeri dada
- Pusing hingga terasa seperti akan pingsan
- Kram otot
- Lemas
- Kejang