Noleptic adalah obat untuk mengatasi nyeri saraf akibat diabetes (neuropati diabetik), serta nyeri saraf akibat herpes zoster. Obat berbahan aktif pregabalin ini juga bisa digunakan sebagai terapi tambahan untuk epilepsi dan gangguan kecemasan tertentu. 

Pregabalin dalam Noleptic termasuk dalam golongan obat antikonvulsan. Obat ini bekerja dengan cara memengaruhi sinyal saraf di otak yang berperan dalam munculnya rasa nyeri dan kejang. Dengan mekanisme ini, Noleptic dapat membantu mengurangi gejala nyeri saraf serta mencegah kejang pada penderita epilepsi. 

Noleptic

Penggunaan obat ini umumnya dilakukan dalam jangka waktu tertentu sesuai anjuran dokter dan perlu diawasi untuk mencegah efek samping atau penyalahgunaan.

Apa Itu Noleptic

Bahan aktif Pregabalin 
Golongan  Obat resep 
Kategori Obat antikonvulsan
Manfaat Mengendalikan kejang parsial pada penderita epilepsi
Mengatasi nyeri saraf (neuropati) akibat diabetes, herpes zoster, cedera tulang belakang, atau skiatika 
Meredakan nyeri di sekujur tubuh pada penderita fibromyalgia
Meredakan gangguan kecemasan umum
Dikonsumsi oleh Dewasa
Noleptic untuk ibu hamil Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada ibu hamil.
Obat ini hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.
Noleptic untuk ibu menyusui Konsultasikan ke dokter terkait obat yang lebih aman untuk dikonsumsi selama menyusui, terutama saat menyusui bayi yang terlahir prematur atau usianya kurang dari 1 bulan.
Bentuk obat Kapsul

Peringatan sebelum Menggunakan Noleptic

Noleptic hanya boleh digunakan berdasarkan resep dokter. Sebelum mengonsumsi obat ini, Anda harus memperhatikan hal-hal berikut ini:

  • Sampaikan kepada dokter mengenai riwayat alergi yang Anda miliki. Noleptic tidak boleh dikonsumsi oleh orang yang alergi terhadap obat ini atau obat lain yang satu golongan dengan obat ini.
  • Informasikan kepada dokter jika pernah atau sedang menderita penyakit jantung, seperti penyakit jantung koroner, serangan jantung, gagal jantung, kelainan pada hasil EKG, atau gangguan irama jantung (aritmia). Informasikan juga kepada dokter bila ada orang tua atau saudara kandung yang memiliki penyakit jantung.
  • Pastikan untuk memberi tahu dokter bahwa Anda sedang menjalani pengobatan dengan Noleptic sebelum menjalani tindakan medis apa pun, termasuk operasi gigi.
  • Diskusikan dengan dokter mengenai penggunaan Noleptic jika Anda sedang hamil, menyusui, atau sedang merencanakan kehamilan.
  • Konsultasikan ke dokter jika Anda sedang menggunakan obat lain, termasuk suplemen dan produk herbal, untuk menghindari interaksi obat yang tidak diinginkan.
  • Jangan langsung mengemudi atau melakukan aktivitas lain yang memerlukan kewaspadaan setelah mengonsumsi obat ini. Noleptic dapat menyebabkan pusing dan kantuk.
  • Segera ke dokter jika mengalami reaksi alergi obat atau efek samping serius selama menggunakan Noleptic.

Dosis dan Aturan Pakai Noleptic

Dosis dan durasi penggunaan Noleptic akan ditentukan oleh dokter sesuai kondisi kesehatan pasien. Berikut ini adalah dosis umum penggunaan Noleptic berdasarkan usia dan kondisi pasien:

Kondisi: Nyeri akibat neuropati diabetik

  • Dewasa: Dosis 50 mg, 3 kali sehari. Jika diperlukan, dosis dapat ditingkatkan menjadi 100 mg, 3 kali sehari. Dosis maksimal: 300 mg per hari.

Kondisi: Kejang parsial atau epilepsi

  • Dewasa: 150 mg per hari, dibagi dalam 2–3 jadwal konsumsi. Jika diperlukan, dosis dapat ditingkatkan hingga 300 mg per hari setelah 1 minggu. Dosis maksimal 600 mg per hari.

