Nyctophobia adalah ketakutan yang tidak wajar terhadap gelap. Tidak hanya saat berada di kegelapan, penderita nyctophobia juga bisa cemas atau panik hanya dengan membayangkan situasi gelap, menonton film dengan latar waktu malam hari, atau berada di tempat yang redup pencahayaannya.  

Merasa cemas atau takut terhadap gelap bisa menjadi hal yang normal. Namun, rasa takut yang membuat seseorang harus selalu tidur dengan lampu menyala atau menolak keluar rumah pada malam hari merupakan gejala dari nyctophobia.

Nyctophobia

Nyctophobia atau fobia gelap umumnya dialami oleh anak usia 6–12 tahun. Intensitas rasa takut yang muncul biasanya dapat berkurang seiring bertambahnya usia. Meski demikian, ada pula nyctophobia yang bertahan hingga penderitanya dewasa atau malah baru muncul pada usia dewasa.

Penyebab Nyctophobia

Rasa takut akibat nyctophobia bisa dipicu oleh kekhawatiran yang timbul saat tidak dapat mengenali atau melihat lingkungan sekitar di kegelapan. Orang dengan nyctophobia bisa cemas atau takut karena terbayang hal-hal atau suara-suara yang mungkin muncul saat gelap, terutama bila ia tidak mengetahui asalnya.

Meski penyebab pastinya belum diketahui, nyctophobia diduga terkait dengan beberapa faktor berikut:

  • Pernah mengalami kejadian traumatis yang terkait dengan gelap, misalnya menjadi korban kekerasan fisik di ruangan tanpa pencahayaan
  • Memiliki keyakinan bila kejahatan atau sesuatu yang buruk lebih sering terjadi pada kondisi yang gelap atau malam hari
  • Pernah mendengar cerita orang lain tentang pengalaman menakutkan yang terjadi dalam gelap
  • Terpengaruh buku atau film dengan cerita seram saat gelap, misalnya film horor

Faktor risiko nyctophobia

Meski dapat terjadi pada siapa saja, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami nyctophobia, yaitu:

  • Menderita penyakit mental, seperti depresi, gangguan kecemasan umum, obsessive compulsive disorder (OCD), serangan panik, atau gangguan panik
  • Menyalahgunakan NAPZA
  • Menderita fobia jenis lain
  • Memiliki keluarga yang menderita fobia spesifik atau nyctophobia

Gejala Nyctophobia

Apa pun yang terkait dengan pencahayaan redup dan gelap dapat menimbulkan cemas berlebihan pada penderita nyctophobia. Penderita nyctophobia biasanya merasa cemas dan sangat takut ketika:

  • Memikirkan akan berada dalam kondisi gelap
  • Berada di tempat yang gelap, misalnya saat menonton film di bioskop
  • Melihat langit senja karena matahari mulai terbenam
  • Bersiap-siap untuk tidur
  • Tidur pada malam hari
  • Mematikan lampu
  • Menonton film dengan latar waktu malam hari

Secara umum, penderita nyctophobia akan menunjukkan gejala berupa perilaku-perilaku tertentu, seperti:

  • Merasa tidak tenang atau gugup ketika berada di lingkungan yang gelap
  • Memikirkan segala hal yang menakutkan atau membahayakan dirinya ketika berada lingkungan yang gelap
  • Menolak untuk keluar rumah pada malam hari
  • Tidak mau tidur dengan lampu padam
  • Enggan tidur sendiri pada anak-anak

Beberapa keluhan yang dapat terjadi jika penderita nyctophobia sedang ketakutan adalah:

  • Gemetar
  • Keringat berlebih (hiperhidrosis)
  • Sesak napas
  • Jantung berdebar-bedar
  • Nyeri dada
  • Mulut kering
  • Mual atau muntah
  • Sakit kepala atau pusing
  • Menangis atau berteriak

Kapan harus ke dokter

Lakukan pemeriksaan ke dokter jika Anda atau anak Anda mengalami keluhan seperti yang telah disebutkan di atas, apalagi jika gejala sudah parah dan mengganggu aktivitas sehari-hari. Contoh gejala nyctophobia yang sudah parah antara lain:

  • Serangan panik
  • Gangguan tidur (insomnia)
  • Marah bila ada yang menyuruh pergi ke ruangan yang gelap
  • Tidak mau berada di ruangan yang gelap atau minim pencahayaan
  • Menolak keras untuk keluar rumah pada malam hari

Diagnosis Nyctophobia

Diagnosis nyctophobia dilakukan dengan menanyakan gejala yang muncul, riwayat kesehatan pasien dan keluarganya, serta peristiwa traumatis yang pernah dialami pasien. Setelah itu, dokter akan melakukan tes fisik secara menyeluruh.

