Saat anak sedang sariawan, ia mungkin akan menjadi lebih rewel dan tidak nafsu makan karena mulutnya terasa sakit. Untuk mengatasi keluhan tersebut, Bunda dapat memberikan Si Kecil beberapa pilihan obat sariawan anak.

Hampir semua orang pernah mengalami sariawan, tak terkecuali anak-anak. Ketika sariawan, anak cenderung akan lebih rewel, malas bicara, dan terlihat kesakitan. Sebagian anak bahkan bisa mengalami penurunan berat badan karena tidak nafsu makan akibat sariawan.

Obat Sariawan Anak yang Perlu Orang Tua Ketahui - Alodokter

Ada beberapa hal yang dapat menyebabkan atau meningkatkan risiko munculnya sariawan pada anak, yaitu:

  • Luka gigitan di lidah, mulut, atau bibir
  • Kurang terjaganya kebersihan gigi dan mulut
  • Daya tahan tubuh anak yang masih lemah
  • Kekurangan nutrisi tertentu, misalnya zat besi, zinc, vitamin B, dan vitamin D
  • Gangguan sistem kekebalan tubuh, seperti penyakit autoimun dan alergi
  • Gesekan kawat gigi
  • Infeksi, misalnya pada infeksi jamur di mulut, herpes, dan flu singapura
  • Efek samping obat-obatan tertentu, misalnya kemoterapi.

Selain beberapa faktor di atas, sariawan juga terkadang bisa muncul ketika anak sedang stres atau sering terpapar asap rokok.

Berbagai Pilihan Obat Sariawan untuk Anak

Sariawan sebetulnya bisa membaik sendiri dalam waktu beberapa hari. Meski sariawan tidak berbahaya, tetapi keluhan nyeri dan perih pada luka sariawan dapat mengganggu kenyamanan anak.

Untuk mengatasi keluhan tersebut, ada beberapa pilihan obat sariawan anak yang dapat diberikan, yaitu:

1. Obat pedera nyeri

Untuk meringankan rasa nyeri dan perih akibat sariawan yang dirasakan Si Kecil, Bunda bisa memberikannya obat antinyeri, seperti paracetamol atau ibuprofen. Namun, pastikan Bunda memberikan obat sesuai dosis dan petunjuk pemakaian yang tertera pada kemasan obat, ya.

Bunda tidak disarankan untuk memberikan obat antinyeri jenis lainnya, misalnya aspirin, tanpa berkonsultasi dulu dengan dokter. Ini karena jenis obat antinyeri lain bisa saja lebih berisiko menimbulkan efek samping bagi Si Kecil.

2. Kortikosteroid

Untuk mengobati sariawan pada anak yang besar dan luas, Bunda juga bisa memberikan salep mulut yang mengandung obat antiradang golongan kortikosteroid, seperti triamcinolone acetonide.

Salep oral ini aman jika tertelan, sehingga dapat dioleskan pada sariawan di dalam mulut. Namun, obat jenis ini hanya dapat diperoleh melalui resep dokter.

3. Obat antijamur

Salah satu penyebab sariawan pada anak yang cukup sering terjadi adalah infeksi jamur, terutama pada anak yang memiliki daya tahan tubuh lemah atau kebersihan gigi dan mulutnya tidak terjaga.

Untuk memastikan apakah sariawan yang diderita oleh anak diakibatkan oleh jamur atau bukan, dibutuhkan pemeriksaan dari dokter terlebih dahulu.

Setelah dokter memastikan anak mengalami infeksi jamur di mulutnya, maka dokter dapat meresepkan obat antijamur. Obat ini biasanya diberikan dalam bentuk obat tetes mulut.

4. Benzocaine

Benzocaine merupakan salah satu jenis obat golongan anestesi atau bius lokal. Obat ini baru dapat diberikan, jika nyeri yang dirasakan Si Kecil sangat parah dan tidak mereda dengan obat antinyeri jenis lain. Benzocaine untuk sariawan biasanya tersedia dalam bentuk obat kumur atau gel untuk dioles di luka sariawan.

Obat ini hanya dapat diperoleh sesuai resep dokter. Penggunaannya pun tidak boleh melebihi 1 minggu atau digunakan pada anak berusia di bawah 2 tahun.

Langkah Perawatan Sariawan Pada Anak di Rumah

Selain dengan obat-obatan, sariawan pada anak juga bisa diatasi dengan beberapa langkah perawatan sederhana di rumah, seperti:

1. Mengompres dengan es

Kompres es pada sariawan dapat membantu meredakan peradangan dan pembengkakan di bagian mulut yang terluka, sehingga rasa perih yang muncul bisa berkurang secara perlahan.

Kompres dilakukan dengan cara membungkus beberapa es batu dengan kain yang bersih. Kemudian, tempelkan bungkusan es tersebut pada area munculnya sariawan. Selain dengan memberi kompres dingin, Bunda juga dapat memberikan Si Kecil air dingin, jus buah dingin, atau es krim untuk meredakan sariawannya.

2. Berkumur dengan air garam

Bagi anak yang telah berusia di atas 6 tahun, berkumur dengan air garam bisa membantu meredakan rasa nyeri akibat sariawan. Tidak hanya itu, obat sariawan alami ini juga mampu mempercepat penyembuhan sariawan yang dialami Si Kecil.

Caranya, masukkan 1 sendok teh garam ke dalam 1 gelas air hangat, kemudian aduk hingga rata. Beri tahu anak untuk berkumur dengan larutan tersebut selama beberapa detik, lalu buang air garam yang sudah dikumur tadi.

3. Menjaga kebersihan mulut

Cara lain untuk mengatasi sariawan adalah menjaga kebersihan mulut, yaitu dengan rutin menyikat gigi 2 kali sehari menggunakan pasta gigi khusus anak. Selain itu, pastikan untuk memilih sikat gigi berbulu lembut untuk Si Kecil. Hindari menyikat gigi terlalu keras sebab bisa memperburuk sariawan.

Setelahnya, Bunda bisa meminta Si Kecil berkumur dengan air garam atau obat kumur yang tidak mengandung sodium lauryl sulfate (SLS) serta alkohol. Bila perlu, Bunda bisa berkonsultasi dengan dokter gigi untuk memilih obat kumur yang tepat untuk Si Kecil.

4. Mencukupi kebutuhan nutrisi anak

Ketika sedang terkena sariawan, anak akan menjadi malas makan dan minum. Padahal, kebutuhan nutrisi dan cairannya tetap perlu terpenuhi.

Untuk sementara waktu, hindari memberikan Si Kecil makanan yang pedas, asam, terlalu panas, atau bertekstur keras dan renyah. Untuk menyiasatinya, berikan ia makanan lembut yang mudah ditelan, seperti bubur atau nasi dan sup.

Berikan anak air putih atau air dingin secara teratur untuk mencegahnya mengalami dehidrasi.

Dengan memberikan beberapa obat sariawan anak di atas, biasanya sariawan akan membaik dalam waktu beberapa hari. Namun, Bunda tetap perlu waspada jika sariawan yang dialami anak jumlahnya banyak atau berukuran besar, tak kunjung membaik setelah lebih dari 2 minggu, atau menyebabkan anak tampak sangat lemas.

Jika Si Kecil mengalami sariawan beserta beberapa gejala di atas, Bunda sebaiknya segera membawa Si Kecil ke dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan pengobatan yang tepat.