Kondisi: Gangguan kecemasan

  • Dewasa: Dosis 150 mg per hari, dibagi dalam 2–3 jadwal konsumsi. Dosis dapat ditingkatkan sebanyak 150 mg tiap minggu. Dosis maksimal 600 mg tiap hari.

Cara Menggunakan Noleptic dengan Benar

Noleptic hanya dapat dibeli setelah berkonsultasi dengan dokter, bisa secara langsung atau online. Sebelum menggunakan obat ini, ikuti anjuran dokter dan bacalah informasi yang tertera pada label kemasannya. Jangan mengurangi atau menambah dosis tanpa persetujuan dokter.

Agar efek pengobatan maksimal, ikutilah panduan penggunaan Noleptic berikut ini:

  • Minumlah Noleptic sebelum makan atau segera sesudah makan.
  • Telan kapsul Noleptic secara utuh dengan air putih, tanpa dibelah, dikunyah, atau dihancurkan terlebih dahulu.
  • Konsumsilah Noleptic pada waktu yang sama setiap harinya. Jika Anda lupa, segera minum obat ini begitu teringat. Namun, bila waktu minum obat berikutnya sudah dekat, abaikan dan jangan menggandakan dosis.
  • Jangan menghentikan pengobatan dengan Noleptic secara mendadak karena bisa menyebabkan kejang bertambah parah atau gejala putus obat, seperti sulit tidur, mual-mual, sakit kepala, sakit perut, atau diare. Dokter akan mengurangi dosis Noleptic secara bertahap jika pengobatan perlu dihentikan.
  • Lakukan kontrol sesuai dengan jadwal yang diberikan dokter agar kondisi dan respons terapi dapat terpantau. Selama menggunakan Noleptic, Anda mungkin akan diminta menjalani pemeriksaan tertentu, seperti fungsi ginjal atau pemeriksaan kesehatan umum.
  • Jangan menggunakan obat yang sudah lewat tanggal kedaluwarsa.
  • Simpan Noleptic di tempat bersuhu ruangan, kering, dan terhindar dari sinar matahari langsung. Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak.

Interaksi Noleptic dengan Obat Lain

Berdasarkan kandungannya, Noleptic bisa menimbulkan efek interaksi jika digunakan bersama obat lain. Interaksi obat yang mungkin terjadi antara lain:

  • Peningkatan risiko terjadinya edema jika digunakan bersama obat antidiabetes golongan thiazolidinedione, seperti pioglitazone
  • Peningkatan risiko terjadinya angioedema jika digunakan bersama obat golongan ACE inhibitor
  • Peningkatan risiko terjadinya efek samping, seperti pusing, kantuk, linglung, atau sulit berkonsentrasi, jika digunakan bersama lorazepam atau metoclopramide
  • Peningkatan risiko terjadinya efek samping yang fatal, seperti koma atau gangguan pernapasan berat, jika digunakan bersama obat golongan opioid
  • Peningkatan risiko terjadinya sembelit, ileus paralitik, dan obstruksi usus, jika digunakan bersama obat yang memicu sembelit, termasuk obat nyeri golongan opioid

Untuk mencegah terjadinya efek interaksi obat, diskusikan dengan dokter jika Anda berencana menggunakan Noleptic bersama obat, suplemen, atau produk herbal apa pun. 

Efek Samping dan Bahaya Noleptic

Beberapa efek samping yang dapat muncul setelah menggunakan Noleptic adalah:

  • Pusing atau kantuk
  • Penglihatan buram
  • Mulut kering 
  • Penambahan berat badan
  • Pembengkakan di tungkai

Konsultasikan dengan dokter melalui chat jika efek samping di atas terjadi dan tidak segera membaik. Dokter bisa memberikan pengobatan atau saran penanganan untuk mengatasi efek samping.

Kandungan pregabalin dalam Noleptic juga bisa menimbulkan reaksi alergi obat atau efek samping yang serius, seperti:

  • Napas dangkal atau tersengal-sengal
  • Linglung
  • Kantuk berat
  • Demam tinggi
  • Kulit, bibir, atau kuku membiru
  • Perdarahan yang tidak biasa
  • Nyeri otot tanpa sebab yang jelas, terutama bila disertai dengan demam 
  • Halusinasi
  • Muncul pikiran untuk bunuh diri