Untuk menegakkan diagnosis, dokter akan melakukan pemeriksaan lanjutan yang disesuaikan dengan kriteria DSM-5 (The Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders, 5th Edition). Seseorang dapat dikatakan mengalami nyctophobia jika memiliki kriteria berikut:

  • Rasa takut berlebih terhadap gelap terjadi terus-menerus, setidaknya selama 6 bulan
  • Gejala nyctophobia selalu langsung muncul ketika penderita memikirkan atau berada dalam situasi maupun di tempat yang gelap
  • Selalu menghindari hal-hal yang terkait dengan gelap
  • Rasa takut terhadap gelap membuat penderita tidak bisa bekerja, bersosialisasi, atau menikmati hidup
  • Rasa takut yang dialami penderita nyctophobia muncul dari situasi yang sebenarnya tidak membahayakan dirinya

Pengobatan Nyctophobia

Pengobatan nyctophobia disesuaikan dengan tingkat keparahan yang dialami pasien. Berikut ini adalah beberapa metode pengobatan nyctophobia:

Psikoterapi

Psikoterapi bertujuan untuk membantu pasien dalam mengendalikan pikiran, emosi, dan perasaan yang bisa memunculkan gejala nyctophobia. Beberapa jenis terapi psikologi yang bisa dilakukan adalah:

  • Terapi perilaku kognitif, untuk membantu pasien berpikir positif dan lebih tenang dalam merespons rasa takut terhadap gelap
  • Exposure theraphy atau terapi paparan dengan gelap, untuk melatih pasien agar terbiasa menghadapi kondisi gelap
  • Hipnoterapi, untuk membantu pasien dalam mengidentifikasi atau mengetahui penyebab ketakutannya terhadap gelap yang tidak ia sadari

Pada psikoterapi, dokter juga dapat mengajari pasien teknik relaksasi. Teknik ini dapat dilakukan pasien untuk menenangkan diri ketika ia cemas atau takut dalam kondisi gelap.

Obat-obatan

Jika nyctophobia sampai menyebabkan insomnia, dokter dapat meresepkan suplemen melatonin untuk membantu pasien agar bisa tidur. Dokter juga dapat memberikan obat untuk mengatasi depresi atau serangan panik jika pasien mengalaminya.

Komplikasi Nyctophobia

Pada kondisi yang parah, nyctophobia dapat menyebabkan insomnia yang berat karena penderita takut akan suasana yang gelap atau bahkan takut untuk menutup mata ketika akan tidur.

Penderita nyctophobia umumnya tidur dengan kondisi lampu menyala, padahal tidur dengan pencahayaan yang terang bisa menjadi masalah karena dapat menurunkan kualitas tidur.

Kurang tidur atau kualitas tidur yang buruk dapat menyebabkan kelelahan ketika beraktivitas pada siang hari sehingga produktivitas pun menurun. Pada anak-anak, gangguan tidur juga dapat menyebabkan gangguan perilaku, menghambat proses belajar, dan mengganggu pertumbuhan.

Penderita nyctophobia juga bisa tidak mau keluar rumah untuk beraktivitas normal pada waktu petang atau malam hari. Pada satu titik, hal ini dapat menimbulkan masalah pada pekerjaan maupun kehidupan sosialnya.

Pencegahan Nyctophobia

Mengingat penyebabnya belum diketahui secara pasti, nyctophobia sulit dicegah. Namun, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menurunkan intensitas rasa cemas dan takut yang muncul akibat gelap, yaitu:

  • Identifikasi hal-hal yang menyebabkan fobia terhadap gelap muncul dan konsultasikan hal tersebut dengan dokter atau orang yang dipercaya.
  • Latihlah diri secara perlahan untuk sering berada di ruangan dengan pencahayaan yang redup.
  • Berikan sugesti pada diri sendiri bahwa gelap tidak akan membahayakan seseorang. Lakukan setiap kali muncul perasaan takut dan cemas.
  • Terapkan teknik relaksasi untuk membantu mengelola stres, mengurangi tegang otot, serta mengurangi cemas dan panik saat gejala muncul.
  • Bergabunglah dengan kelompok penderita nyctophobia agar dapat berbagi cara mengelola rasa takut yang muncul.
  • Jangan menyaksikan acara atau film yang mengasosiasikan gelap sebagai sesuatu yang buruk, seperti film horor atau kriminal
  • Terapkan pola hidup sehat, misalnya mengonsumsi makanan bergizi seimbang, berolahraga rutin, dan tidak mengonsumsi minuman berkafein untuk mengurangi kecemasan.