Bunda tentu akan merasa khawatir saat Si Kecil mengalami sakit kepala. Untuk mengatasinya, Bunda dapat memberikannya obat sakit kepala anak, terlebih bila sakit kepala yang dirasakan Si Kecil tak kunjung mereda. Namun, penggunaan obat ini tetap harus dilakukan secara hati-hati dan sesuai petunjuk dokter.

Sama halnya seperti orang dewasa, anak-anak juga dapat mengalami sakit kepala. Penyebab sakit kepala anak bisa bermacam-macam, mulai dari demam, flu, infeksi pada telinga dan tenggorokan, cedera kepala, stres, hingga kelelahan.

Obat Sakit Kepala Anak yang Direkomendasikan - Alodokter

Sakit kepala pada anak biasanya dapat sembuh dengan sendirinya, asalkan ia cukup istirahat serta asupan makanan dan cairannya tetap tercukupi. Namun, pada kasus tertentu, pemberian obat sakit kepala anak mungkin diperlukan untuk mengatasi keluhan sakit kepala pada anak.

Cermat Memberikan Obat Sakit Kepala Anak

Jenis sakit kepala yang cukup sering dialami oleh anak-anak adalah sakit kepala tegang. Akan tetapi, sakit kepala migrain juga kerap dialami anak-anak.

Untuk mengatasi keluhan sakit kepala yang dirasakan Si Kecil, Bunda bisa memberikan beberapa jenis obat sakit kepala anak berikut ini:

1. Obat pereda nyeri

Bunda bisa memberikan obat pereda nyeri khusus anak yang dapat dibeli tanpa resep dokter, seperti paracetamol atau ibuprofen. Obat pereda nyeri cukup efektif untuk mengatasi sakit kepala tegang atau migrain yang dialami anak.

Meski demikian, hindari pemberian obat-obatan ini pada anak yang berusia di bawah 3 tahun. Selain itu, Bunda juga sebaiknya tidak memberikan obat pereda nyeri jenis aspirin kepada Si Kecil karena berisiko menyebabkan sindrom Reye.

2. Obat golongan triptan

Obat golongan triptan cukup efektif untuk meredakan migrain atau sakit kepala berat pada anak. Obat ini umumnya diberikan untuk anak yang telah berusia minimal 12 tahun.

Obat kepala anak jenis triptan juga bisa digunakan bersamaan dengan obat pereda nyeri untuk mengatasi sakit kepala pada anak. Meski demikian, obat golongan triptan harus digunakan sesuai resep dokter.

3. Vitamin B2 (riboflavin)

Suplemen vitamin B2 atau riboflavin bisa diberikan pada anak yang sering mengalami sakit kepala berulang. Beberapa studi menunjukkan bahwa pemberian suplemen vitamin B2 dapat mengurangi tingkat keparahan dan membuat anak lebih jarang mengalami sakit kepala.

Namun, penggunaan suplemen ini harus sesuai rekomendasi dokter. Selain suplemen, riboflavin juga bisa diperoleh dari makanan tertentu, seperti telur, daging, susu, dan sayuran.

4. Magnesium

Beberapa riset menunjukkan bahwa migrain lebih berisiko terjadi pada anak-anak atau orang dewasa yang kekurangan magnesium. Oleh karena itu, suplemen magnesium dapat diberikan pada anak-anak hingga remaja yang mengalami sakit kepala jenis migrain.

Akan tetapi, perlu diingat bahwa pemberian suplemen magnesium pada anak perlu sesuai anjuran dokter karena kebutuhan magnesium setiap anak berbeda-beda tergantung usia dan kondisi kesehatannya.

5. Koenzim Q10

Suplemen lain yang dapat diberiberikan sebagai obat sakit kepala anak adalah koenzim Q10 (CoQ10) yang merupakan antioksidan. Pemberian suplemen ini diyakini dapat mengurangi frekuensi sakit kepala anak. Konsultasikan ke dokter terlebih dahulu untuk mengetahui dosis suplemen yang tepat.

6. Obat antimuntah

Ketika mengalami sakit kepala, anak bisa mengalami gejala lain seperti mual, pusing, dan muntah-muntah. Jika anak mengalami sakit kepala disertai gejala tersebut, ia mungkin perlu mendapatkan obat sakit kepala dan disertai obat antimuntah sesuai resep dokter. Beberapa jenis obat antimuntah untuk anak meliputi ondansentron dan domperidone.

7. Obat antidepresan

Anak yang mengalami stres berat atau masalah psikologis, seperti gangguan cemas atau depresi, lebih rentan terkena keluhan fisik akibat depresi, seperti migrain dan sakit kepala yang sering kambuh.

Jika anak sering mengalami sakit kepala, terlebih jika ia mengalami gejala depresi atau stres, mungkin ia membutuhkan obat antidepresan sesuai resep dokter. Selain untuk mengobati sakit kepala yang sering anak rasakan, obat ini juga bisa mengobati depresi yang ia alami.

8. Obat antikejang

Obat antikejang umumnya digunakan untuk mengobati sakit kepala anak yang sering kambuh dan tidak membaik dengan obat sakit kepala anak jenis lainnya. Obat ini juga bisa diberikan jika sakit kepala pada anak muncul akibat epilepsi.

Mempertimbangkan Efek Samping Obat Sakit Kepala Anak

Setiap obat memiliki efek samping, termasuk obat sakit kepala anak. Apabila digunakan terlalu sering (lebih dari 2 hari dalam 1 minggu), obat sakit kepala anak seperti paracetamol dan ibuprofen, berisiko menyebabkan sakit kepala lebih sering kambuh (rebound headache).

Pemberian suplemen vitamin B2, koenzim Q10, atau magnesium pada anak juga berisiko menyebabkan efek samping berupa gangguan pencernaan, urine berwarna kekuningan, hingga lebih sering buang air kecil.

Sementara itu, penggunaan obat antidepresan atau antikejang pada anak berisiko membuat anak mengantuk dan sulit berkonsentrasi.

Perawatan Sakit Kepala Anak di Rumah

Selain obat sakit kepala anak, berikut ini adalah beberapa langkah yang dapat Bunda lakukan untuk mengatasi keluhan sakit kepala yang dialami Si Kecil:

Ajak anak tidur siang

Ketika Si Kecil sakit kepala, ia perlu banyak istirahat. Oleh karena itu, Bunda bisa mengajaknya tidur siang. Agar ia bisa beristirahat dengan lebih nyaman, Bunda bisa membuat suasana kamar menjadi lebih tenang dan sejuk.

Alihkan perhatiannya

Jika Si Kecil menolak untuk tidur siang, berilah sesuatu untuk mengalihkan rasa sakit yang dirasakannya. Misalnya, dengan memberikannya mainan, buku, atau hal lain yang ia sukai.

Berikan makan dan minum yang cukup

Sakit kepala bisa membuat anak mengalami penurunan nafsu makan, terutama jika sakit kepala yang muncul disertai keluhan mual dan muntah. Jika Si Kecil mengalaminya, Bunda tetap perlu memberikan Si Kecil makan dan minum yang cukup agar ia tidak semakin lemas karena dehidrasi.

Atasi stres pada anak

Stres bisa membuat sakit kepala anak sering kambuh atau justru semakin memburuk. Oleh karena itu, coba tenangkan Si Kecil saat ia merasa takut atau cemas, baik dengan cara menggendong atau memeluknya.

Jika Bunda sudah memberikan obat sakit kepala anak dan sakit kepala yang dirasakan Si Kecil tidak kunjung membaik atau justru sering kambuh, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter.

Bunda juga perlu waspada bila sakit kepala yang dialami Si Kecil disertai beberapa gejala berikut ini:

  • Tangan atau kaki terasa lemah
  • Kesemutan atau mati rasa
  • Penurunan kesadaran atau anak tampak lemas
  • Kejang
  • Demam
  • Muntah
  • Otot leher kaku

Jika Si Kecil mengalami sakit kepala berat atau disertai beberapa gejala di atas, segera bawa ia ke dokter anak agar dokter dapat memeriksa kondisi Si Kecil dan memberinya obat sakit kepala anak yang aman dan efektif, serta penanganan yang tepat.